Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 prediksi mobilitas orang ke pusat perbelanjaan baik itu ke pasar ataupun mal akan naik 10 hari jelang Lebaran.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah memang tidak melarang mobilitas masyarakat untuk pergi berbelanja kebutuhan Lebaran.
Baca Juga
Namun, dia mengimbau agar masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, Wiku menilai kerumunan masyarakat seperti yang terjadi di pusat-pusat perbelanjaan berpotensi menjadi titik awal munculnya klaster penularan Covid-19.
Advertisement
"Kita harus mengingat bahwa di tengah situasi pandemi ini, kita harus melakukan banyak penyesuaian. Mobilitas tidak dilarang, tapi hendaknya dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan," kata Wiku seperti dikutip, Kamis (6/5/2021).
Kenaikan volume pengunjung jelang Lebaran juga diamini oleh pengelola mal. Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Tulus Santoso mengatakan, kendati terjadi peningkatan pengunjung tetapi masih bisa dikendalikan.
"Pengunjung meningkat tapi masih manageable. Hanya pada saat buka puasa ke restoran, secara umum masih di bawah kapasitas normal,” kata dia kepada Liputan6.com.
Sebelumnya, Perseroan sudah memperhitungkan kenaikan pengunjung pusat perbelanjaan pada momentum Lebaran. Hal ini menyusul kebijakan pelarangan musik oleh pemerintah. Sehingga masyarakat mencari alternatif tempat hiburan, salah satunya ke pusat perbelanjaan.
"Mestinya selama libur Lebaran mal akan menjadi alternatif destinasi kunjungan sehingga visitor diharapkan akan meningkat," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perketat Protokol Kesehatan
Tulus menegaskan pihaknya akan memperketat protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah. Sehingga pengunjung tetap merasa nyaman dan aman saat berbelanja atau sekadar cuci mata di mal. "Untuk prokesnya (dilaksanakan) sesuai arahan pemerintah,” pungkas dia.
Advertisement