Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia resmi melakukan inbreng saham dengan mengalihkan saham Negara Republik Indonesia (Negara RI) sejumlah 7.499.999.999 saham Seri B dengan nilai seluruhnya Rp2,84 triliun atau mewakili 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Semen Baturaja ke dalam saham SIG.
Hal ini sebagai kelanjutan Program Integrasi BUMN Sub Klaster Semen melalui proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Baca Juga
Penandatanganan Akta Inbreng dilakukan oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama SIG, Donny Arsal, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 19 Desember 2022. Transaksi inbreng saham ini tidak mengubah porsi kepemilikan Negara RI atas saham pengendali di SIG. Negara RI juga tetap memiliki 1 saham Seri A Dwiwarna di Semen Baturaja.
Advertisement
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (21/12/2022), setelah pelaksanaan transaksi, pemegang saham Semen Baturaja yaitu Negara Republik Indonesia 1 saham seri A, PT Semen Indonesia Tbk sebesar 7.499.999.999 saham atau sebesar 75,5 persen, PT Asuransi Jiwa IFG Saham seri B sebesar 8,2 persen dan masyarkaat sebesar 1.618.058.336 atau 16,29 persen.
Direktur Utama SIG, Donny Arsal menuturkan, integrasi Semen Baturaja ke SIG merupakan langkah besar untuk memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen dalam menghadapi tantangan pasar yang kompetitif.
Hingga saat ini, SIG telah terbukti mampu menciptakan nilai atas sinergi dari berbagai entitas di dalam grup sehingga menjadi competitive advantage dalam persaingan di industri semen.
"Semen Baturaja adalah kekuatan di Sumatra Bagian Selatan. Integrasi Semen Baturaja ke SIG memiliki potensi sinergi yang sangat besar untuk mendukung posisi dan melengkapi footprint BUMN Sub Klaster Semen, khususnya di wilayah Sumatra yang merupakan pasar domestik terbesar kedua, memenangkan persaingan ketat dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan Negara, serta memantapkan langkah SIG untuk menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional," ujar Donny Arsal, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 21 Desember 2022.
Diharapkan Industri Semen Pulih
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, menyelesaikan transaksi tersebut salah satu milestone penting dari keseluruhan rencana transformasi BUMN untuk streamlining dan clustering Sub Klaster semen.
Sebagai sektor strategis, pihaknya ingin mendorong BUMN Sub Klaster Semen sebagai penggerak industri semen yang berkelanjutan melalui optimalisasi distribusi, pemasaran, dan efisiensi produksi yang terkoordinasi secara regional dan nasional.
“Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 yang paling sehat pada kisaran 4,5-5 persen, di mana pada kuartal IV tahun ini daya beli masyarakat berjalan cukup cepat,” ujar Kartika Wirjoatmodjo.
Ia mengatakan, pada 2023 juga akan menjadi momen realisasi pembangunan IKN sebagai katalis infrastruktur dan properti, serta berkontribusi pada pemulihan ekonomi.
“Kita berharap dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun, industri semen pun segera pulih melalui inovasi, optimalisasi dan efisiensi untuk mengatasi beban biaya, menjaga struktur biaya dan konsistensi EBITDA,” tutur dia.
Advertisement
Rights Issue Semen Indonesia
Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 846.215.318 saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (7/12/2022), harga pelaksanaan rights issue dipatok sebesar Rp 6.600 per saham.
Dengan demikian, perseroan akan memperoleh dana segar senilai Rp 5,58 triliun. Termasuk HMETD pemerintah RI sesuai porsinya yang dilakukan dengan cara penyetoran saham dalam bentuk selain uang (inbreng).
Penyetoran modal Negara RI akan disetorkan dalam bentuk kepemilikan 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), atau setara 7,49 miliar saham Seri B (inbreng saham SMBR), dengan nilai seluruhnya sebesar Rp 2,84 triliun.
Catatan saja, pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD akan mengalami dilusi maksimum sebesar 12,49 persen setelah periode pelaksanaan HMETD.
Jadwal Rights Issue
Adapun dana yang diperoleh dari aksi ini, selain untuk konsolidasi SMBR, yakni mayoritas atau sekitar 88,9 persen akan dialokasikan untuk belanja modal. Kemudian sekitar 27,6 persen digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan pada 2023.
Sisanya sekitar 11,1 persen akan digunakan untuk penambahan modal kerja Semen Indonesia.
Jadwal HMETD:
Tanggal efektif pernyataan pendaftaran HMETD: 2 Desember 2022
Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (Cum-Right)
-Pasar reguler dan pasar negosiasi: 12 Desember 2022
-Pasar tunai: 14 Desember 2022
Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right)
-Pasar reguler dan pasar negosiasi: 13 Desember 2022
-Pasar tunai: 15 Desember 2022
Tanggal terakhir pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD: 14 Desember 2022
Distribusi sertifikat bukti HMETD: 15 Desember 2022
Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia: 16 Desember 2022
Periode perdagangan HMETD: 16—22 Desember 2022
Periode pendaftaran, pembayaran dan pelaksanaan HMETD: 20—26 Desember 2022
Periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD: 26 Desember 2022
Tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan: 26 Desember 2022
Tanggal penjatahan pemesanan saham tambahan: 27 Desember 2022
Tanggal pengembalian uang pemesanan: 28 Desember 2022
Advertisement