Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Eropa melemah pada Senin (20/9/2021) seiring pasar global khawatir dengan rencana pengurangan stimulus atau tapering the Federal Reserve (the Fed) dan kekhawatiran terhadap pengembang China Evergrande Group.
Indeks European Stoxx 600 turun sekitar 1,7 persen pada Senin pagi waktu setempat. Sektor saham bahan baku alam dan bank memimpin pelemahan.
Baca Juga
Bursa saham Eropa dibuka melemah disebabkan saham global yang masih terus berjuang sejak awal September. Bulan ini menjadi bulan terlemah untuk pasar saham. Indeks Dow Jones Industrial Average pun mengalami kerugian tiga minggu berturut-turut untuk pertama kalinya pada 2021.
Advertisement
Selain itu, bursa saham global mengalami beberapa kegelisahan menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed). Pertemuan akan berlangsung pada Selasa-Rabu, 21-22 September 2021 dan sangat dinanti-nantikan pelaku pasar.
Ketua The Fed Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers pada Rabu setelah dua hari pertemuan dengan investor yang tertarik mencermati indikator dan sinyal pengurangan stimulus atau tapering.
Powell mengatakan tapering dapat terjadi 2021 tetapi investor menunggu lebih spesifik, terutama setelah data ekonomi beragam dirilis.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bursa Asia Tertekan
Di bursa saham Asia, indeks Hang Seng Hong Kong turun tajam di antara bursa saham se- Asia-Pasifik dalam perdanganan pada Senin, 20 September 2021.
Hal ini dipengaruh saham pengembang China Evergrande Group terus menurun. Bursa saham di Cina daratan, Jepang dan Korea Selatan ditutup karena libur nasional.
Tekanan juga dirasakan Prudential. Saham Prudential merosot 7,5 persen setelah mengumunkan penjualan di bursa saham Hong Kong. Sementara itu, keuntungan diraih saham AstraZeneca yang naik 2,3 persen didorong dengan pengumuman hasil yang menjanjikan untuk pengobatan kanker payudara.
Â
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement