Presiden Komisaris Unilever Sebut Inflasi hingga The Fed Jadi Tantangan Pasar

Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk, Sanjiv Mehta mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi ke depan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Jul 2022, 21:38 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2022, 21:38 WIB
Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Sanjiv Mehta (Foto: Unilever Indonesia)
Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Sanjiv Mehta (Foto: Unilever Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) resmi mengangkat Sanjiv Mehta sebagai Presiden Komisaris perseroan yang baru pada Kamis, 28 Juli 2022. Dia memulai jabatannya ketika perekonomian Indonesia maupun global menghadapi berbagai tantangan.

Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk, Sanjiv Mehta mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi ke depan, salah satunya kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

"Kita melihat tidak hanya tantangan yang dihadapi Indonesia, tetapi dunia, mulai dari COVID-19 tidak terlalu pulih, ada hiperinflasi dan resesi global, the Fed menaikkan suku bunga yang implikasinya besar bagi negara berkembang karena dipaksa evaluasi suku bunga jika tidak, ada risiko kehilangan modal, depresiasi mata uang dan ada juga kecenderungan menaikkan suku bunga,” kata Sanjiv  Mehta dalam sesi exclusive media interview Unilever Indonesia, Kamis (28/7/2022).

Dia mengungkapkan, risiko inflasi ini menjadi  salah satu tantangan yang baru dihadapi oleh perusahaan konsumer. Unilever Indonesia pun melakukan mitigasi dalam menghadapi hal tersebut.

"Kita hadapi inflasi masif yang belum pernah terjadi, bagaimana kita mitigasi peningkatan biaya, peningkatan penghematan rumah tangga dan menaikkan harga,” ungkapnya.

Sanjiv juga mengatakan, kenaikkan harga dilakukan oleh Unilever Indonesia secara cepat agar titik harga terlindungi dan tetap bisa menciptakan nilai. Karena, yang terpenting bagi Unilever Indonesia adalah nilai bagi konsumen. "Karena ini bukan hanya harga, tetapi nilai harga,” ujar dia. 

Tak hanya itu, Sanjiv mengatakan kepada direksi Unilever Indonesia untuk bisa meningkatkan pangsa pasar dan juga melindungi model bisnisnya ketika ada risiko hiperinflasi dan penundaan pertumbuhan.

“Bagaimana tidak kehilangan market share, konsumen, dan melindungi model bisnis di era adanya hiperinflasi seperti sekarang ini,” ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hasil RUPSLB

Unilever Bakal Hilangkan Kata Normal untuk Menyebut Tipe Rambut dan Kulit pada Kemasan
Kantor pusat Unilever Indonesia. (dok. Unilever Indonesia)

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengangkat Sanjiv Mehta sebagai Presiden Komisaris perseroan yang baru pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 28 Juli 2022.

Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk, Sanjiv Mehta mengaku merasa terhormat bisa bergabung dengan Unilever Indonesia.

"Unilever juga sudah pertaruhkan reputasi memilih saya dan saya terhormat bergabung dengan Unilever Indonesia sebagai Presiden Komisaris,” kata Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk, Sanjiv  Mehta dalam sesi exclusive media interview Unilever Indonesia, Kamis (28/7/2022).

Sanjiv Mehta pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Hindustan Unilever Limited (HUL) untuk menjadi Presiden Komisaris Perseroan menggantikan Hemant Bakshi yang dalam waktu dekat akan mengemban posisi baru di bagian lain dari Unilever global. Dia juga sudah bergabung di Unilever hampir 30 tahun yang lalu.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Selanjutnya

Ilustrasi Unilever Indonesia (unilever.co.id)
Ilustrasi Unilever Indonesia (unilever.co.id)

Bahkan, Sanjiv Mehta memiliki rekam jejak yang sangat kuat di berbagai posisi kepemimpinan, termasuk sebagai Chief Executive Officer and Managing Director, Hindustan Unilever Limited and Executive Vice President, Unilever South Asia; Chair and Chief Executive Officer, Unilever North Africa and Middle East; Chair and Chief Executive Officer, Unilever Philippines Inc dan masih banyak lainnya.

Sementara itu, di bawah kepemimpinan Sanjiv Mehta, HUL telah memenangkan sederetan penghargaan bergengsi di India seperti ‘Company of the Year' dan 'Corporate Citizen of the Year' dari Economic Times, 'Company of the year' dari Business Standard, dan 'Best Governed Company' versi the Asian Centre for Corporate Governance and Sustainability. 

Selain itu, Forbes juga menilai HUL sebagai perusahaan paling inovatif ke-8 di dunia dan perusahaan paling inovatif di India. 

Dengan pengalaman, prestasi, dan ide visioner nya, Sanjiv Mehta dipercaya akan berkontribusi signifikan dalam perannya sebagai Presiden Komisioner yang mengawasi perencanaan dan eksekusi strategi bagi pertumbuhan kinerja dan kemajuan Perseroan di Indonesia.

Unilever Indonesia Kantongi Laba Rp 3,4 Triliun pada Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan laporan kinerja hingga Juni 2022. Pada periode tersebut, Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 21,4 triliun dengan penjualan domestik bertumbuh 7,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sejalan dengan itu, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,6 persen yoy menjadi Rp 3,4 triliun hingga Juni 2022.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti mengatakan, kinerja positif ini didorong oleh beberapa hal. Di antaranya fundamental yang solid melalui penguatan pondasi di distributive trade, penguatan di channel masa depan (e-commerce), serta investasi pada kategori dan brand-brand kunci.

"Sejalan dengan pulihnya perekonomian Indonesia dan mobilitas masyarakat, kami juga melihat loyalitas konsumen yang semakin kukuh pada brand-brand andalan kami,” kata Ira dalam paparan kinerja perseroan, Selasa (26/7/2022).

Meningkatnya loyalitas konsumen pada beberapa brand andalan tersebut sejalan dengan salah satu dari lima strategi prioritas perseroan. Yaitu memperkuat serta unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan.

Upaya itu dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan pasar. Pada kuartal kedua 2022, divisi foods dan refreshment (F&R) mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,5 persen.

Brand-brand kunci Unilever Indonesia misalnya Royco, Bango, Sariwangi dan Buavita yang juga terus menjadi penopang utama pertumbuhan divisi F&R.

Di tengah kompetisi dan banyaknya alternatif produk pesaing, brand-brand tersebut berhasil mencatatkan pembelian ulang secara berkala dari konsumen.

"Kami berharap daya beli masyarakat semakin membaik dan loyalitas konsumen terhadap brand-brand kami akan semakin kuat, dengan begitu kami akan terus bertumbuh bersama Indonesia,” ujar Ira.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya