Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau dan menguat tipis hingga penutupan perdagangan Jumat, (11/4/2025).
Mengutip RTI, IHSG ditutup naik tipis 0,13 persen menjadi 6.262,22. Indeks LQ45 justru melemah jelang akhir pekan ini. Indeks LQ45 susut 0,06 persen ke posisi 706,69. Indeks saham acuan pun bervariasi.
Baca Juga
Menyambut akhir pekan, IHSG sempat sentuh level tertinggi 6.298,77. Hal ini didukung 309 saham yang menguat. Namunn, 259 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke level terendah di kisaran 6.148,77. 226 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.013.123 kali dengan volume perdagangan 13,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,7 triliun. Transaksi harian saham ini lebih rendah dari sebelumnya Rp 15,51 triliun.
Sektor saham juga beragam. Sektor saham basic memimpin penguatan dengan melonjak 3,23 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham transportasi naik 1,21 persen, sektor saham energi mendaki 0,73 persen serta sektor saham industri menguat 0,29 persen. Sektor saham kesehatan mendaki 0,71 persen.
Sementara itu, sektor saham consumer nonsiklikal susut 1,19 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham consumer siklikal terpangkas 0,67 persen, sektor saham keuangan turun 0,04 persen, sektor saham properti terpangkas 0,31 persen, sektor saham teknologi susut 0,13 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,08 persen.
Gerak Saham
Jelang akhir pekan ini, saham WIFI melonjak 13,64 persen ke posisi Rp 2.250 per saham. Harga saham WIFI dibuka naik ke posisi Rp 2.110 per saham dari sebelumnya Rp 1.980 per saham. Harga saham WIFI berada di level tertinggi Rp 2.440 dan level terendah Rp 2.070 per saham. Total frekuensi perdagangan 54.022 kali dengan volume perdagangan 2.615.298 saham. Nilai transaksi Rp 594,5 miliar.
Harga saham AVIA naik 1,01 persen ke posisi Rp 400 per saham. Harga saham AVIA dibuka stagnan di posisi Rp 396 per saham. Saham AVIA berada di level tertinggi Rp 400 dan terendah Rp 390 per saham. Total frekuensi perdagangan 938 kali dengan volume perdagangan 217.336 saham. Nilai transaksi Rp 8,6 miliar.
Harga saham DOSS mendaki 0,86 persen ke posisi Rp 117 per saham. Saham DOSS dibuka stagnan di posisi Rp 116 per saham. Harga saham DOSS berada di level tertinggi Rp 129 dan terendah Rp 108 per saham. Total frekuensi perdagangan 630 kali dengan volume perdagangan 25.095 saham. Nilai transaksi Rp 303 juta.
Sentimen IHSG
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar masih diselimuti oleh tingginya volatilitas dan ketidakpastian pasar keuangan global, menyusul risiko meningkatnya tensi perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.
“Meskipun ada penangguhan tarif selama 90 hari, pelaku pasar tetap berhati-hati karena kebijakan perdagangan Presiden Trump dinilai dapat menjerumuskan ekonomi AS ke dalam resesi,” demikian dikutip.
Pemerintah AS telah mengonfirmasi tarif kumulatif atas barang-barang dari China telah meningkat menjadi 145 persen, yang memicu kekhawatiran terhadap pembalasan lebih lanjut dari China, yang saat ini telah mengenakan pungutan 84 persen atas impor dari AS.
“Gayung bersambut, China tengah mempersiapkan tindakan balasan tambahan yang menargetkan perusahaan-perusahaan asal AS, yang semakin meningkatkan ketidakpastian dan memicu kekhawatiran sengketa perdagangan yang berkepanjangan dapat mendorong ekonomi global menuju resesi,” demikian seperti dikutip.
Dari dalam negeri, demi menjaga iklim usaha dari dampak kebijakan tarif perdagangan tinggi yang diterapkan oleh AS, pemerintah membuka ruang untuk melakukan revisi ketentuan perpajakan, terutama terkait aksi korporasi seperti merger dan akuisisi.
“Melalui revisi ini, diharapkan pelaku usaha yang terdampak oleh beratnya kondisi perdagangan global tidak semakin terbebani,” demikian seperti dikutip.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
Saham CSIS melonjak 21,05 persen
Saham TCID melonjak 19,02 persen
Saham KOBX melonjak 18,46 persen
Saham MREI melonjak 18,18 persen
Saham OBAT melonjak 18,10 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
Saham FITT merosot 14,69 persen
Saham DNAR merosot 13,79 persen
Saham CSAP merosot 13,51 persen
Saham SHIP merosot 12,99 persen
Saham MDRN merosot 12,50 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Saham BMRI senilai Rp 2 triliun
Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
Saham BBCA senilai Rp 681,4 miliar
Saham WIFI senilai Rp 590 miliar
Saham BBNI senilai Rp 391,4 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham BBRI tercatat 68.603 kali
Saham WIFI tercatat 54.020 kali
Saham BMRI tercatat 47.758 kali
Saham ANTM tercatat 31.926 kali
Saham BBCA tercatat 25.981 kali
Bursa Saham Asia Bervariasi
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, 11 April 2025. Bursa saham Asia Pasifik yang beragam ini terjadi setelah wall street setelah melanjutkan aksi jual karena ketegangan perang dagang antara China dan AS.
Mengutip CNBC, indeks ASX 200 di Australia melemah 0,82 persen ke posisi 7.646,5. Indeks Nikkei 225 susut 2,96 persen dan ditutup ke posisi 33.585,58. Indeks Topix melemah 2,85 persen ke posisi 2.466,91.
Indeks Kospi di Korea Selatan terpangkas 0,5 persen ke posisi 2.432,72. Indeks Kosdaq susut 2,02 persen ke posisi 695,59. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,13% dan ditutup pada level 20.914,69, sementara indeks CSI 300 Tiongkok naik 0,41% dan ditutup pada level 3.750,52.
Advertisement
