Harum Energy Tebar Dividen Rp 15,02 per Saham, Cek Jadwalnya

PT Harum Energy Tbk (HRUM) akan bayar dividen 2021 sebesar Rp 200 miliar.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 09 Jun 2022, 08:59 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2022, 08:59 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Harum Energy Tbk (HRUM) akan membagikan dividen tunai atas laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021. PT Harum Energy Tbk berencana membagikan dividen sebesar Rp 200 miliar atau Rp 15,02 per saham.

Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Harum Energy pada  6 juni 2022.  Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 8 Juni 2022, pembagian dividen tunai untuk tahun buku tersebut mempertimbangkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk USD 74,13 atau setara Rp 1,07 triliun (asumsi kurs 14.500 per dolar Amerika).

Selain itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya USD 313,31 setara dengan Rp 4,54 triliun serta total ekuitas sebesar USD 650,67 atau setara dengan Rp 9,43 triliun.

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen PT Harum Energy Tbk : 

Tanggal Efektif

Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 14 Juni 2022

Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 15 Juni 2022

Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 16 Juni 2022

Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 17 Juni 2022

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 16 Juni 2022 Waktu 16:15

Tanggal Pembayaran Dividen: 28 Juni 2022

Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, saham HRUM melemah 6,44 persen ke posisi Rp 2.180 per saham.

Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 2.340 dan terendah terendah Rp 2.170 per saham. Total volume perdagangan 121.020.934 saham dengan nilai transaksi Rp 266,9 miliar. Total frekuensi perdagangan 25.831 kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sebar Dividen 2021

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) merealisasikan belanja modal USD 1,1 juta atau sekitar Rp 16 miliar (asumsi kurs 14.416 per dolar Amerika Serikat) hingga kuartal I 2022 dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 25 juta atau sekitar Rp 360,39 miliar pada 2022.

Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray A.Gunara menuturkan, perseroan anggarkan capex sebesar USD 25 juta pada 2022. Sekitar 45 persen akan digunakan untuk pengembangan bisnis nikel dan sisanya untuk bisnis batu bara.

Ia menambahkan, belanja modal yang sudah direalisasikan sebesar USD 1,1 juta hingga 31 Maret 2022. Belanja modal dipakai untuk penambahan properti pertambangan di MSJ, THN, dan KUP, pemeliharaan kapal tunda dan tongkang, serta pembelian kendaraan.

“Capex dianggarkan USD 25 juta, mengenai kuartal pertama realisasi sebesar USD 1,1 juta sehingga mayoritas akan dikeluarkan kuartal dua, paruh kedua,” ujar dia saat paparan publik perseroan, Senin, 6 Juni 2022. 

Selain itu,  perseroan menargetkan produksi batu bara mencapai 4-5 juta ton dan strip ratio sekitar 9,5-10,5 kali pada 2022. Hingga kuartal I 2022, produksi batu bara perseroan mencapai 1 juta ton dan volume penjualan 900.000 ton. Adapun harga rata-rata penjualan batu bara pada kuartal I 2022 adalah USD 168,4 per ton atau naik 158,8 persen dari periode sama tahun lalu.

Perseroan memanfaatkan kenaikan harga batu bara sehingga berencana naikkan produksi batu bara pada 2022 dengan target mencapai 4,5-5 juta ton.

“Kuartal pertama produksi 1 juta ton. Diharapkan perseroan dapat tingkatkan produksi 4 juta ton pada kuartal-kuartal berikutnya pada 2022, target produksi itu mencerminkan kenaikan 35 persen dari 2021,” kata dia.

 

Realisasi Belanja Modal

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) merealisasikan belanja modal USD 1,1 juta atau sekitar Rp 16 miliar (asumsi kurs 14.416 per dolar Amerika Serikat) hingga kuartal I 2022 dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 25 juta atau sekitar Rp 360,39 miliar pada 2022.

Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray A.Gunara menuturkan, perseroan anggarkan capex sebesar USD 25 juta pada 2022. Sekitar 45 persen akan digunakan untuk pengembangan bisnis nikel dan sisanya untuk bisnis batu bara.

Ia menambahkan, belanja modal yang sudah direalisasikan sebesar USD 1,1 juta hingga 31 Maret 2022. Belanja modal dipakai untuk penambahan properti pertambangan di MSJ, THN, dan KUP, pemeliharaan kapal tunda dan tongkang, serta pembelian kendaraan.

“Capex dianggarkan USD 25 juta, mengenai kuartal pertama realisasi sebesar USD 1,1 juta sehingga mayoritas akan dikeluarkan kuartal dua, paruh kedua,” ujar dia saat paparan publik perseroan, Senin, 6 Juni 2022.

Selain itu,  perseroan menargetkan produksi batu bara mencapai 4-5 juta ton dan strip ratio sekitar 9,5-10,5 kali pada 2022. 

 

 

Produksi Batu Bara

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga kuartal I 2022, produksi batu bara perseroan mencapai 1 juta ton dan volume penjualan 900.000 ton. Adapun harga rata-rata penjualan batu bara pada kuartal I 2022 adalah USD 168,4 per ton atau naik 158,8 persen dari periode sama tahun lalu.

Perseroan memanfaatkan kenaikan harga batu bara sehingga berencana naikkan produksi batu bara pada 2022 dengan target mencapai 4,5-5 juta ton.

“Kuartal pertama produksi 1 juta ton. Diharapkan perseroan dapat tingkatkan produksi 4 juta ton pada kuartal-kuartal berikutnya pada 2022, target produksi itu mencerminkan kenaikan 35 persen dari 2021,” kata dia.

Pada penutupan perdagangan Senin, 6 Juni 2022, saham HRUM turun 3,32 persen ke posisi Rp 2.330 per saham. Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 2.470 dan terendah Rp 2.310 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.030 kali dengan volume perdagangan 824.582 saham. Nilai transaksi Rp 194,8 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya