Marak Bisnis Online saat Pandemi COVID-19 Dongkrak Kinerja PayPal

PayPal hadir sebagai salah satu perusahaan yang berjaya selama pandemi COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2021, 07:20 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2021, 07:19 WIB
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Liputan6.com, New York - Kinerja PayPal Holdings melampaaui perkiraan Wall Street atas laba kuartalan dan mengungkapkan pengguna layanan pembayaran peer-to-peer (P2P lending), Venmo, di Amerika Serikat (AS) dapat mengaksesnya pembayaran di Amazon.com mulai tahun depan.

PayPal hadir sebagai salah satu perusahaan yang berjaya selama pandemi COVID-19. Lantaran semakin banyak bisnis beralih ke daring. Konsumen pun lebih banyak menggunakan gawai atau pun alat elektronik lainnya sebagai pembayaran tagihan dan belanja digital.

Laba bersih perusahaan pembayaran digital yang berpusat di San Jose, California meningkat sebesar USD 1,09 miliar atau Rp15, 5 trilun (asumsi kurs Rp 14.222 dolar per AS) pada kuartal III 2021. Sementara itu, harga per saham 92 sen pada kuartal III 2021. Demikian mengutip dari laman Channel News Asia, ditulis Rabu (10/11/2021).

Pada periode sama tahun 2020, laba semula sebesar USD 1,02 miliar, setara Rp 14,5 triliun atau 86 sen per saham.

Berdasarkan penyesuaian, PayPal memperoleh USD 1,11 atau Rp 15.786,75 per saham. Menurut data IBES dari Refinitiv, angka ini melebihi perkiraan sebagian besar analis yang memproyeksikan hanya USD 1,07 sebanding Rp 14.364,52.

Dengan begitu, pendapatan pada kuartal III PayPal meningkat lebih dari 13 persen menjadi USD 6,18 miliar setara Rp 87,8 triliun. Raksasa pembayaran ini semakin memperluas penawarannya dengan tindakan akuisisi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ekspansi

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Pada September, perusahaan mengumumkan telah membeli perusahaan Jepang yang terkenal dengan jargon buy nol pay later (BNPL), Paidy. Kesepakatan ini berahir di harga USD 2,7 miliar, setara Rp 38,4 triliun

Bulan lalu, PayPal mengungkapkan menegaskan tidak mengejar pembelian situs pinboard digital Pinterest. Laporam ini disampaikan sebagai tanggapan pemberitaan di media tentang rencana PayPal untuk membeli platform media sosial senilai USD 45 miliar sekitar Rp 640 triliun.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya