BEI Buka Suspensi Saham BELL Jumat 3 Juni 2022

BEI buka suspensi saham BELL di pasar regular dan tunai mulai perdagangan sesi pertama, 3 Juni 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jun 2022, 08:05 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2022, 08:05 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian sementara (suspensi) saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) pada Jumat, (3/6/2022).

Mengutip keterbukaan informasi, BEI buka suspensi saham BELL di pasar regular dan tunai mulai perdagangan sesi pertama, 3 Juni 2022. Pembukaan suspensi saham menunjuk pengumuman Bursa No: Peng-SPT-00032/BEI.WAS/05-2022 tanggal 18 Mei 2022, perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Trisula Textile Industries Tbk.

Sebelumnya BEI suspensi saham BELL di pasar regular dan tunai mulai sesi pertama perdagangan 19 Mei 2022 hingga pengumuman bursa lebih lanjut. Kenaikan saham BELL tersebut seiring terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BELL.

Sebelum suspensi, saham BELL melonjak 23,53 persen pada 18 Mei 2022 ke posisi Rp 378 per saham. Saham BELL berada di level tertinggi Rp 378 dan terendah Rp 310 per saham. Total volume perdagangan 110.162.700 saham. Nilai transaksi Rp 39,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 17.763 kali.

Sepanjang tahun berjalan 2022, saham BELL melambung 158,90 persen ke posisi Rp 378 per saham. Saham BELL berada di level tertinggi Rp 378 dan terendah Rp 57 per saham. Total volume perdagangan 5.858.536.500 saham. Nilai transaksi Rp 788,4 miliar. Total frekuensi perdagangan 432.511 kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kantongi Restu Buyback Saham

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang memutuskan untuk mengangkat pengurus baru, menyetujui buyback saham serta pembagian dividen pada Rabu 27 April 2022.

Trisula akan melakukan buyback saham sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal yang disetor. Buyback saham dilakukan karena harga saham perseroan belum mencerminkan dengan nilai atau kinerja perusahaan yang sesungguhnya, serta mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional dan dunia yang mengalami perlambatan akibat dari pandemi COVID-19.

"Pada RUPSLB kali ini, para pemegang saham BELL telah menyetujui untuk pengangkatan Heru Jatmiko Harrianto sebagai salah satu Direktur dalam struktur kepengurusan Perseroan untuk periode 2022-2027 yang berlaku efektif per tanggal 19 Mei 2022,” kata Direktur Perusahaan Trisula Textile Industries, R Nurwulan Kusumawati melalui keterangan resmi dikutip Jumat, 29 April 2022.

Buyback saham yang terhitung mulai dari 27 April 2022 hingga 26 Oktober 2023. 

“Kami berharap dengan adanya buyback saham ini nanti dapat meningkatkan kinerja saham BELL menjadi lebih stabil. Serta, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien. Kami juga optimis kedepannya kinerja BELL akan lebih baik,” kata Wulan.

Perseroan akan melakukan buyback saham maksimal sebanyak-banyaknya Rp 55 miliar atau dengan saham yang akan dibeli kembali oleh perseroan sebanyak-banyaknya 725 juta saham. 

Adapun dengan dilakukannya aksi korporasi ini, perseroan memperkirakan tidak akan ada dampak penurunan pendapatan dan dampak negatif lainnya. Kemudian, diharapkan juga tidak akan mempengaruhi kegiatan usaha dan operasional karena BELL telah memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan kegiatan usahanya.

 

Tebar Dividen 2021

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Perseroan juga secara rutin membagikan dividen setiap tahun. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BELL menyetujui untuk membagikan dividen sebesar 48,65 persen dari laba bersih  2021 atau sebesar Rp 2,030 miliar. 

"Kami bersyukur dapat terus secara rutin membagikan dividen kepada para pemegang saham. Hal ini merupakan apresiasi BELL kepada para pemegang saham karena telah mendukung BELL untuk dapat terus berkembang menjadi lebih baik. Adapun, selebihnya penggunaan saldo laba bersih disetujui sebagai Cadangan Wajib Perseroan,” ujar Nurwulan.

Sepanjang 2021, perseroan meraih pertumbuhan pada laba usaha sebesar 106,3 persen year on year melalui berbagai efisiensi yang dilakukan. Perseroan juga terus gencar dalam memasarkan produk lokal di pasar internasional yang dibuktikan dengan kinerja ekspor pada 2021 yang meningkat 40,42 persen year on year.

Tak hanya itu, pada 2021, perseroan juga terus mendorong penjualan ritel dengan meraih penjualan ritel sebesar Rp 84,5 miliar atau naik 12,1 persen year on year Produk ritel BELL ini terdiri dari pakaian jadi dengan merek JOBB dan Jack Nicklaus yang sudah dipasarkan di berbagai wilayah strategis di Indonesia.

 

Strategi 2022

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, pada 2022 ini BELL akan terus meningkatkan kinerja dengan berbagai strategi yang akan dijalankan. Mulai dari penjualan secara omnichannel, yakni online dengan melalui berbagai marketplace dan memperluas platform e- commerce Yukshopping.com, maupun offline melalui toko ritel. 

Bahkan, BELL juga akan terus memperluas pasar domestik dan ekspor untuk berbagai produk BELL, mulai dari kain, pakaian ritel, seragam, hingga aksesoris pakaian.  Lalu, BELL akan terus berinovasi dalam membuat produk-produk berkualitas untuk kebutuhan pasar.

"Seiring dengan berbagai strategi yang akan dijalankan tersebut, BELL juga terus fokus pada aspek bisnis keberlanjutan. Kedepannya kami yakin prospek bisnis BELL akan semakin baik dan kami berharap dapat terus meningkatkan kinerja,” ujar Nurwulan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya