Multi Bintang Indonesia Sebar Dividen Rp 408,45 per Saham

Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), Rabu, 20 April 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 22 Apr 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 09:03 WIB
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) akan membagikan dividen final untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 408,45 per saham.

Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu, 20 April 2022. PT Multi Bintang Indonesia Tbk mencatat laba berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 133,02 persen menjadi Rp 665,68 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 285,66 miliar. Pendapatan perseroan naik 24,61 persen dari Rp 1,98 triliun pada 2020 menjadi Rp 2,47 triliun pada 2021.

Selain pembagian dividen, PT Multi Bintang Tbk juga merombak susunan pengurus dalam RUPST. Perseroan mengumumkan penunjukan Uday Shankar Sinha sebagai komisaris perseroan.

“Sebagaimana direkomendasikan oleh dewan komisaris untuk menggantikan Kenneth Choo Tay Sian yang mengundurkan diri dari jabatannya. Uday Shankar Sinha saat ini adalah managing director untuk Heineken Asia Pasific Pte Ltd di Singapura,” demikian mengutip dari keterangan tertulis perseroan.

Presiden Direktur PT Multi Bintang Indonesia Tbk, Rene Sanchez Valle menuturkan, pandemi  terus menguji kemampuan perseroan.

"Namun, saya yakin bahwa kami telah melaju lebih kuat, lebih gesit dan dengan visi yang lebih jelas terkait bagaimana kami dapat terus memberikan nilai yang berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan. Para karyawan kami telah menunjukkan dedikasi dan ketangguhan yang luar biasa, dan saya sangat bangga dengan apa yang telah kami capai bersama di tahun ini,"ujar Rene.

Multi Bintang Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan laba kotor yang lebih tinggi dari pendapatan sebesar 45 persen, dari Rp940 miliar menjadi Rp1,36 triliun  walaupun pada 2021 terdapat investasi yang signifikan untuk penjualan dan pemasaran.

Sementara laba usaha meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp891 juta dari periode sama tahun sebelumnya Rp 432,84 juta.

 

Pertumbuhan Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan
PT Multi Bintang Tbk (MLBI)  menyatakan  perseroan di jalur yang tepat untuk kembali menuju ke kinerja prapandemi, didukung oleh strategi komersial yang kuat.

Pertumbuhan positif ini didorong strategi komersial yang terfokus tajam yang membuahkan hasil sepanjang tahun, ditambah dengan peningkatan efisiensi biaya, seiring dengan pembukaan kembali sebagian kanal on- premise.

"Perolehan laba sedikit di atas proyeksi kami untuk tahun ini. Dengan pertumbuhan dua digit yang kuat di top line dan pertumbuhan tiga digit di bottom line, kami berada di jalur yang tepat untuk kembali menuju ke kinerja prapandemi, didukung oleh strategi komersial yang kuat, pelaksanaan yang disiplin, dan fokus yang teguh pada keunggulan biaya,” kata Rene.

Ia menuturkan, hasil-hasil ini, meskipun menggembirakan, masih berada di bawah kinerja Perusahaan pada 2019. Hal ini mencerminkan masih adanya rintangan yang terus berlanjut di lingkungan eksternal, khususnya pariwisata internasional yang masih ditutup.

"Namun, kami terus memprioritaskan kesejahteraan karyawan dan komunitas di sekitar kami, seiring dengan mulai bangkitnya negara ini dari krisis,” tambahnya.

Penutupan IHSG pada Kamis 21 April 2022

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Ilustrasi IHSG

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali sentuh rekor tertinggi baru pada perdagangan Kamis, 21 April 2022. Investor asing pun mencatat aksi beli saham yang signifikan.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melonjak 0,68 persen ke posisi 7.276,19. Indeks LQ45 menanjak 0,95 persen ke posisi 1.063,72. Sebagian besar indeks acuan menghijau.

Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.294,67 dan terendah 7.245,72. Sebanyak 257 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 289 saham melemah dan 150 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.487.554 kali dengan volume perdagangan 20,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.283.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 0,86 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,79 persen dan indeks sektor saham IDXindustry merosot 0,23 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXfinance menguat 1,38 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno menanjak 1,08 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,90 persen.

 

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Ilustrasi IHSG

Saham-saham yang mencatat penguatan terbesar atau top gainers antara lain:

-Saham SAMF naik 24,56 persen

-Saham TALF naik 24,50 persen

-Saham BESS naik 24,27 persen

-Saham FMII naik 23,35 persen

-Saham ARGO naik 22,09 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham LUCY melemah 9,48 persen

-Saham DGIK melemah 6,99 persen

-Saham KJEN melemah 6,95 persen

-Saham CMPP melemah 6,92 persen

-Saham BIKA melemah 6,88 persen

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 439,7 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 332,6 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 266,8 miliar

-Saham ASII senilai Rp 179,6 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 169 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham EXCL senilai Rp 27,6 miliar

-Saham INCO senilai Rp 24,1 miliar

-Saham TINS senilai Rp 18,8 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 13,1 miliar

-Saham CTRA senilai Rp 13 miliar

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya