Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan saham Senin, (5/4/2021).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perjalanan IHSG sedang berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah lebih baik.
Ia menuturkan, selama level support mampu dipertahankan cukup kuat, peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar. Hal ini seiring data ekonomi Indonesia masih stabil.
Advertisement
“IHSG berpotensi bergerak dalam rentang konsolidasi wajar. IHSG di kisaran 5.827-6.088,” kata William dalam catatannya.
Baca Juga
Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan. Lanjar menuturkan, indikator stochastic menjenuh pada area oversold dengan MACD yang bergerak pada zona undervalue dengan potensi bergerak divergence positif. IHSG akan bergerak di kisaran 5.960-6.155.
Sebelumnya, IHSG naik 0,43 persen ke posisi 6.011,46 pada Kamis, 1 April 2021 setelah bergerak cenderung melemah di awal sesi perdagangan.
Lanjar menilai, penguatan IHSG pada pekan lalu setelah optimism investor kembali tumbuh setelah data PMI Manufaktur Indeks di Indonesia naik cukup tinggi ke level 53,2 dari 50,9 memberikan sinyal positif akan pemulihan ekonomi yang mulai terasa.
Meski pun data inflasi menahan laju penguatan IHSG. Inflasi Indonesia melambat menjadi 1,37 persen secara tahunan dari 1,38 persen. Inflasi yang masih cukup rendah akan memberikan signal pelonggaran kebijakan tambahan untuk Indonesia.
Sementara itu, Analis PT Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menuturkan, gerak IHSG bakal sideways pada kuartal II 2021. Diprediksi IHSG bergerak di kisaran 5.715-6.274 pada kuartal II 2021. Ia mengatakan, program vaksinasi COVID-19 baik global dan domestik yang akan jadi sentimen positif IHSG.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham yang dapat dicermati, William memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Lalu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Lanjar memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Advertisement