OJK: Penghimpunan Dana di Pasar Modal Sentuh Rp 118,03 Triliun

OJK mencatat perolehan dana di pasar modal itu belum termasuk realisasi IPO Bukalapak yang baru saja efektif per 6 Agustus 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Agu 2021, 13:33 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2021, 13:33 WIB
Kepala OJK Wimboh Santoso
Kepala OJK Wimboh Santoso .

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana di pasar modal hingga 9 Agustus sebesar Rp 118,03 triliun. Besaran itu berasal dari 92 penawaran umum.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, angka ini belum termasuk realisasi IPO perusahaan startup yaitu Bukalapak yang baru saja efektif per 6 Agustus 2021. Capaian ini hampir melampaui perolehan tahun 2020 yang sebesar Rp 118,7 triliun.

Rinciannya, 25 IPO senilai Rp 28,40 triliun, 17 PUT senilai Rp 35,76 triliun, 3 EBUS senilai Rp 4,50 triliun. Kemudian 17 PUB EBUS Tahap I dan 30 PUB EBUS Tahap II masing-masing sebesar Rp 14,33 triliun dan Rp 35,05 triliun.

"Angka ini sudah hampir melebihi tahun lalu tahun 2020 ini tentunya kami masih yakin masih akan terus berkembang sampai akhir tahun,” Wimboh menambahkan pada Pembukaan Perdagangan Dalam Rangka HUT 44 Pasar Modal, Selasa (10/8/2021).

Berdasarkan catatan OJK, masih ada 87 perusahaan yang antre dalam pipeline penawaran umum dengan nilai Rp 53,06 triliun.

Adapun 43 penawaran umum di antaranya akan dilakukan melalui mekanisme IPO senilai Rp 6,74 triliun, 13 PUT senilai Rp 13,06 triliun, 14 EBUS senilai Rp 7,01 triliun. Kemudian 21 PUB EBUS Tahap I dan 3 PUB EBUS Tahap II masing-masing sebesar Rp 25,10 triliun dan Rp 1,07 triliun.

"Ke depan, OJK akan terus berupaya meningkatkan basis supply antara lain dengan mengakomodir calon emiten dari new economy atau start-up untuk melakukan yang diharapkan dapat meramaikan perdagangan saham di BEI,” pungkas Wimboh.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Investor Naik Signifikan

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja duduk di depan layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menegaskan bila jumlah investor meningkat signifikan.

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo menuturkan, total jumlah investor di pasar modal Indonesia sudah mencapai 5,89 juta investor hingga 6 agustus 2021. Ia mengatakan, pertumbuhan investor naik lebih dari empat kali lipat dari 2017.

“Jumlah tersebut didominasi oleh investor individu lokal sebesar 99 persen," ujar dia, Selasa, 10 Agustus 2021.

Uriep menuturkan, bila saat ini, generasi milenial dan generasi Z merupakan investor yang mendominasi di pasar modal.

“Tren yang sama juga terlihat pada jumlah investor bertransaksi saham yang mengalami peningkatan hampir 200 ribu investor secara harian aktif investasi," ujarnya.

Investor ritel domestik mendominasi transaksi harian yang dilakukan di bursa saham. Hal ini terjadi berkat dukungan infrastruktur teknologi yang semakin meningkat. Uriep menuturkan, lebih dari 59 persen transaksi saham didominasi ritel.

“Kenaikan ini didukung infrastruktur teknologi dan simplifikasi pembukaan rekening. Ini dukung oleh data lebih dari 60 persen investor memiliki rekening di agen penjual fintech," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya