Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, masyarakat lebih memilih menggunakan dananya untuk berinvestasi selama pandemi Covid-19 dibanding dengan konsumsi. Hal ini yang mendorong pertumbuhan investor di pasar modal.
"Masyarakat mencari alternatif investasi yang memberikan return lebih tinggi, salah satunya instrumen pasar modal," kata Wimboh dalam Pembukaan HUT Pasar Modal Ke-44, Jakarta, Selasa (10/8/2021).
Baca Juga
Peningkatan investor yang menggerakkan dana di pasar modal ini diharapkan menjadi pendorong penggerak perekonomian yang sempat terkendala dampak pandemi Covid-19. Sehingga sektor-sektor perekonomian bisa mendapatkan modal dengan suntikan dana dari masyarakat tersebut.
Advertisement
Upaya tersebut pun harus diiringi dengan membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional melalui pasar modal. Termasuk peningkatan literasi kepada masyarakat yang menjadi investor.
"Harus diiringi dengan peningkatan literasi, mengingat masih banyak investor pemula yang belum memahami risiko berinvestasi di pasar modal," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Edukasi
OJK menggandeng Self-Regulatory Organizations (SROs) dan para pelaku pasar modal untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Hal ini guna meningkatkan pengetahuan investasi pada instrumen keuangan.
Diharapkan investor akan memiliki pemahaman yang memadai dalam membuat keputusan investasi.
"Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat serta terus mengupayakan peningkatan pengetahuan investasi pada instrumen keuangan," kata dia.
Selain itu, OJK telah membangun ekosistem investasi pasar modal yang memberikan perlindungan atas dana investor. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran di pasar modal.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement