RMK Energy Kantongi Laba Rp 38,64 Miliar, Naik 64 Persen pada Kuartal I 2022

PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan pertumbuhan positif baik pendapatan dan laba bersih pada kuartal I 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 03 Jun 2022, 19:27 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2022, 10:19 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

 

Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy Tbk (RMKE), perusahaan jasa logistik batubara terintegrasi mencetak pertumbuhan positif baik pendapatan dan laba bersih pada kuartal I 2022.

PT RMK Energy Tbk meraih pendapatan Rp 413,54 miliar pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan perseroan naik 151 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 164,95 miliar. Pendapatan tersebut mendorong kenaikan laba bersih. PT RMK Energy Tbk mencatat laba bersih tumbuh 64 persen menjadi Rp 38,64 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,61 miliar.

Dengan demikian, laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp 8,71 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,75.

Total ekuitas naik menjadi Rp 841,34 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 802,70 miliar. Dari sisi liabilitas, perseroan mencatat kenaikan liabilitas jangka pendek menjadi Rp 467,72 miliar pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 380,91 miliar.

Sedangkan liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp 201,98 miliar pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 216,76 miliar.

Aset perseroan naik menjadi Rp 1,51 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,40 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,8 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 66,80 miliar.

Dari sisi lini bisnis, perseroan mencatat penjualan batu bara terealisasi Rp 309,85 miliar atau naik 282 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp 81,20 miliar. Sedangkan pendapatan usaha jasa logistik batu bara Rp 103,69 miliar, meningkat 24 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp 83,75 miliar.

“Harga batu bara yang sangat baik sepanjang kuartal I 2022 berkontribusi terhadap kinerja kami, walaupun pemerintah sempat melarang ekspor batu bara pada Januari lalu,” ujar Direktur Utama PT RMK Energy Tbk, Tony Saputra dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (3/6/2022).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kontribusi Bisnis Perseroan

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT RMK Energy Tbk menyediakan jasa angkutan batubara terintegrasi melalui jalur kereta dari kabupaten penghasil batubara di Lahat dan Muara Enim, Sumatra Selatan bersinergi dengan PT KAI (Persero).

Selain itu, RMK Energy juga menjalankan bisnis trading batubara melalui salah satu anak usahanya, PT Royaltama Multi Komoditi Nusantara (RMKN).

Mulai awal tahun ini, tambang batu bara milik PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE), salah satu anak usaha Perseroan, telah mulai beroperasi, yang juga dibarengi dengan mulai beroperasinya Train Loading System (TLS), fasilitas muat batu bara yang berlokasi di Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim. TLS ini berlokasi di dalam konsesi IUP PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE).

Hingga kuartal I 2022, TBBE mencatatkan produksi batubara sebesar 178,516 ton yang akan diangkut menggunakan kereta melalui TLS menuju ke stasiun bongkar Simpang di Palembang. TBBE memproduksi batubara dengan kualitas batubara 3.200 kcal/kg (GAR) untuk penjualan dalam negeri dan ekspor.

"Dengan dimulainya operasi produksi TBBE sejak awal tahun ini diharapkan dapat semakin meningkatkan potensi pertumbuhan Perseroan ke depan,” kata Tony Saputra.

 


Selanjutnya

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hingga  saat  ini,  TLS  Gunung  Megang  beroperasi  untuk  mendukung  pengangkutan  batubara  TBBE  menuju stasiun bongkar Simpang. Namun, Perseroan membuka peluang bagi produsen batubara lain  di wilayah Kabupaten Muara Enim dan sekitarnya untuk memanfaatkan TLS ini.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 2 Juni 2022, saham RMKE melemah 5,67 persen ke posisi Rp 665 per saham. Saham RMKE berada di level tertinggi Rp 740 dan terendah Rp 560 per saham. Total volume perdagangan 84.721.400 saham. Nilai transaksi Rp 58,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 9.521 kali.

Pada 2022, saham RMKE menguat 199,55 persen ke posisi Rp 665 per saham. Saham RMKE berada di level tertinggi Rp 760 dan terendah Rp 218 per saham. Total volume perdagangan 3.520.217.000 saham. Nilai transaksi harian Rp 1,7 triliun. Total frekuensi perdagangan 350.493 kali.


Kinerja 2021

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE), perusahaan jasa logistik batubara membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,864 triliun pada 2021. Angka ini naik sebesar 194 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 635,24 miliar.

Adapun laba bersih Perseroan pada 2021 juga naik menjadi Rp 198,14 miliar dibanding Rp 72,64 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 173 persen.

Kinerja keuangan yang positif ini didukung peningkatan kinerja operasional Perseroan sepanjang 2021.

Volume angkutan batubara RMK Energy meningkat menjadi 6 juta ton pada 2021, atau meningkat sebesar 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan pendapatan Perseroan yang signifikan pada 2021 juga ditopang oleh kenaikan volume penjualan batubara sebesar 1,66 juta  ton atau naik sebesar 310 persen dibanding 0,4 juta ton pada periode sebelumnya.

“Kinerja keuangan dan operasional yang positif sepanjang tahun 2021 didukung oleh kenaikan harga komoditas global, khususnya batubara. Kami memanfaatkan momentum harga ini dengan sangat baik dan berharap dapat terus berlanjut hingga sepanjang tahun ini,” kata Direktur Utama PT RMK Energy Tbk, Tony Saputra,  Kamis, 28 April 2022.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya