Berbalik Arah Jelang Libur Paskah 2021, IHSG Kembali ke Posisi 6.000

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,43 persen ke posisi 6.011,45 pada perdagangan saham Kamis, 1 April 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Apr 2021, 22:30 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 15:44 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sempat berada di zona merah, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan perdagangan saham, Kamis (1/4/2021). Meski demikian, investor asing masih jual saham jelang libur panjang.

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,43 persen ke posisi 6.011,45. Indeks saham LQ45 melemah 0,10 persen ke posisi 901,85. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Sebanyak 307 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, 184 saham melemah dan 148 saham diam di tempat.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi di posisi 6.020,16 dan terendah 5.960,81. Total frekuensi perdagangan saham 944.854 kali. Volume perdagangan saham 21,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,11 persen dan sektor saham konstruksi merosot 0,56 persen.

Sementara itu, sektor saham pertanian naik 3,48 persen, sektor saham perdagangan menanjak 2,4 persen dan sektor saham aneka industri naik 1,1 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain saham ARGO melonjak 25 persen, saham AIMS naik 24,75 persen, saham ZYRX menguat 24,42 persen, saham ZBRA mendaki 24,42 persen dan saham FILM menguat 24,38 persen.

Lalu saham-saham yang masuk top losers antara lain saham SKLT turun 6,97 persen, saham AGRS merosot 6,97 persen, saham CLAY tergelincir 6,94 persen, saham MAYA susut 6,92 persen, saham VICO tergelincir 6,92 persen.

Menjelang libur, investor asing membeli sejumlah saham antara lain saham JPFA sebesar Rp 23,6 miliar, saham TKIM sebesar Rp 15,7 miliar, dan saham INDF sebesar Rp 8,2 miliar.

Lalu investor asing menjual saham BBRI senilai Rp 5757,5 miliar, saham BBCA sebesar Rp 104,5 miliar, saham BBNI sebesar Rp 41,1 miliar, saham EMTK sebesar Rp 33,9 miliar, dan saham ICBP sebesar Rp 28,4 miliar.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hang Seng naik 1,97 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,85 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,72 persen, indeks saham Thailand naik 0,62 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,71 persen, indeks saham Singapura naik 0,48 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,85 persen.

Kata Analis

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Petugas Dinas Pertamanan berdiri dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Nilai tukar rupiah berada di level 14.152 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, ada sejumlah faktor yang dorong penguatan IHSG. Salah satunya pasar mengapresiasi komitmen Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menggelontorkan stimulus di bidang infrastruktur senilai USD 2 triliun. Selain itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun alami koreksi wajar.

"Pasar mengapresiasi rilis PMI Manufaktur yang rata-rata menunjukkan ekspansif. Pasar mengapresiasi kinerja manufaktur Indonesia yang meningkat signifikan ke level 53,2 dari 50,9,” kata dia.

Selain itu, pasar juga mengapresiasi stabilitas inflasi di Indonesia yang menjadi sentimen positif untuk IHSG.  Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Maret 2021 mencapai 0,08 persen. Angka ini lebih rendah daripada bulan Februari yang tercatat sebesar 0,10 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, secara year on year, inflasi tercatat mencapai 1,37 persen.

"Sedangkan inflasi tahun kalender mencapai 0,44 persen," ujar Setianto, Kamis, 1 April 2021.

Setianto melanjutkan, dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) 58 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di kota Jayapura yaitu 1,07 persen dan terendah di Tangerang dan Banjarmasin yaitu 0,01 persen.

Selain inflasi, sebanyak 32 kota mengalami deflasi, dengan tingkat deflasi tertinggi berada di Baubau yaitu -0,99 persen dan terendah berada di Palopo yaitu -0,01 persen.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya