Tanggapan BFI Finance Terkait Kabar Bank Jago Bakal Caplok BFIN

Saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) ditutup stagnan di posisi Rp 770 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Apr 2021, 07:07 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2021, 16:41 WIB
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance).
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance).

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) ditutup stagnan pada perdagangan saham Jumat, (16/4/2021). Pergerakan saham BFIN ini terjadi di tengah kabar PT Bank Jago Tbk (ARTO) akan akuisisi saham BFIN.

Mengutip data RTI, saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) ditutup di posisi Rp 770 per saham. Saat pembukaan perdagangan, saham BFIN berada di posisi Rp 770 per saham.

Pada Jumat pekan ini, saham BFIN bergerak di kisaran Rp 795-Rp 760 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.911 kali dengan nilai transaksi Rp 114,6 miliar.

Sementara itu, saham PT Bank Jago Tbk naik 1,36 persen ke posisi Rp 11.200  per saham. Saham ARTO dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 11.100 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 4.037 kali dengan nilai transaksi Rp 74,1 miliar. Total volume perdagangan saham 66.012.

Saat dikonfirmasi mengenai kabar akan dicaplok oleh Bank Jago,  Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk, Sudjono mengatakan, belum mengetahui kabar tersebut.

“Wah thanks atas infonya. Sampai ini saat ini perseroan tidak memiliki informasi mengenai rencana akuisisi tersebut,” ujar Sudjono saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT BFI Finance Indonesia Tbk juga menyatakan tidak mengetahui ada informasi dan fakta material lainnya yang dapat mempengaruhi harga efek perseroan.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Bank Jago Tbk Jerry Ng pun belum membalas pesan singkat yang dilayangkan Liputan6.com saat dikonformasi mengenai hal tersebut.

Adapun pemegang saham PT BFI Finance Tbk per 31 Maret 2021 antara lain PT Trinugraha Capital and Co SCA sebesar 42,81 persen, DB Singapore DCS A/C Ntasian Discovery sebesar 8,25 persen, masyarakat 42,66 persen dan saham treasury sebesar 6,28 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penutupan IHSG pada Jumat 16 April 2021

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan saham Jumat, (16/4/2021). IHSG berbalik arah ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG naik tipis  0,11 persen atau 6,75 poin ke posisi 6.086,25. Indeks saham LQ45 melemah 0,08 persen ke posisi 907,66.

Sebanyak 258 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 214 saham menguat sehingga membuat IHSG ke zona hijau. 176 saham diam di tempat.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat bergerak di kisaran 6.062-6.115. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.053.738 kali dengan volume perdagangan 17,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,4 triliun. Investor asing  beli saham Rp 213,07 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.643.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham pertanian dan tambang memimpin penguatan masing-masing 2,03 persen dan 1,99 persen.

Sedangkan sektor saham konstruksi melemah 0,72 persen dan pimpin penurunan. Diikuti sektor saham keuangan turun 0,30 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 0,28 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya