Mengintip Rencana Ekspansi Data Center Astragraphia

PT Astragraphia Tbk (ASGR) akan meninjau ekspansi data center.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Agu 2022, 16:59 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2022, 16:59 WIB
Paparan PT Astra Graphia Tbk saat Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat (5/8/2022). (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Paparan PT Astra Graphia Tbk saat Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat (5/8/2022). (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astragraphia Tbk (ASGR) berencana melanjutkan pengembangan bisnis pusat datanya tahun ini. Meski begitu, Presiden Direktur Astragraphia Hendrix Pramana mengatakan, perseroan tetap memperhatikan kondisi terkini untuk meninjau peluang ada.

"Ekspansi data center ini akan kami tinjau, tapi dengan terus memegang prinsip kehati-hatian," kata dia dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat (5/8/2022).

Saat ini, Hendrix mengatakan perseroan telah memiliki data center yang dikelola sendiri. Data center tersebut utamanya difungsikan untuk melayani pelanggan melalui entitas anak, PT Astra Graphia Information Technology (AGIT).

"Data center ini kami posisikan sebagai bagian dari total solution yang diberikan anak usaha kami, AGIT, kepada customernya untuk memberikan solusi di area cloud," kata Hendrix.

Pada semester I 2022, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 31 miliar, naik 74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Raihan itu sejalan dengan laba bruto perseroan pada semester I 2022 yang naik menjadi Rp 261,63 miliar pada dari Rp 248,19 miliar pada semester I 2021. 

Meningkatnya laba kotor pada unit usaha Solusi Dokumen sebagai hasil dari bertumbuhnya permintaan akan layanan penyewaan serta pembelian mesin di segmen perkantoran dan graphic art berkontribusi pada kenaikan laba bersih konsolidasian.

Pendapatan pada unit usaha Solusi Teknologi Informasi juga naik akibat meningkatnya kebutuhan pasar terkait penyediaan IT services, software dan hardware, serta kemampuan perusahaan dalam mengelola arus kas dan siklus operasional yang lebih baik juga turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih Astragraphia pada Semester 1 2022.

Sementara dari sisi pendapatan mengalami penurunan tipis menjadi Rp 1,23 triliun pada semester I 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,26 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Astragraphia Kucurkan Belanja Modal Rp 250 Miliar pada 2022

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) atau Astragraphia menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 250 miliar pada 2022.

Direktur Astragraphia, Halim Wahjana mengatakan, prioritas belanja modal tahun ini untuk menopang bisnis.

"Tahun ini sekitar Rp 200-250 miliar. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu mungkin tumbuh sekitar 100 persen. Jadi ada beberapa hal yang kami perkuat untuk menunjang  performance di 2022," kata Halim, Rabu (13/4/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Astra Graphia, Hendrix Pramana menjabarkan sejumlah strategi yang akan ditempuh perseroan pada 2022.

Strategi itu dimaksudkan untuk menggenjot pertumbuhan laba perseroan pada 2022. “Kita akan fokus untuk optimalkan penguatan fundamental business. Khususnya di di bisnis-bisnis inti. Yaitu solusi dokumen, solusi teknologi informasi maupun di solusi perkantoran,” kata Hendrix.

Kemudian memperkuat kualitas layanan dan daya saing di area printing & digital untuk menjadi mitra pilihan. Mendorong pertumbuhan inisiatif baru melalui produk serta layanan printing & digital.

Tak kalah penting, memperkuat kompetensi sumber daya manusia melalui peningkatan kemampuan atau upskilling dan pelatihan kemampuan baru atau reskilling untuk memenuhi kebutuhan bisnis baru.

 

Bagi Dividen

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Perseroan juga berupaya memperkuat kontribusi sosial untuk pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada empat pilar utama yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan.

"Di tahun ini, kami juga optimistis untuk senantiasa melakukan inovasi solusi produk dan layanan, penguatan kompetensi sumber daya manusia, serta peningkatan manfaat dan nilai tambah dalam pelaksanaan kontribusi sosial melalui pilar kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 26 per lembar saham.

Presiden Direktur Astra Graphia Tbk, Hendrix Pramana mengatakan, jumlah itu setara 40 persen dari laba perseroan 2021.

“Kami membagikan dividen sekitar 40 persen dari laba bersih, atau sekitar Rp 26 per lembar saham yang dibagikan sebagai dividen tunai,” kata Hendrix dalam paparan publik perseroan,Rabu, 13 April 2022.

Besaran itu termasuk dividen interim perseroan yang telah dibagikan pada 22 Oktober 2021 lalu sebesar Rp 7 per lembar saham. Sehingga sisanya Rp 19 per lembar akan dibagikan selambat-lambatnya 13 Mei 2022.

"Sepanjang tahun 2021, Astragraphia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 87 miliar atau tumbuh 83 persen dibandingkan 2020, dengan pendapatan bersih sebesar Rp 3,29 triliun,” ungkap Hendrix.

 

Susunan Pengurus

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Peningkatan laba bersih terutama dikontribusikan dari optimalisasi biaya operasional yang turun sebesar 7 persen berkat adanya perbaikan di beberapa pos pengeluaran dan digitalisasi proses internal.

Beban keuangan juga turut menurun disebabkan adanya perbaikan pada working capital serta siklus operasi yang lebih baik.

Selain pembagian dividen, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Komisaris Independen baru, yakni Arya N. Soemali independen menggantikan Lukito Dewandaya. Sementara dari jajaran Direksi tidak ada perubahan. Dengan demikian, susunan manajemen perseroan teranyar menjadi sebagai berikut:

Presiden Komisaris: Santosa

Komisaris: Gunawan Geniusahardja

Komisaris Independen: Arya N. Soemali

Presiden Direktur: Hendrix Pramana

Direktur: Halim Wahjana

Direktur: King Iriawan Sutanto

Direktur: Widi Triwibowo

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya