RUPS Perdana, DGNS Bakal Tebar Dividen Rp 6 Miliar

PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) menggelar RUPST perdana setelah jadi emiten pada Januari 2021. Dalam RUPST tersebut memutuskan bagi dividen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Jul 2021, 10:34 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 10:33 WIB
RUPST PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) (Dok: PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk)
RUPST PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) (Dok: PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) memutuskan untuk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp 4,8 per lembar saham, atau dengan total keseluruhannya sebesar Rp 6 miliar. Angka ini setara 11,39 persen dari laba bersih 2020.

Menariknya, gelaran RUPS itu merupakan yang perdana bagi Perseroan. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Januari 2021.

Adapun cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 5 Agustus 2021 dan di pasar tunai jatuh pada 10 Agustus 2021. Sementara pembayaran dividen akan dilaksanakan pada 27 Agustus 2021.

Corporate secretary DGNS Fanfan Riksani mengatakan agenda RUPST juga mengesahkan laporan kinerja keuangan perseroan sepanjang 2020.

Laba bersih Diagnos Laboratorium tercatat sebesar Rp 52 miliar, atau melesat 468 persen yoy. Pada periode tersebut, Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar 72 persen atau sebesar Rp 183,17 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 51,34 miliar.

Pada 2020, Perseroan mendapatkan tambahan pendapatan dari klien korporasi, baik sebagai pihak berelasi maupun pihak ketiga. Rinciannya, pendapatan dari pihak relasi disumbang oleh referensi dokter senilai Rp 114 miliar dan klien korporasi sebesar Rp 58,95 juta.

Sedangkan pendapatan pihak ketiga dikontribusi oleh klien korporasi sebesar Rp 38 miliar, referensi dokter Rp 29,85 miliar, dan pelanggan individu 10,4 miliar.

"Sepanjang pandemi Covid-19, perseroan mampu meningkatkan pendapatan lewat kerja sama dengan banyak perusahaan dan fasilitas kesehatan. Pendapatan perseroan yang berasal dari pihak ketiga dari di bawah 1 persen pada 2019 menjadi 39 persen pada 2020” ujar Fanfan dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (29/7/2021).

Sepanjang 2020, perseroan telah melaksanakan tes sebanyak 546.313 kali naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 255.089 kali. Diagnos Laboratorium Utama juga terus mengepakkan sayapnya dengan membuka cabang baru dan outlet. Pada akhir tahun lalu, anak usaha PT Bundamedik Tbk ini baru memiliki 13 outlet dan cabang.

Namun, hingga Juli 2021 perseroan sudah menambah outlet dan cabang menjadi 24. Bahkan hingga akhir Agustus 2021 perseroan menargetkan akan ada 32 cabang dan outlet yang siap beroperasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham DGNS

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan Kamis, 29 Juli 2021 pukul 10.21 WIB, saham DGNS naik 0,48 persen ke posisi Rp 1.055 per saham. Saham DGNS dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.060 per saham.

Saham DGNS berada di level tertinggi Rp 1.085 dan terendah Rp 1.040 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.613 kali dengan volume perdagangan 128.894. Nilai transaksi harian saham Rp 13,6 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya