Ingin Saham Terjangkau Investor, Chandra Asri Bakal Stock Split

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan stock split saham agar harga saham perseroan di pasar bursa menjadi lebih terjangkau untuk investor

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Jul 2022, 17:36 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2022, 17:36 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:4.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),  ditulis Sabtu (16/7/2022), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk akan stock split saham agar harga saham perseroan di pasar bursa menjadi lebih terjangkau untuk investor terutama investor ritel.

“Serta untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di BEI sehingga diharapkan jumlah investor yang tertarik berinvestasi di perseroan menjadi lebih banyak,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.

Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 5 Agustus 2022. Selain itu, perseroan juga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk mengubah susunan pengurus perseroan.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 15 Juli 2022, saham TPIA naik 0,79 persen ke posisi Rp 9.550 per saham. Saham TPIA dibuka turun 25 poin ke posisi Rp 9.450 per saham.

Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 9.575 dan terendah Rp 9.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.013 kali dengan volume perdagangan 33.108 saham. Nilai transaksi Rp 31,5 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tawarkan Obligasi Tahap I Tahun 2022

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menawarkan obligasi berkelanjutan IV dengan target dana Rp 8 triliun. Pada 2022, perseroan menawarkan obligasi tahap I Tahun 2022 sebesar Rp 2 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (13/7/2022), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menawarkan obligasi itu dalam tiga seri. Untuk seri A berjangka waktu lima tahun, seri B berjangka waktu tujuh tahun, dan obligasi seri C berjangka waktu 10 tahun.

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi terhitung sejak tanggal emisi.

Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 9 November 2022, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada pelunasan pokok obligasi masing-masing seri obligasi pada 9 Agustus 2027 untuk obligasi seri A. Pada 9 Agustus 2029 untuk obligasi seri B dan pada 9 Agustus 2032 untuk obligasi seri C. Pelunasan obligasi dilakukan penuh pada saat jatuh tempo.

"Dana bersih yang diperoleh perseroan dari hasil obligasi ini setelah dikurangi komisi-komisi, biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran akan digunakan untuk keperluan modal kerja termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi, biaya operasional untuk kegiatan usaha,” tulis perseroan dalam prospektus singkat.

Adapun obligasi tersebut tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan baik barang bergerak dan barang tidak bergerak baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

Perkiraan Jadwal

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Obligasi tersebut mendapatkan peringkat AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun yang bertindak sebagai wali amanat yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Sedangkan yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi antara lain PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.

Perkiraan Jadwal:

-Masa penawaran awal pada 14-20 Juli 2022

-Perkiraan tanggal efektif pada 29 Juli 2022

-Perkiraan masa penawaran umum pada 2-4 Agustus 2022

-Perkiraan tanggal penjatahan pada 5 Agustus 2022

-Perkiraan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 9 Agustus 2022

-Perkiraan tanggal distribusi obligasi secara elektronik pada 9 Agustus 2022

-Perkiraan tanggal pencatatan pada 10 Agustus 2022

Kantongi Pinjaman dari Bank OCBC NISP

Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Sebelumnya, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) kucurkan pinjaman USD 100 juta atau sekitar Rp 1,49 triliun (asumsi kurs Rp 14.968 per dolar AS) untuk Chandra Asri. Pinjaman itu untuk fasilitasi pertumbuhan bisnis industri petrokimia Indonesia.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (8/7/2022), pembiayaan yang diberikan oleh Bank OCBC NISP adalah bagian dari komitmen untuk mendukung Chandra Asri agar dapat secara berkesinambungan mengembangkan bisnisnya. 

"Kerja sama strategis ini merupakan langkah awal yang baik untuk kedua belah pihak. Sebagai mitra perbankan, kami berharap dapat memberikan layanan keuangan yang terintegrasi dan komprehensif guna mendukung Chandra Asri untuk tetap menjadi produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia,” ujar Direktur Bank OCBC NISP, Martin Widjaja.

Chief Financial Officer Chandra Asri, Andre Khor menekankan, Chandra Asri sangat antusias untuk memperluas dan meningkatkan hubungan dengan Bank OCBC NISP, institusi keuangan terkemuka yang menyediakan solusi perbankan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan nasabah industri seperti perseroan.

Komitmen bank untuk kemitraan jangka panjang dan pemahaman mendalam tentang model bisnis nasabah mereka adalah bukti komitmen mereka terhadap keberlanjutan, dengan fokus pelanggan yang kuat.

"Chandra Asri merupakan produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Perseroan terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitasnya guna memenuhi pertumbuhan permintaan peroduk petrokimia di dalam negeri,” ujar dia.

Salah satu strategi Perseroan adalah mengembangkan kompleks CAP2 berskala dunia. Dengan dibangunnya kompleks ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk industri 4.0 dan menciptakan karier jangka panjang yang bernilai tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya