Adaro Energy Tebar Dividen 2021 Setara Rp 9,42 Triliun

Dividen tunai yang dibagikan Adaro Energy Indonesia (ADRO) kepada pemegang saham setara dengan 70 persen laba bersih pada 2021.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Apr 2022, 17:27 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2022, 17:27 WIB
(Foto: Dok PT Adaro Energy Tbk)
Ilustrasi PT Adaro Energy Tbk (Foto: Dok PT Adaro Energy Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk atau ADRO membagikan dividen tunai atas laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021. Adaro Energy Indonesia  berencana membagikan dividen tunai regular sebesar USD 650 juta atau sekitar Rp 9,42 triliun (asumsi kurs Rp 14.507 per dolar AS).

Dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham setara dengan 70 persen laba bersih pada 2021. Sementara, sebesar USD 283 juta ditetapkan sebagai laba ditahan.

Sebelumnya dana sebesar USD 350 juta dibagikan pada Januari 2022 sebagai dividen interim dan sebesar USD 300 juta akan dibagikan sebagai dividen tunai final.

Adapun pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perseroan pada 27 April 2022. 

"Kami dapat mencapai posisi saat ini berkat dukungan para pemegang saham. Memberikan pengembalian (return) kepada para pemegang saham selalu merupakan salah satu komitmen kami, dan saat ini kami akan memenuhi komitmen tersebut,” kata Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir dalam keterangan resmi dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI)  ditulis Kamis (28/4/2022).

Selain itu, pemegang saham menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan dan laporan keuangan konsolidasian AEI untuk tahun buku 2021. 

Tak hanya itu, para pemegang saham juga memberikan pembebasan dan pelepasan sepenuhnya (acquit et décharge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan pada tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.

Dalam agenda selanjutnya, para pemegang saham menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers di Indonesia, untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian AEI untuk tahun buku 2022.

Selain itu, menugaskan Komite Nominasi dan Remunerasi, yang fungsinya dijalankan oleh Dewan Komisaris AEI, untuk menentukan honor atau gaji, dan bentuk remunerasi lainnya untuk Dewan Komisaris dan Direksi AEI untuk tahun buku 2022 dengan mempertimbangkan kondisi keuangan AEI.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham ADRO

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Ilustrasi saham

Pada penutupan perdagangan Kamis, 28 April 2022, saham ADRO naik 5,36 persen ke posisi Rp 3.340 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.370 dan terendah Rp 3.200 per saham. Total volume perdagangan 183.457.570 saham. Nilai transaksi Rp 605,7 miliar. Total frekuensi perdagangan 31.930 kali.

Sepanjang tahun berjalan 2022, saham ADRO melonjak 48,44 persen ke posisi Rp 3.340 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.460 dan terendah Rp 2.110 per saham. Total volume perdagangan 12.429.478.715. Nilai transaksi Rp 33,1 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.386.400 kali.

Penguatan saham ADRO pada Kamis, 28 April 2022 terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak  di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan, IHSG naik 0,45 persen ke posisi 7.228,91. Indeks LQ45 menguat 1,04 persen ke posisi 1.085,44. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Jelang libur panjang Lebaran, IHSG berada di level tertinggi 7.267,11 dan terendah 7.204,59.

Sebanyak 307 saham menguat sehingga angkat IHSG. 226 saham melemah dan 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.492.337 kali dengan volume perdagangan 21,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 19,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 2,25 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.455.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Sedangkan indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,80 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,26 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXindustry menanjak 3,94 persen dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy menanjak 3,29 persen dan indeks sektor saham IDXfinance bertambah 1,09 persen.

 

Resmi Ganti Nama

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Ilustrasi IHSG

Sebelumnya, Perusahaan tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) resmi berganti nama menjadi PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada, Rabu, 9 Februari 2022.

Keputusan pergantian nama perusahaan tersebut diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu pekan ini. Perseroan menyelenggarakan RUPSLB secara daring, dengan peserta  kuorum sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer AE, Garibaldi Thohir, mengatakan ada tiga agenda yang dibahas dalam RUPSLB  yaitu perubahan komposisi Dewan Komisaris, Perubahan Komposisi Dewan Direksi dan Pergantian nama perusahaan.

"Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan akan semakin memperkuat  kepemimpinan di Perseroan. Rekam jejak Bapak Budi Bowoleksono dan Bapak Michael  William P. Soeryadjaya akan semakin memperkaya dan menambah nilai bagi tim kami," kata pengusaha yang akrab disapa Boy Thohir ini.

Ia menambahkan, penggantian nama perseroan menegaskan  kembali identitas perseroan sebagai perusahaan Indonesia. "Kami berharap dapat terus  berkontribusi untuk bangsa dan negara ini," ujar dia.

 

 

Pergantian Pengurus

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Ilustrasi IHSG

Pada agenda pertama, para pemegang saham menyetujui pengunduran diri Raden Pardede dari posisinya sebagai Komisaris Independen Adaro dan menyetujui penunjukan Budi Bowoleksono sebagai Komisaris Independen Adaro untuk masa jabatan terhitung sejak  penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ini sampai penutupan RUPST Adaro pada 2023.

Para pemegang saham meyakini kredensial Budi Bowoleksono akan semakin memperkuat peran pengawasan Dewan Komisaris Adaro.

Sedangkan di agenda kedua, para pemegang saham menyetujui penunjukan Michael William P. Soeryadjaya sebagai Direktur Adaro untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan RUPSLB ini sampai penutupan RUPST Adaro pada tahun 2026. Perusahaan meyakini bahwa pengalaman Michael William P. Soeryadjaya akan  semakin memperkuat tim manajemen Adaro.

Sementara di agenda ketiga, para pemegang saham menyetujui perubahan nama Perusahaan menjadi PT Adaro Energy Indonesia Tbk. Perubahan ini menandakan status Perusahaan sebagai perusahaan nasional dan menunjukkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kontribusinya kepada Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya