Pendapatan Astra Infra Naik 8 Persen pada Kuartal I 2021

Astra Infra memiliki tujuh ruas jalan tol yang merupakan kombinasi antara tol yang ada di aglomerasi tertentu dan jalan tol konektivitas.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Mei 2021, 19:13 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2021, 19:13 WIB
Gerbang Tol Palimanan
Jalan tol Cipali merupakan bagian dari jalan tol transjawa diharapkan membawa peranan penting dalam proses distribusi barang dan jasa. (Listas Marga Sedaya).

Liputan6.com, Jakarta - Astra Infra mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 8 persen yoy pada kuartal pertama 2021. Group CEO Djap Tet Fa menuturkan, pendapatan ini sudah termasuk kontribusi dari jalan tol Kebon Jeruk-Ulujami sepanjang 7,7 km yang baru diakuisisi pada November 2020. 

“Untuk tahun ini, Astra Infra berkeyakinan trafik akan lebih baik dibandingkan tahun lalu,” kata dia dalam Virtual Media Gathering, Senin (3/5/2021).

Saat ini, Astra Infra memiliki tujuh ruas jalan tol yang merupakan kombinasi antara tol yang ada di aglomerasi tertentu dan jalan tol konektivitas. Dari tujuh tol tersebut, Fa menyebutkan PT Marga Mandalasakti (Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak/MMS) menjadi kontributor paling besar pada pendapatan ASTRA Infra.

"Kalau dari tujuh jalan tol yang ada, tentu saat ini jalan tol yang sudah beroperasi secara penuh dan cukup lama itu yang menjadi kontributor utama bagi pendapatan kami, yaitu di MMS,” kata dia.

Fa menilai kontribusi ini merupakan hal ini sangat wajar. Sejak 2005, PT Astra Tol Nusantara mengakuisisi kepemilikan saham PT MMS secara bertahap, hingga saat ini PT Astra Tol Nusantara memiliki saham sebesar 79,3 persen saham atas ruas tol Tangerang – Merak.

Semenjak diakuisisi oleh grup Astra Infra, PT MMS berinvestasi dalam jumlah besar untuk revitalisasi jalan dan peningkatan kapasitas serta layanan.

"Jadi satu hari memang traffic yang ada di MMS itu cukup signifikan. Bisa 150 ribu lah dalam sehari. Itulah yang menjadi kontributor utama saat ini,” kata Fa.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Persiapan Jelang Lebaran

Hati-Hati Nekat Mudik Lewat Tol Cipali Mulai 6-17 Mei 2021
Petugas saat melakukan simulasi penempela stiker kepada pengendara yang terjaring putar balik di Tol Cipali. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Sebelumnya, Pemerintah telah menetapkan kebijakan larangan mudik Lebaran mulai 6 Mei – 17 Mei 2021. Kebijakan larangan mudik Lebaran ini akan berdampak pada pergerakan masyarakat antar wilayah, tetapi tidak untuk angkutan logistik dan kelompok kendaraan yang tidak termasuk dalam pembatasan pergerakan. 

Kondisi ini akan menimbulkan fenomena baru. Masyarakat mudik lebih awal atau masyarakat mengisi momen Lebaran dengan aktivitas silaturahmi di dalam wilayah aglomerasi. Sehubungan dengan itu, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) Astra Infra melakukan persiapan.

Group CEO Astra Infra Djap Tet Fa mengatakan, di tengah kondisi yang menantang ini Astra Infra tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan, terus berinovasi dan melebarkan portfolio bisnisnya. 

Dalam kesempatan yang sama, CEO Toll Road Business Group Kris Ade Sudiyono memprediksi fenomena eventual windfall traffic yang biasa terjadi selama Lebaran di ruas-ruas jalan tol konektivitas, tidak akan terjadi pada 2021.

Sedangkan di ruas tol yang ada di wilayah aglomerasi diprediksi stabil, seperti arus lalu lintas saat periode libur seperti biasanya. Saat ini Astra Infra memiliki tujuh ruas jalan tol yang merupakan kombinasi antara tol yang ada di aglomerasi tertentu dan jalan tol konektivitas.

Untuk kinerja kuartal I 2021, konsesi jalan tol ASTRA Infra Grup mengalami kenaikan pendapatan sebesar 8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Pendapatan ini sudah termasuk kontribusi dari jalan tol Kebon Jeruk-Ulujami sepanjang 7,7 km yang baru diakuisisi pada November 2020. 

"Untuk tahun ini, ASTRA Infra berkeyakinan trafik akan lebih baik dibandingkan tahun lalu," kata dia dalam Virtual Media Gathering, Senin (3/5/2021).

Pada Lebaran 2021, Astra Infra mengkampanyekan Silaturahmi Sehat. Hal ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan di Ruas Tol Tangerang-Merak, Tol Kunciran-Serpong, Tol Kebon Jeruk-Ulujami, Tol Cikopo- Palimanan, Tol Semarang-Solo, Tol Jombang-Mojokerto, Tol Surabaya-Mojokerto untuk memastikan kesiapan infrastruktur, fasilitas dan layanan operasional guna memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jalan tol selama momen lebaran.

Astra Infra adalah kelompok usaha yang memiliki pengalaman sebagai investor operator di bidang infrastruktur. Astra Infra yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Astra International Tbk ini, memiliki tiga lini bisnis yaitu Toll Road Infrastructure, Logistics Infrastructure dan Infrastructure Solutions.

Lini bisnis Toll Road Infrastructure dan Infrastructure Solutions berada di bawah PT Astra Tol Nusantara, sedangkan lini bisnis Logistics Infrastructure berada di bawah PT Astra Nusa Perdana.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya