Anak Usaha J Resources Lunasi Kredit BNI dan Bank Shinhan

Pada 12 April 2019, anak usaha perseroan dan BNI teken perjanjian kredit SFA untuk beberapa fasilitas pinjaman dengan tenggat waktu berbeda.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2022, 11:58 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2022, 15:59 WIB
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Liputan6.com, Jakarta - PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)  melalui anak usaha PT J Resources Nusantara (JRN) melunasi fasilitas kredit sindikasi kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Shinhan Indonesia pada 29 Desember 2021.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (1/1/2022), PT J Resources Asia Pasifik Tbk menyatakan pelunasan kredit itu berdasarkan perjanjian sindikasi 12 April 2019.

“Pelunasan ini menjadi bukti komitmen perseroan untuk bangkit kembali dan menyambut tahun depan yang lebih baik,” tulis manajemen perseroan.

Perseroan mengapresiasi kepada pemegang saham, kreditur dan supplier yang masih memberikan kepercayaan kepada perseroan hingga kini.

"Perseroan berharap kepercayaan dan dukungan dapat terus diberikan kepada perseroan pada tahun-tahun mendatang,” tulis manajemen perseroan.

Mengutip laman Antara, hal-hal yang berkenaan dengan jaminan berdasarkan perjanjian secured facilities agreement (SFA) akan ditindaklanjuti. “Pelunasan ini juga menajdi bukti komitmen kami untuk bangkit kembali dan menyambut tahun depan lebih baik,” ujar Direktur Utama J Resources Asia Pasifik, Edi Permadi.

Pada 12 April 2019, anak usaha perseroan dan BNI teken perjanjian kredit SFA untuk beberapa fasilitas pinjaman dengan tenggat waktu berbeda. Perseroan menyatakan, akan fokus mengembangkan dua aset penting perusahaan yakni Blok Bakan dan Blok Doup.

Edi menuturkan, dua blok ini merupakan selektif aset. Perseroan masih optimistis di Bakan dengan greenfield eksplorasi. "Meski sudah beroperasi produksi namun kegiatan eksplorasi tetap dilakukan di Bakan,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tambang Bakan dan Doup

Tambang Bakan yang dikelola anak usahanya, PT J Resources Bolaang Mongodow (PT JRBM),  menjadi penyumbang produksi emas terbesar perseroan. Cadangan emas di tambang Bakan tercatat sebesar 611 koz, sementara sumber dayanya mencapai 1,036 koz.

Dengan jumlah cadangan tersebut, dapat menambah umur tambang Bakan selama 5- 6 tahun. Kegiatan eksplorasi terus dilakukan dengan target mencapai tambahan cadangan sebesar 1 sampai 1,7 koz. Direktur J Resources Asia Pasifik, Adi Maryono menuturkan, Tambang Bakan memang agak spesial.

“Perseroan mendapat rezeki luar biasa. Sejak mulai produksi di tahun 2013, cadangan dan sumber dayanya terbilang kecil. Cadangan awal hanya 300 koz. Tetapi sampai sekarang cadangannya terus meningkat,” kata dia.

Ia menambahkan, hal Ini karena keberhasilan perseroan dalam melakukan kegiatan eksplorasi sehingga penemuan cadangan baru bisa menggantikan cadangan yang sudah ditambang. Adi menegaskan tidak banyak perusahaan tambang yang punya komitmen pada eksplorasi seperti PSAB.

"Dari kegiatan eksplorasi yang saat ini sedang gencar dilakukan, perseroan menargetkan tambahan cadangan hingga 1 sampai 1,7 juta koz sehingga umur tambang Bakan akan bertambah 10 tahun lagi,” kata dia.

Sementara tambang Doup yang lokasinya tidak jauh dari tambang Bakan, sedang dalam tahapan konstruksi. Saat ini yang akan dieksploitasi baru 200 hektare dari luas keseluruhan area 4.000 hektare. Dari kegiatan eksplorasi yang masih terus dilakukan tersebut, ditargetkan akan ada penambahan cadangan 100 sampai 450 koz Au dengan kadar 0,8-1,0 g/ton.

Tambang yang lokasinya tidak jauh dari tambang Bakan ini juga merupakan salah satu aset penting perseroan. Tambang Doup dikelola PT Arafura Surya Alam (PT ASA) saat ini dalam fase konstruksi dan ditargetkan pada kuartal IV tahun 2022 akan mulai berproduksi.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya