Anak Usaha BNBR Gandeng PT INKA Garap Ekosistem Kendaraan Listrik

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono menambahkan, kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan komponen berbagai produk otomotif khususnya kendaraan listrik.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Agu 2022, 08:55 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2022, 08:55 WIB
 PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Industri Kereta Api (Persero) bersepakat untuk membangun  ekosistem transportasi berbasis listrik di Indonesia. (Foto: VKTR)
 PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Industri Kereta Api (Persero) bersepakat untuk membangun aliansi strategis demi mewujudkan cita-cita membangun ekosistem transportasi berbasis listrik di Indonesia. (Foto: VKTR Teknologi Mobilitas)

Liputan6.com, Jakarta - PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bersama PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA sepakat membangun aliansi strategis untuk membangun ekosistem transportasi berbasis listrik di Indonesia.

Nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak ditandatangani oleh Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro dan Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono, di Madiun, Jawa Timur, pada Senin, 29 Agustus 2022.

Komisaris Utama VKTR, Anindya Novyan Bakrie yang hadir menyaksikan langsung penandatanganan tersebut mengatakan, kerja sama strategis ini sejalan dengan strategi bisnis Grup Bakrie ke depan.

Ia menegaskan, bentuk kerja sama public-private partnership (PPP) yang dilakukan VKTR memiliki arti penting bagi proses percepatan terciptanya ekosistem industri elektrifikasi di tanah air.

"Seperti pernah saya sampaikan sebelumnya, pengembangan bisnis kami ke depan akan banyak berhubungan dengan elektrifikasi industri dan green energy. Upaya hari ini menjadi bagian dari strategi itu, dan tentunya akan turut membantu meringankan langkah kami ke depan," ujar Anindya dalam keterangan resmi, Senin (29/8/2022).

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono menambahkan, kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan komponen berbagai produk otomotif khususnya kendaraan listrik.

Adapun PT INKA nantinya akan memproduksi unit bus serta menyediakan fasilitas produksi dan tenaga ahli yang dimilikinya.

"PT INKA jelas memiliki pengalaman manufaktur yang panjang dan mumpuni. Kami sendiri memiliki kapasitas yang kuat dalam industri komponen otomotif dan technical know-how dari mitra global kami selaku pembuat komponen kendaraan listrik. Semua ini dapat kami arahkan bersama untuk dapat mendukung pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia," terang Gilarsi.

 

Upaya Pengembangan Industri

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro menjelaskan, ada kemiripan platform dan tujuan dari PT INKA dan VKTR. Di mana keduanya tengah berupaya menjadi pelopor ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia. Menurut Budi, hal itu dapat disinergikan demi memperkuat sumberdaya yang dimiliki masing-masing pihak.

"Kami ini punya rencana pengembangan industri yang saya yakin bisa saling membantu dan melengkapi.  Masing-masing jadi tidak perlu mengupayakan semuanya sendiri-sendiri. Kita kolaborasikan kapasitas dan kemampuan yang ada,” kata Budi.

PT INKA adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara. PT INKA belakangan mengumumkan tengah mengembangkan bus listrik dengan kemampuan produksi mencapai hingga 150 unit.

Selain itu, Kemenristekdikti menugaskan konsorsium Perguran Tinggi Negeri (PTN) dan PT INKA untuk memproduksi bus listrik yang akan digunakan untuk KTT G20, November 2022 di Bali. Bus yang berjuluk Bus Listrik Merah Putih (BLMP) itu mampu menyerap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 50 persen.

Sementara itu, PT VKTR Teknologi Mobilitas adalah startup di bidang manufaktur elektrifikasi transportasi dan ekosistem telematika. Perusahaan ini telah menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah pihak.

Kolaborasi itu merupakan salah satu strategi VKTR untuk melakukan lokalisasi teknologi produk-produk manufakturnya, sekaligus bertujuan agar industri elektrifikasi transportasi di Indonesia dapat dibangun secara lengkap dari hulu hingga ke hilir.

BNBR Bakal Bawa IPO VKTR Teknologi Mobilitas pada 2022

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Diberitakan sebelumnya, sejumlah perusahaan rupanya tengah bersiap mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Teranyar, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengumumkan rencana untuk mengantarkan anak usahanya, PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie mengatakan, aksi tersebut sekaligus menjadi langkah pivoting perseroan kepada sustainable business yang ditandai dengan pengembangan industri kendaraan listrik.

"Insya Allah kami akan dapat melaksanakan IPO VKTR di akhir tahun 2022. Dengan langkah ini, diharapkan valuasi VKTR bisa tumbuh pesat dan potensi pengembangan perusahaan ini menjadi terbuka lebih luas lagi,” kata Anin dalam keterangan resmi, Kamis (21/7/2022).

Melalui VKTR, perseroan semakin fokus dengan proyek elektrifikasi transportasi dengan mengembangkan bus listrik untuk sarana transportasi publik.

 

Selanjutnya

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada awal tahun ini, sebanyak 30 unit bus listrik dari BYD-VKTR telah beroperasi di Jakarta sebagai bagian dari armada operasional Trans Jakarta. Anin menambahkan, saat ini VKTR tengah memacu kerja sama dengan banyak pihak, sebagai salah satu strategi perseroan untuk membangun ekosistem industri elektrifikasi yang lengkap dan kuat dari hulu hingga hilir.

"Selain dengan BYD Auto dan perusahaan karoseri lokal Tri Sakti, melalui VKTR, kami telah berinvestasi dan bekerjasama dengan perusahaan teknologi retrofit dan heavy mobility dari Inggris Equipmake dan produsen baterai ramah lingkungan BritishVolt, juga asal Inggris,” imbuh Anin.

Di sisi lain, VKTR juga baru-baru ini telah menandatangani kesepakatan dengan beberapa perusahaan pemasok bahan baku baterai, termasuk perusahaan daerah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya