Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia memperkuat kapabilitas untuk mengembangkan bisnis pembangkit listrik gas mandiri (IPP). Salah satunya dengan menyelesaikan transaksi dengan bentuk aliansi strategi dengan Kansai Electric Power Company.
Presiden Direktur Medco Energi, Hilmi Panigoro menuturkan, aliansi ini akan bekerja sama melalui suatu unit usaha baru yang dimiliki bersama untuk mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik berbahan bakar gas.
Baca Juga
Kerja sama ini juga memperluas bisnis operasi dan pemeliharaan di Indonesia. Aliansi ini juga akan menyatukan keahlian teknis global Kansai Electric dengan pengalaman Medco Power untuk mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik di Indonesia.
Advertisement
"Kami berharap aliansi strategis ini dapat mengembangkan bisnis kelistrikan secara bersama,” ujar Hilmi dilansir dari Antara, Jumat, (9/4/2021).
Sementara itu, Presiden Direktur Medco Power Eka Satria menuturkan, aliansi dengan Kansai Electric akan semakin memperkuat kapabilitas Medco Power untuk terus mengembangkan bisnis pembangkit listrik gas mandiri (IPP).
Selain itu, bisnis operasi dan pemeliharaan di Indonesia melalui penerapan teknologi terkini dan standar internasional terbaik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Medco Power didirikan pada 2004, bergerak dalam bisnis gas dan produsen listrik terbarukan berkapasitas kontrak bruto sekitar 3.100 megawatt, layanan operasi dan pemeliharaan. Medco menunjuk JP Morgan sebagai penasihat keuangan tunggal Medco Power.
Kansai Electric adalah salah satu perusahaan listrik terbesar Jepang yang berada di 13 negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat dengan kapasitas pembangkit 33,5 gigawatt.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat, 9 April 2021, saham MEDC naik 4,31 persen ke posisi Rp 605 per saham. Saham MEDC dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 590 per saham.
Saham MEDC bergerak di kisaran 585-610 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.375 kali dengan nilai transaksi Rp 23,4 miliar.
Advertisement