Liputan6.com, Jakarta - PT Puri Sentul Permai Tbk optimistis terhadap prospek industri properti bidang perhotelan di masa depan. Apalagi diikuti dengan terobosan berupa konsep unik, modern, dan berbeda, dan tak kalah penting melibatkan proses digital agar lebih dekat dengan kondisi masyarakat saat ini.
Direktur Utama PT Puri Sentul Permai Tbk, Xaverius Nursalim mengatakan, perseroan telah memiliki pengalaman dalam pengembangan jasa akomodasi perhotelan melalui proyek Hotel Kedaton 8 sejak 2010. Hotel ini memiliki konsep berbasis teknologi dan digitalisasi dengan mengedepankan privasi dan pelayanan cepat.
Baca Juga
"Kedaton 8 Hotel merupakan hotel pertama yang mengusung konsep Manless Check In. Inovasi-inovasi yang lahir membuat Kedaton 8 Hotel survive ketika pandemi Covid-9 melanda. Kami masih mampu membukukan laba bersih, dengan tetap melakukan pembayaran gaji, THR bahkan bonus kepada karyawan ketika industri pariwisata sedang terpuruk,” kata dia dalam jumpa media, Sabtu (29/10/2022).
Advertisement
Sejalan dengan optimisme perseroan, pemerintah melalui Permen PUPR Nomor 28 pada September 2021 yang mengizinkan beroperasinya hotel dan destinasi wisata di Rest Area Type A, memberikan peluang baru untuk perseroan selaku penyedia hotel di rest area Type A.
Pada Maret 2022, perseroan lantas meresmikan Hotel Kedaton8 Xpress, merupakan hotel pertama yang beroperasi di Rest Area dalam tol di Indonesia. Kedaton 8 Xpress Hotel berlokasi di Rest Area KM 19 Ruas Tol Jakarta - Cikampek. Kedaton 8 Xpress Hotel berbasis digital dengan konsep Manless Check In dan sistem Cashless.
Peresmian Hotel
Alasan perseroan fokus pada penyediaan hotel di rest area di antaranya karena letak geografis yang sama dengan bisnis hotel eksisting yakni Kedaton 8 Hotel yang berlokasi di pinggir tol.
"Kemudian konsep pelayanan cepat dan istirahat sejenak yang diatur dalam Permen PUPR Nomor 28, di mana tamu tidak boleh stay lebih dari 12 jam sesuai dengan operasional Hotel Kedaton 8 Sentul saat ini,” ujar Xaverius.
Menurut Xaverius, rencana pengembangan bisnis hotel di rest area membutuhkan modal yang besar. Hal itu membuat Perseroan memantapkan diri untuk menggandeng investor lain melalui rencana aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Advertisement
IPO Perseroan
Sebelumnya, PT Puri Sentul Permai Tbk tengah dalam proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, perseroan tangah memasuki proses bookbuilding sejak 20 Oktober 2022 dan akan berakhir pada 26 Oktober 2022.
Pada aksi tersebut, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia akomodasi berupa hotel, jasa penyediaan makan minum berupa restoran ini melepas sebanyak-banyaknya 250 juta lembar saham baru. Besaran saham baru itu maksimal 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nominal Rp 25 per saham.
Mengutip prospektus perseroan dalam laman e-IPO, Jumat (21/10/2022), harga penawaran dipatok pada kisaran Rp 140—160 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar Rp 35—40 miliar dari aksi ini.
Bersamaan dengan penawaran umum ini, perseroan menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 50 juta waran seri I atau setara dengan sebanyak-banyaknya 5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh saat pendaftaran dalam rangka IPO dan penerbitan waran seri I.
Pada setiap lima saham baru hasil penawaran umum, melekat satu waran seri I. Di mana tiap satu waran seri I dapat ditukar dengan satu saham biasa. Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemeangnya untuk melaksanakan pebelian saham biasa dengan nilai nominal Rp 25 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 160 per saham.
Tak hanya itu, Puri Sentul Permai juga mengadakan program ESA dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 25 juta lembar satu sebesar 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO.
Pemakaian Dana IPO
Perseroan juga menerbitkan opsi saham untuk program MESOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya 3 persen saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau sebanyak=-banyaknya 37,5 juta saham.
Seluruh dana hasil penawaran umum setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 85,56 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk pembangunan lima outlet K8 Xpress Hotel baru yang akan dibangun di rest area yang berbeda. Rencananya masing-masing akan memiliki sekitar 12 kamar dan dilengkapi dengan dua fasilitas ruang meeting.
Kemudian sekitar Rp 5,97 persen akan digunakan untuk pembangunan dua suite room di Kedaton 8 - Family Hotel. Pembangunannya direncanakan rampung pada kuartal IV 2022.
Sekitar 2,99 persen akan digunakan untuk pembiataan pem=ngembangan mabagement system & information, communication and technologies (ICT) untuk pengembangan aplikasi self check in untuk lima lokasi K8 Xpress Hotel yang akan dibangun.
Advertisement