IPCC Absen Bagi Dividen hingga Rombak Susunan Pengurus

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) memutuskan absen membagikan dividen untuk tahun buku 2020. Hal ini seiring kinerja perseroan yang menurun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Agu 2021, 05:04 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2021, 21:55 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menyetujui sejumlah agenda termasuk laporan dana IPO.

Selain itu, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk memutuskan absen membagikan dividen untuk tahun buku 2020. Hal ini seiring kinerja perseroan yang menurun.

"Pada RUPS ini, menyetujui untuk tidak membagikan dividen Perseroan untuk tahun buku 2020," ujar Komisaris Independen PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Abdur Rahim Hasan, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (15/6/2021).

Perseroan mencatat pendapatan Rp 356,53 miliar pada 2020. Realisasi pendapatan itu turun 31,86 persen dibandingkan 2019 sebesar Rp 523,22 miliar. Perseroan mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp 23,77 miliar pada 2020. Kondisi ini berbeda dengan 2019 yang mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp 135,30 miliar.

Dalam RUPST PT Indonesia kendaraan Terminal Tbk juga melaporkan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Dari hasil perolehan bersih dana IPO sebesar Rp 800,38 miliar, rincian penggunaan antara lain Rp 349,64 miliar telah dialokasikan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), Rp 320,59 miliar untuk sewa lahan dibayar di muka lima tahun, Rp 10 miliar untuk belanja modal. Sisa dana hasil IPO hingga tahun buku 2020 sebesar Rp 120,4 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perubahan Susunan Pengurus

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perseroan juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan susunan pengurus perseroan. RUPSLB menyetujui dan menerima pengunduran diri serta memberhentikan dengan hormat Yon Irawan sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 15 Maret 2021.

Selain itu, memberhentikan dengan hormat Marta Hardi Sarwono sebagai komisaris, memberhentikan dengan hormat Arif Insawan sebagai direktur komersial dan pengembangan bisnis. Kemudian memberhentikan dengan hormat Dessy Emastari Prihatiningtyas sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia.

Dalam RUPSLB juga menunjuk Mega Satria sebagai Komisaris Utama Perseroan. Selanjutnya mengangkat kembali Dwijanti Tjahjaningsih sebagai komisaris dan Abdur Rahim Hasan sebagai komisaris independent.

Berikut susunan pengurus komisaris yang terbaru:

-Mega Satria sebagai Komisaris Utama

-LM.Arya Bima Yudiantara sebagai Komisaris Independen

-Dwijanti Tjahjaningsih sebagai Komisaris

-Abdur Rahim Hasan sebagai Komisaris Independen

Susunan Direksi:

-Rio Theodore Natalianto Lasse sebagai Direktur Utama

-Agus Hendrianto sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis

-Andi Hamdani sebagai Direktur Operasi dan Teknik

-Feri Irawan sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia

Pada penutupan perdagangan Selasa, 15 Juni 2021, saham IPCC melemah 0,95 persen ke posisi Rp 520 per saham. Saham IPCC dibuka melemah tipis lima poin ke posisi Rp 520 per saham. Saham IPCC bergerak di posisi tertinggi Rp 535 dan terendah Rp 520. Total frekuensi perdagangan 290 kali dengan nilai transaksi Rp 976 juta.

Sementara itu, sepanjang tahun berjalan 2021, saham IPCC susut 1,89 persen ke posisi Rp 520. Saham IPCC berada di posisi tertinggi Rp 900 dan terendah Rp 486 per saham. Total frekuensi perdagangan 185.883 kali dengan nilai transaksi Rp 877,8 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya