Hari Kartini: Menengok Peran Perempuan di Pasar Modal Indonesia

Ketua APRDI Prihatmo Hari Mulyanto mengatakan, presentasi investor perempuan yang lebih kecil merupakan hal wajar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Apr 2021, 10:54 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 10:54 WIB
IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Kartini tiap 21 April acap menjadi momen refleksi atas peran perempuan dalam kehidupan sehari hari. Tak hanya peran sosialnya, tetapi juga peran profesionalnya sebagai bagian dari aktualisasi diri. 

Seiring perkembangannya, perempuan kini memiliki peluang dan hak yang sama dalam berbagai hal, termasuk andil dalam pasar modal sebagai investor. Kendati secara kuantitas masih lebih sedikit dibandingkan jumlah investor pria, namun angkanya cenderung terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal mencapai 4,84 juta per Maret 2021. Angka ini meningkat 24,95 persen dari periode 2020 sebesar 3,88 juta.

Dari angka tersebut, 38,63 persen di antaranya merupakan investor perempuan dengan nilai aset Rp 206,15 triliun. Angka ini cenderung terus meningkat tiap bulan. Sebagai perbandingan, data er Desember 2020 jumlah investor perempuan sebanyak 38,42 persen dengan nilai aset Rp 181,79 triliun. 

Ketua Presidium Dewan Asosiasi Pelaku Reksadana dan Investasi Indonesia ( APRDI) Prihatmo Hari Mulyanto mengatakan, presentasi investor perempuan yang lebih kecil merupakan hal wajar. Dia menuturkan, hal-hal yang berkaitan dengan produk keuangan dalam rumah tangga umumnya memang pria lebih berperan.

"Tapi saya rasa perempuan juga punya kesempatan yang sama untuk belajar investasi di pasar modal. Caranya sekarang sangat mudah dan banyak,” kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (21/4/2021).

Untuk itu, Prihatmo menyarankan agar sebaiknya ada kegiatan edukasi bagi perempuan, seperti bagaimana mengatur keuangan keluarga dengan lebih baik. Termasuk mengenal produk-produk investasi yang makin beragam untuk mencapai tujuan keuangan keluarga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Bagaimana Karier Perempuan di Pasar Modal?

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perempuan sekarang kian leluasa menentukan jalannya sendiri, termasuk untuk pekerjaan. Banyak perusahaan dan atau lembaga yang juga membuka peluang bagi perempuan untuk dapat berkontribusi di berbagai posisi.

Dalam kacamata Prihatmo, cukup banyak perempuan yang sukses berkarier di pasar modal. Diantaranya ada yang menjadi pimpinan regulator, SRO, maupun di perusahaan efek.

"Tidak ada batasan gender untuk berkarier di pasar modal. Selama memiliki pengetahuan, keterampilan, network, keterampilan bersosialisasi, serta integritas yang tinggi, laki atau perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk sukses,” pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya