Bank Aladin Syariah Bidik Pertumbuhan Nasabah Lebih dari 100 Persen pada 2023

PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) memiliki target cukup agresif pada 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 30 Des 2022, 12:49 WIB
Diterbitkan 30 Des 2022, 12:49 WIB
Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk, Mayang Ekaputri saat paparan publik PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), Jumat (30/12/2022) (Foto: tangkapan layar/Elga N)
Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk, Mayang Ekaputri saat paparan publik PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), Jumat (30/12/2022) (Foto: tangkapan layar/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) membidik pertumbuhan nasabah hingga 100 persen pada 2023. Seperti diketahui, Bank Aladin Syariah telah mencatatkan 1,7 juta nasabah hingga Desember 2022.

"Pada Desember ini kami akan tutup dengan jumlah user di atas 1,7 juta nasabah. Tentunya ini juga pencapaian yang luar biasa cepat mengingat kami baru mulai di Januari," kata Direktur Bank Aladin Syariah Mayang Ekaputri dalam paparan publik BANK, Jumat (30/12/2022).

Mayang menyebutkan, pihaknya memiliki target yang cukup agresif pada tahun depan. 

"Kami juga punya target yang juga cukup agresif dengan mengaharapkan pertumbuhan cepat yang seiring dengan perkembangan ekosistem kami tahun depan," kata dia.

Dengan demikian, Bank Aladin Syariah menargetkan pertumbuhan nasabah lebih dari 100 persen

"Sehingga, kami istilahnya menargetkan pertumbuhan nasabah lebih dari 100 persen," ujar dia.

Sementara itu, perseroan juga akan terus melakukan berkolaborasi bersama mitra strategis. Hal itu dilakukan agar dari sisi akuisisi nasabah dan juga retensi nasabah

Bank Aladin Syariah juga ingin meningkatkan kualitas dari sisi transaksi yang akan terus dijalankan oleh perusahaan.

Seperti diketahui, saat ini fitur produk Aladin belum terlalu banyak. Lantas, tahun depan akan ada fitur seperti apa di aplikasinya?

Mayang menuturkan, pihaknya fokus dengan produk inti terkait saving (tabungan) dan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA).

"Memang tahun ini kami fokus dengan produk inti yang benar-benar saving dan CASA accounts. Kami meluncurkan bill payment pada Juni," kata dia.

 

 

Pengembangan Produk

Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Oleh sebab itu, dari sisi produk Aladin hanya meluncurkan sesuai tahapan nasabahnya. Jadi, yang penting nasabah dapat membangun financial habit nya.

"Pada 2023 tentunya kami mulai mengembangkan produk basic kepada produk turunan-turunannya. Jadi untuk tabungan digital yang goals saving account dengan Ala Impian, kami akan expand lagi," ujar dia.

Sehingga, dari sisi perencanaan dan bagaimana itu dapat di integrasikan dengan fitur Alfagift sehingga dapat mendukung pembayaran dan pembelanjaan kebutuhan masyarakat di Alfamart.

"Kami juga akan meluncurkan perluasan dari fitur bill payment. Jadi harapannya sebenarnya untuk 2023 selain tadi pembiayaan ritel dari sisi transaksi kami terus garap sehingga traffic dan fitur Bank Aladin yang memang dekat dengan keseharian masyarakat," ujarnya.

Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan Bank Aladin Syariah menjadi bagian dari keseharian mereka.

Private Placement

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) akan menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan 850 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/12/2022), seluruh saham baru tersebut yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD akan diambil bagian oleh PT BNC Technologies Ventures. PMTHMETD akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp 1.400 per saham secara tunai.

Dengan demikian, total transaksi mencapai Rp 1,19 triliun. Harga pelaksanaan PMTHMETD telah ditentukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, yaitu Peraturan Nomor I-A tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat, lampiran II keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00101/BEI/12-2021 tanggal 21 Desember 2021.

Pelaksanaan PMTHMETD dijadwalkan pada 29 Desember 2022. Tanggal pencatatan saham hasil PMTHMETD pada 30 Desember 2022, dan pemberitahuan hasil pelaksanaan PMTHMETD pada 3 Januari 2023. Setelah pelaksanaan PMTHMETD jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor Perseroan akan meningkat dari 13.805.617.601 saham menjadi sebanyak 14.655.617.601 saham.

Merujuk laporan keuangan perseroan, total modal Bank Aladin Syariah hingga 30 September 2022 tercatat sebesar 2,01 triliun. Dengan asumsi itu, private placement ini akan menambah modal perseroan menjadi Rp 3,2 triliun.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 28 Desember 2022, saham BANK melemah 0,71 persen ke posisi Rp 1.390 per saham. Saham BANK dibuka turun tipis lima poin ke Rp 1.395 per saham. Saham BANK berada di level tertinggi Rp 1.405 dan terendah Rp 1.330 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.676 kali denngan volume perdagangan 5.221.093 saham. Nilai transaksi Rp 734,7 miliar.

 

Pengelola Alfamart Beli Saham Bank Aladin Syariah Rp 500 Miliar

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) membeli saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) senilai Rp 500 miliar pada Selasa, 7 Juni 2022.

Menguti keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),  Kamis (9/6/2022), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk membeli saham BANK sebanyak 294.118.000 saham dengan harga Rp 1.700 per saham. Nilai pembelian saham BANK tersebut Rp 500 miliar. Manajemen perseroan menyatakan, pembelian saham BANK tersebut untuk memperoleh peluang investasi di samping kerja sama sinergi bisnis.

“Transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi yang tergolong ke dalam ketentuan dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha dan Peraturan OJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tomin Widian.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, saham BANK stagnan di posisi Rp 1.970 per saham. Saham BANK berada di level tertinggi Rp 1.990 dan terendah Rp 1.915 per saham. Total volume perdagangan 24.101.800 saham. Nilai transaksi Rp 47,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 1.602 kali.

Pada perdagangan Kamis, 9 Juni 2022 pukul 11.04 WIB, saham BANK naik tipis 0,25 persen ke posisi Rp 1.975 per saham. Saham BANK dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 1.990 per saham.

Saham BANK berada di level tertinggi Rp 2.020 dan terendah Rp 1.970 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.630 kali dengan volume perdagangan 179.696 saham. Nilai transaksi Rp 35,9 miliar.

Sementara itu, saham AMRT melemah 1,08 persen ke posisi Rp 1.830 per saham. Saham AMRT dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.865 per saham.

Saham AMRT berada di level tertinggi Rp 1.865 dan terendah Rp 1.815 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.889 kali dengan volume perdagangan 177.066 saham. Nilai transaksi Rp 32,6 miliar.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya