IPCC Kantongi Laba Bersih Rp 60,06 Miliar pada 2021

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat kenaikan pendapatan 44,9 persen pada 2021, dan cetak laba bersih.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Apr 2022, 22:32 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2022, 22:32 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta -- PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatatkan kinerja moncer sepanjang 2021. Dari sisi pendapatan perseroan naik 44,9 persen menjadi Rp 516,84 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 356,53 miliar.

Manajemen Indonesia Kendaraan Terminalmenerangkan, kinerja tersebut sejalan dengan meningkatnya layanan bongkar muat kargo kendaraan yang diikuti dengan upaya value creation dari perseroan. Segmen pelayanan jasa terminal masih mendominasi pendapatan IPCC dengan kontribusi sebesar 92,51 persen dari nilai total pendapatan atau meningkat 43,41 persen menjadi Rp 478,15 miliar.

Adapun pelayanan jasa barang yang berkontribusi 6,30 persen dari nilai total pendapatan, atau mengalami kenaikan 75,68 persen menjadi Rp 32,56 miliar, dan segmen pendapatan lainnya yang turut mengalami peningkatan.

Meski cost of revenue IPCC meningkat tetapi dapat diimbangi dengan penurunan pada operating expense. Sehingga berimbas pada nilai operating profit atau laba usaha mengalami peningkatan sepanjang 2021. Dari minus Rp 17,78 miliar menjadi positif Rp 113,13 miliar atau mengalami lonjakan 536,19 persen.

EBITDA tercatat meningkat 473,28 persen dari Rp 41,81 miliar menjadi Rp 239,67 miliar. Kenaikan EBITDA seiring dengan meningkatnya akun penyusutan sebanyak 2,16 persen menjadi Rp 102,92 miliar, dari sebelumnya Rp 100,75 miliar.

Di sisi lain, peningkatan penyusutan juga imbas dari kenaikan aset perseroan seiring penambahan sejumlah fasilitas di Terminal IPCC untuk mendukung operasional layanan bongkar muat dan kegiatan terkait lainnya.

"Alhasil, laba tahun berjalan IPCC mampu mengalami peningkatan menjadi Rp 60,06 miliar atau melonjak 352,62 persen dari sebelumnya yang tercatat rugi Rp 23,77 miliar,” ungkap manajemen IPCC dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (1/4/2022).

Dengan kenaikan laba tahun berjalan, membuat earning per share IPCC turut meningkat menjadi Rp 33,03 dari sebelumnya minus Rp 13,07. Adapun net margin meningkat menjadi 11,62 persen dari sebelumnya -6,67 persen.

Begitupun dengan operating margin menjadi 21,89 persen dari sebelumnya -4,99 persen dan EBITDA margin sebesar 46,37 persen dari sebelumnya 32,72 persen.

Pencapaian kinerja IPCC pada sepanjang 2021 menjadi titik balik pulihnya kinerja Perseroan seiring dengan pulihnya kondisi ekonomi global dan juga industri otomotif.

Di sisi lain, pencapaian tersebut di atas target yang telah disampaikan Perseroan sebelumnya kepada publik.

"Diharapkan pencapaian kinerja ini selain memacu semangat kerja dari Perseroan untuk dapat memberikan yang terbaik kepada para shareholders dan stakeholder juga dapat memberikan nilai tambah bagi semua pihak,” pungkas manajemen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham IPCC

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 1 April 2022, saham IPCC naik 2,73 persen ke posisi Rp 565 per saham. Saham IPCC dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 540 per saham.

Saham IPCC berada di level tertinggi Rp 570 dan terendah Rp 540 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.339 kali dengan volume perdagangan 81.976. Nilai transaksi Rp 4,6 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya