Jurus Waskita Beton Precast Raih Target Kontrak Baru Rp 7,8 Triliun

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) optimistis dapat meraup kontrak baru senilai Rp 7,8 triliun pada 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Apr 2021, 22:24 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 22:24 WIB
Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja merangkai baja untuk PC-I Girder di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton per tahun mewajibkan pekerja dan pegawai kenakan masker dengan kebijakan new normal. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan kontrak baru senilai Rp 7,8 triliun pada 2021.

Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk, Moch. Cholis Prihanto menuturkan, hal ini bisa dicapai melalui sejumlah strategi yang telah disiapkan perseroan.

Strategi bisnis tersebut di antaranya dengan menggarap pasar eksternal. Yakni dengan menjual segala keunggulan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan, menjual produk baru yang telah dikembangkan Perusahaan serta berkolaborasi. 

"Melalui strategi itu, Perusahaan optimis untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan yaitu Nilai kontrak baru sebesar Rp 7,88 triliun dan pendapatan usaha Rp 5,33 triliun,” ujar dia dalam keterangan resmi, Jumat (23/4/2021).

Selain itu, Perseroan juga akan memperbaiki melalui beberapa program kerja yang telah dirancang untuk tahun ini.

"Manajemen baru akan melakukan perbaikan dengan memastikan sustainability perusahaan dengan penekanan pada restrukturisasi dan integrasi organisasi dengan mengedepankan pengendalian, dan delegasi kewenangan (desentralisasi),” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Melakukan Efisiensi

Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja menyelesaikan pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton per tahun mensuplai kebutuhan akan beton cetak dan pra cetak. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Perusahaan melakukan efisiensi di berbagai lini perusahaan, seperti integrasi pada 5 Plant yang berlokasi di Jawa Barat (Plant Karawang, Plant Subang, Plant Sadang, Plant Cibitung dan Plant Kalijati).

Melalui integrasi tersebut, diharapkan beban operasional Perusahaan dapat ditekan untuk beberapa waktu mendatang dan produktivitas kinerja produksi beton pracetak dapat lebih meningkat.

Pembenahan juga dilakukan pada sistem yang dimiliki Perseroan. Pada awal 2021, perusahaan telah mengimplementasikan SAP S/4 yang menjadi momen perubahan bagi sistem dan sumber daya manusia yaitu mengubah budaya kerja menjadi lebih terencana, terstruktur, cepat, dan efektif.  Selain itu mempermudah pengambilan keputusan, bekerja sistematis, menghasilkan data yang real time. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya