Tingkatkan Literasi Keuangan dan Investasi, Sinarmas Sekuritas Gandeng Universitas Mercu Buana

Sinarmas Sekuritas menggandeng Universitas Mercu Buana Jakarta untuk menyebarkan semangat literasi keuangan dan investasi kepada generasi muda sebagai aset berharga dalam masa depan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Jul 2022, 10:33 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2022, 10:33 WIB
Sebanyak sembilan puluh empat anak muda di Jakarta mengikuti seminar literasi keuangan dan investasi secara daring dalam tajuk SimInvestival Goes to Campus “Investasi Zaman Now, We Better Start Now”. (Dok Sinar Mas)
Sebanyak sembilan puluh empat anak muda di Jakarta mengikuti seminar literasi keuangan dan investasi secara daring dalam tajuk SimInvestival Goes to Campus “Investasi Zaman Now, We Better Start Now”. (Dok Sinar Mas)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak sembilan puluh empat anak muda di Jakarta mengikuti seminar literasi keuangan dan investasi secara daring yang digelar Sinarmas Sekuritas bertajuk SimInvestival Goes to Campus “Investasi Zaman Now, We Better Start Now”. Para peserta adalah profil generasi Milenial dan Z sebagai investor pemula di pasar saham.

Mereka menunjukkan semangat dan antusiasme dalam webinar dengan langsung bertanya kepada para ahli dan analis Sinarmas Sekuritas.

Untuk itulah, SimInvest, brand aplikasi investasi saham online dari Sinarmas Sekuritas menggandeng Universitas Mercu Buana Jakarta untuk menyebarkan semangat literasi keuangan dan investasi kepada generasi muda sebagai aset berharga dalam masa depan dunia pasar modal tanah air.

Head of Retail & Private Wealth Sinarmas Sekuritas Arief Maulana menjelaskan, Sinarmas Sekuritas berkomitmen membantu anak muda mengenal dunia investasi di pasar modal, khususnya dalam meningkatkan pengetahuan keuangan dan investasi.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, Dr. Erna Sofriana Imaningsih, M.si., mengingatkan pentingnya perilaku antisipatif, transformatif, dan adaptif dalam pola konsumsi generasi muda sebagai pelaku ekonomi, sehingga siap menghadapi segala perubahan dan tantangan zaman.

Acara ini juga dihadiri oleh mahasiswa internasional dari Universitas Mercu Buana dari berbagai negara. Salah seorang mahasiswa asal Filipina, Andrae Ojeda Lumaquez menanyakan kiat-kiat berinvestasi bagi pemula yang belum memiliki pengalaman dalam dunia pasar modal. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Langkah Awal

Salah satu narasumber dalam webinar, yakni Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati mengajak para peserta untuk memulai pengalaman investasi sedini mungkin.

“Berapapun nilainya (investasi) adalah langkah awal yang sangat baik, saya bisa pastikan SimInvest adalah salah satu yang terbaik. Selain itu, investasi saham memiliki return paling tinggi di antara instrumen investasi lain dengan indeks 12 hingga 15 persen kenaikan secara wajar. Namun, selalu ada risiko dalam berinvestasi saham yang datang karena kamu tidak mengetahui apa yang kamu lakukan,” ujar Ike. dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/7/2022).

Sementara Head of Strategic Business Development Sinarmas Sekuritas, Eyfrel Likuajang menambahkan

“Hidup kita sehari-hari tidak lepas dari saham, semua yang kita lihat dan pakai sejak bangun tidur, beraktivitas, hingga kembali tidur di malam hari menggunakan semua produk yang sahamnya terdapat di pasar modal. Jadi sebetulnya semua dari kita dekat dengan saham.” kata dia. 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Dikuasai Generasi Muda

Tak bisa dipungkiri, tren transaksi perdagangan di pasar modal tanah air mayoritas dikuasai oleh generasi muda dengan kontribusi sebesar 81 persen, berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia Tahun 2021.

Ditambah lagi, indeks inklusi keuangan di Indonesia Tahun 2021 mencapai 83,6 persen, meningkat dari angka indeks 2020 sebesar 81,4 persen. Adapun indikator utama yang mendukung pencapaian ini meliputi peningkatan akses keuangan, akselerasi penggunaan jasa keuangan formal, dan semakin membaiknya kualitas jasa keuangan.

Namun di lain sisi, peningkatan inklusi keuangan ini tidak diikuti oleh peningkatan literasi keuangan. Di Indonesia tingkat literasi keuangan masih tergolong rendah, yakni mencapai 38,03 persen, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2019.

Selain itu, literasi keuangan syariah mencapai 20,1 persen, berdasarkan data Bank Indonesia Tahun 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya