Bursa Saham Asia Beragam, Investor Menanti Rilis Kinerja HSBC

Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Senin, 25 Oktober 2021. HSBC akan rilis laporan kinerja keuangan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Okt 2021, 08:39 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2021, 08:38 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bergerak variais pada perdagangan Senin pagi (25/10/2021) seiring investor mencermati rilis laporan laba kuartalan oleh HSBC.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,99 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix merosot 0,61 persen dan indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 0,44 persen.

Indeks Australia menguat pada awal sesi perdagangan. Indeks AS naik 0,13 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang susut 0,08 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Senin pekan ini.

Sementara itu, HSBC akan merilis kinerja kuartal III 2021 pada awal pekan ini. Di sisi lain, situasi COVID-19 di China dapat membebani sentimen investor setelah seorang pejabat memperingatkan COVID-19 dapat menyebar lebih jauh, berdasarkan laporan Reuters.

Selain itu, raksasa teknologi Amerika Serikat antara lain Apple, Microsoft dan Alphabet akan umumkan kinerja keuangan pada pekan ini.

Indeks dolar AS mencatatkan posisi 93,67 dari posisi sebelumnya 93,6. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 113,63 per dolar AS dari posisi sebelumnya 114.

Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka naik 0,12 persen ke posisi USD 85,63 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat bertambah 0,38 persen ke posisi USD 84,08 per barel.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan Wall Steret pada 22 Oktober 2021

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Jumat, 22 Oktober 2021. Akan tetapi, selama sepekan, wall street menguat dengan indeks Dow Jones meraih rekor baru.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak dekati 74 poin atau 0,2 persen menjadi 35.677,02, dan merupakan rekor baru sejak 16 Agustus 2021. Indeks S&P 500 melemah 0,1 persen ke posisi 4.544,90 setelah sentuh posisi rekor. Indeks Nasdaq tergelincir 0,8 persen menjadi 15.090,20.

Selama sebulan, indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones melompat lebih dari lima persen. Indeks Nasdaq bertambah 4,4 persen.

Wall street beragam pada akhir pekan seiring investor mencerna komentar baru tentang pengurangan pembelian aset dan inflasi dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell, di tengah banyak laporan keuangan dari perusahaan besar.

Ketua bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve, Jerome Powell menuturkan, bank sentral berada di jalur untuk memulai pengurangan pembelian aset jika ekonomi berkembang secara luas seperti yang diharapkan. Pengurangan pembelian aset itu akan selesai pada pertengahan tahun depan.

Bank sentral sebelumnya yakin ekonomi mendekati pemulihan yang akan menjamin dimulainya program pembelian aset era krisis the Federal Reserve.

Powell juga memperkirakan tekanan inflasi yang meningkat didorong oleh kendala pasokan global kemungkinan akan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Ia prediksi, hal itu terjadi hingga tahun depan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya