Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) makin perkasa. Kenaikan harga saham BYAN itu membawa kapitalisasi pasar emiten tambang tersebut terbesar ketiga di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengutip data RTI, saham BYAN melambung 13,19 persen ke posisi Rp 18.450 pada penutupan perdagangan Rabu, 21 Desember 2022. Saham BYAN dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 16.325 per saham. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 18.500 dan terendah Rp 16.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.497 kali dengan volume perdagangan 35.309 saham. Nilai transaksi Rp 62,6 miliar.
Baca Juga
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 21 Desember 2022, kapitalisasi pasar saham BYAN tercatat Rp 615 triliun berada di posisi ketiga di antara 10 emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar saham BYAN di bawah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Advertisement
Kapitalisasi pasar saham BYAN menggeser kapitalisasi pasar saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Kapitalisasi pasar saham Bank Mandiri kini berada di posisi keempat dengan nilai kapitalisasi pasar saham Rp 462 triliun.
Adapun Bayan Resources menggelar aksi korporasi stock split atau pemecahan nilai nominal saham pada 2022. Saham BYAN termasuk saham termahal sebelum stock split. Saham BYAN sempat berada di posisi tertinggi sekitar 95.000 sebelum stock split.
Perseroan resmi gelar stock split pada 2 Desember 2022 dengan rasio 1:10. Pada perdagangan 2 Desember 2022, saham BYAN ditutup di posisi Rp 11.325. Pada perdagangan Rabu, 21 Desember 2022, saham BYAN berada di posisi Rp 18.450. Dengan demikian, sejak stok split, saham BYAN sudah melambung 62,92 persen.
Kapitalisasi Pasar Saham Terbesar di BEI pada 21 Desember 2022
Adapun 10 saham emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI pada 21 Desember 2022 antara lain:
1.PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp 1.059 triliun
2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar Rp 734 triliun
3.PT Bayan Resources Tbk sebesar Rp 615 triliun
4.PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 462 triliun
5.PT Telkom Indonesia Tbk sebesar Rp 375 triliun
6.PT Astra International Tbk sebesar Rp 231 triliun
7.PT Chandra Asri Tbk sebesar Rp 213 triliun
8.PT Unilever Indonesia Tbk sebesar Rp 182 triliun
9.PT Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp 173 triliun
10.PT Adaro Energy Indonesia Tbk sebesar Rp 125 triliun
Advertisement
Dirut Bayan Resources Low Tuck Kwong Beli Saham BYAN Rp 10,67 Miliar
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato’ Dr Low Tuck Kwong kembali membeli saham BYAN.
Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/12/2022), Low Tuck Kwong membeli 814.600 saham Bayan Resources dengan harga pelaksanaan Rp 13.104,8 per saham pada 16 Desember 2022. Dengan demikian, nilai transaksi penjualan saham tersebut mencapai Rp 10,67 miliar. Jumlah saham yang ditransaksikan itu sekitar 0,01 persen.:
"Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Low Tuck Kwong, dikutip Selasa (20/12/2022).
Dengan transaksi penjualan saham itu, Low Tuck Kwong memiliki 20.312.387.470 saham atau setara 60,94 persen. Sebelumnya, ia memiliki 20.311.572.870 saham atau 60,93 persen saham BYAN.
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar USD 1 miliar atau sebesar Rp 15,58 triliun (asumsi kurs Rp 15.588 per dolar AS).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 8 Desember 2022, PT Bayan Resources Tbk membagikan dividen interim itu setara USD 0,03. Pembagian dividen interim 2022 tersebut sesuai keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 7 Desember 2022.
Perseroan membagikan dividen interim 2022 tersebut dengan mempertimbangkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk USD 1,62 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 2,26 miliar, dan total ekuitas sebesar USD 2,45 miliar.
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 19 Desember 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 20 Desember 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 21 Desember 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 22 Desember 2022
-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 21 Desember 2022
-Tanggal pembayaran dividen pada 5 Januari 2023
Realisasi Belanja Modal
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 166,2 juta atau sekitar Rp 2,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.450 per dolar AS) hingga September 2022.
PT Bayan Resources Tbk menganggarkan belanja modal USD 218,1 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun pada 2022.
Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero menuturkan, realisasi belanja modal baru USD 166,2 juta seiring keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang. “Budget belanja modal USD 218,1 juta, realisasi USD 166,2 juta. Hal ini disebabkan keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang,” ujar dia saat paparan publik Bayan Resources, Senin (5/12/2022).
Sementara itu, Direktur PT Bayan Resources Tbk Russell John Neil menuturkan, belanja modal perseroan pada 2022 untuk pembangunan jalan angkutan baru di Muara Baru sekitar 100 KM dan peningkatan kapasitas. Sedangkan belanja modal 2023, Russell menuturkan, pihaknya masih sedang proses anggaran 2023.
Adapun pada 2022, pedoman perseroan untuk belanja modal USD 220 juta-USD 250 juta. Pendapatan USD 3,2 miliar-USD 3,4 miliar. Sedangkan volume produksi batu bara 37 juta MT-39 juta MT dan volume penjualan batu bara 37 juta MT-39 juta MT.Rata-rata biaya tunai USD 33-USD 36 per MT. Untuk harga jual rata-rata USD 85-USD 90 MT. Rasio pengupasan tanah 4,1-4,3 berbanding 1.
Hingga akhir kuartal III 2022, perseroan mencatat produksi batu bara mencapai 27,8 juta MT. Produksi batu bara perseroan meningkat dari periode sama tahun sebelumnya USD 27,3 juta MT.
Sementara itu, volume penjualan batu bara hingga akhir September 2022 sebesar 28 juta MT. Volume penjualan batu bara perseroan turun 4,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya 29,3 juta MT.
Advertisement