Bukalapak Kuasai 11,49 Persen Saham Allo Bank

Sejumlah investor termasuk Bukalapak hingga grup Salim akan menyerap saham Allo Bank Indonesia melalui rights issue.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Jan 2022, 19:44 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2022, 13:16 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah investor akan menyerap saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu III (PMHMETD III) atau rights issue. Investor tersebut termasuk PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) hingga grup Salim.

Mengutip keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (4/12/2021), PT Allo Bank Indonesia Tbk akan menambah modal dengan menerbitkan HMETD kepada pemegang saham perseroan sebanyak 10.047.322.871 saham biasa atas nama atau sebesar 86 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.

Apabila dibandingkan dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHETD III menjadi sebesar 46,24 persen dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

PT Allo Bank Indonesia Tbk menetapkan harga pelaksanaan Rp 478 per saham. Dengan demikian jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rights issue Rp 4,8 triliun. Setiap pemegang 100 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 11 Januari 2022 berhak atas 86 HMETD.

Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dan ketersediaan dana pada 27 Desember 2021, PT Mega Corpora selalu pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 90 persen telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sebagian haknya dari HMETD yang menjadi haknya sebanyak 2.712.777.020 HMETD.

Jumlah itu sekitar 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi hak Mega Corpora. PT Mega Corpora menyatakan memiliki dana cukup untuk melaksanakan rights issue dan siapkan dana Rp 1,3 triliun.

Selain itu, Mega Corpora juga akan mengalihkan sebagian rights issue yang menjadi haknya. Hal ini sesuai dengan pasal 21 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka pada waktu Mega Corpora menjadi pengendali perseroan.

Mega Corpora akan mengalihkan saham yang tidak dilaksanakan dalam rights issue kepada PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Abadi Investments Pte Ltd (AI), PT Indolife Investama Perkasa (IIP), H Holding Inc atau Grab (HH), Trusty Cars Pte Ltd (TC), dan PT CT Corpora (CTC).

Rincian pengalihan saham setelah rights issue itu antara lain kepada:

 -Bukalapak (BUKA) sebanyak 2.497.816.903 HMETD atau sekitar 11,49 persen

-Abadi Investments Pte Ltd (AI) sebanyak 1.521.117.930 HMETD atau sekitar 7 persen

-PT Indolife Investama Perkasa (IIP) sebanyak 1.303.815.386 HMETD atau sekitar 6 persen

-H Holdings Inc (HH) sebanyak 448.744.769 HMETD atau sekitar 2,07 persen

-Trusty Cars Pte Ltd sebanyak 150.000.000 HMETD atau sekitar 0,69 persen

-PT CT Corpora atau sebesar 408.318.058 HMETD atau sekitar 1,88 persen

Dalam pelaksanaan rights issue, jika kepemilikan pemegang saham utama yang tidak melaksanakan seluruh HMETD-nya dan menyerahkan HMETD untuk dilaksanakan oleh investor strategi, kepemilikan Mega Corpora sebagai pemegang saham pengendali perseroan menjadi 60,87 persen.

“Dengan demikian tidak terjadi perubahan pengendalian dalam perseroan, Mega Corpora tetap pemegang saham pengendali perseroan,” tulis perseroan dalam prospektus.

Jika pemegang saham tidak melaksanakan HMETD-nya akan terkena dilusi kepemilikan maksimum sebesar 46,24 persen dari persentase kepemilikan saham dalam perseroan.

Dana hasil rights issue ini antara lain digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Hal ini dalam rangka meningkatkan modal inti perseroan menjadi kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) termasuk dalam KBMI 2 seperti tertuang dalam POJK 12/2021.

Selanjutnya dana akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau dikenal dengan bank digital.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jadwal Rights Issue

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jadwal rights issue:

-Jadwal HMETD Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas Waktu HMETD pada  11 Januari 2022 16:00

-Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi  pada 7 Januari 2022

- Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada 10 Januari 2022

-Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai pada 11 Januari 2022

- Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai pada 12 Januari 2022

- Tanggal Distribusi HMETD pada 12 Januari 2022

- Tanggal Pencatatan Efek di BEI  pada13 Januari 2022

- Periode Perdagangan HMETD pada 13 Januari 2022-19 Januari 2022

- Periode Pelaksanaan HMETD pada 13 Januari 2022-19 Januari 2022

-Periode Penyerahan Efek  pada 17 Januari 2022 - 21 Januari 2022

-Tanggal Akhir Pembayaran Pesanan Efek Tambahan pada 21 Januari 2022

-Tanggal Penjatahan pada 24 Januari 2022

-Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan pada 26 Januari 2022

Gerak Saham BUKA dan BBHI

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, saham BUKA naik 17,92 persen ke posisi Rp 500 per saham. Saham BUKA dibuka naik 6 poin ke posisi Rp 430 per saham.

Saham BUKA berada di level tertinggi Rp 510 dan terendah Rp 430 per saham. Total frekuensi perdagangan 45.882 kali dengan volume perdagangan 9.063.069. Nilai transaksi Rp 439,9 miliar.

Saham BBHI naik 9,49 persen ke posisi Rp 8.650 per saham. Saham BBHI naik 250 poin ke posisi Rp 8.150 per saham. Saham BBHI berada di level tertinggi Rp 8.925 dan terendah Rp 8.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.787 kali dengan volume perdagangan 110.677. Nilai transaksi Rp 95,4 miliar.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya