The Fed Berpotensi Dongkrak Suku Bunga Acuan pada Februari 2023

Beragam kemungkinan pada pertemuan the Federal Reserve (the Fed) pada Februari 2023. Salah satunya kembali naikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps).

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Jan 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)
The Federal Reserve (the Fed) kemungkinan dongkrak suku bunga acuan 0,25 persen pada pertemuan Februari 2023. (Brandon Mowinkel/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) diperkirakan kembali dongkrak suku bunga acuan 25 basis poin (bps) pada pertemuan Februari 2023.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, ditulis Minggu (29/1/2023), menurut CME FedWatch Tool, 97,7 persen probabilitas kalau the Fed akan menaikkan suku bunga acuan 25 bps lagi. Namun, sisi lain, ada kemungkinan the Fed tetap pertahankan suku bunga.

“Jika perkiraan ini akurat, pertemuan the Fed berikutnya akan memberikan wawasan tentang rencana untuk suku bunga dalam pertemuan berikutnya,” tulis Ashmore.

Pasar berharap the Fed tetap pertahankan suku bunga atau bahkan memangkas suku bunga pada semester II 2023. “Namun, banyak pembuat kebijakan the Fed terus menunjukkan suku bunga cenderung dinaikkan di atas lima persen berbeda dengan harapan,” tulis Ashmore.

Ekonom berharap perubahan sikap the Fed dan pembukaan kembali hina dapat berdampak global. Berdasarkan rata-rata lima tahun, imbal hasil obligasi Amerika Serikat tenor 10 tahun mencapai 2,07 persen dan obligasi Indonesia tenor 10 tahun 3,36 persen. Saat ini, level imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun 3,5 persen dan Indonesia 4,65 persen.”Situasi peluang membeli obligasi dolar AS saat mendekati puncak siklus suku bunga,”

Pada pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke posisi 6.899 didukung sektor saham transportasi dan logistik, keuangan, dan teknologi.

Di sisi lain, sejumlah data ekonomi rilis pekan ini seperti level kepercayaan konsumen. Mayoritas wilayah menunjukkan hasil lebih tinggi dari periode sebelumnya. Wilayah tersebut termasuk Turki, Eropa, Jerman dan Korea. Sedangkan Italia dan Prancis catat level kepercayaan konsumen yang rendah.

Sementara itu, data uang beredar di Indonesia menunjukkan lebih rendah dari bulan lalu. Namun, dana investasi asing catat rekor

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kinerja IHSG pada 24-27 Januari 2023

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan selama sepekan tepatnya pada 24-27 Januari 2023. Namun, rata-rata nilai transaksi harian saham merosot.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (28/1/2023), IHSG melompat 0,35 persen ke posisi 6.898,98 pada 24-27 Januari 2022. Pada pekan lalu, IHSG melonjak 3,5 persen ke posisi 6.874,93. Penguatan IHSG itu juga diikuti kapitalisasi pasar.

Kapitalisasi pasar bursa naik 0,45 persen menjadi Rp 9.504,33 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut bertambah sekitar Rp 42,2 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.462,09 triliun.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa bertambah 2,91 persen menjadi 1.127.816 transaksi selama sepekan dari 1.095.938 transaksi pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa merosot 0,92 persen menjadi 20,10 miliar saham dari 20,29 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa terpangkas 5,27 persen menjadi Rp 9,70 triliun dari Rp 10,24 triliun pada pekan lalu.

Selama sepekan, mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menguat.Sektor saham yang menghijau antara lain sektor saham nonsiklikal naik 0,98 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,81 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan menanjak 2,49 persen, sektor saham properti bertambah 0,95 persen. Kemudian sektor saham teknologi mendaki 3,13 persen, sektor saham infrastruktur melonjak 0,67 persen dan sektor saham transportasi naik 8,53 persen.

Sedangkan sektor saham energi melemah 2,74 persen, sektor saham basic susut 0,23 persen, sektor saham industri tergelincir 0,51 persen dan sektor saham kesehatan terpangkas 1,74 persen.

 

 


Sektor Saham

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Investor asing melakukan aksi beli Rp 919,03 miliar pada Jumat, 27 Januari 2023.  Pada 24-27 Januari 2023, investor asing membeli saham Rp 1,7 triliun. Sepanjang 2022, investor asing mencatat nilai jual bersih Rp 2,8 triliun.

Selama sepekan ini terdapat  dua pencatatan perdana saham di BEI. Pada Selasa, 24 Januari 2023, PT Penta Valent Tbk (PEVE) menjadi perusahaan tercatat ke-9 yang tercatat di BEI pada 2023. PEVE bergerak pada sektor Healthcare dengan subsektor Pharmaceuticals & Health Care Research.

Adapun industri dan subindustri PEVE adalah Pharmaceuticals. Kemudian pada Jumat, 27 Januari 2023, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU)  menjadi perusahaan tercatat ke-10 yang tercatat di BEI pada 2023. LAJU bergerak pada sektor Transportation & Logistic dengan subsektor Logistics & Deliveries. Adapun industri dan subindustry LAJU adalah Logistics & Deliveries. PEVE dan LAJU keduanya tercatat pada Papan Pengembangan BEI.


Kata Analis

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan,  pergerakan IHSG dipengaruhi sejumlah sentimen. Dari Amerika Serikat, ada rilis laba emiten pada kuartal IV 2022 ditambah dengan data produk domestik bruto (AS) pada kuartal IV 2022 yang berhasil tumbuh.

Namun, di sisi lain, investor juga kembali mencermati ada konflik Rusia-Ukraina dengan ada kemungkinan Amerika Serikat (AS) dan Jerman mendistribusikan tambahan peralatan perang ke Ukraina.

“Dari dalam negeri masih dipengaruhi oleh sentimen akan rilis laporan keuangan emiten yang diekspektasikan bertumbuh. Di sisi lain denga nada pelemahan nilai tukar USD dan inflow asing juga turut andil dalam pergerakan IHSG sepekan kemarin,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 28 Januari 2023.

Pada pekan depan, Herditya prediksi, sentimen masih didominasi rilis kinerja keuangan.

“Dari sisi teknikal IHSG juga masih berpeluang menguat terbatas untuk menguji area resistance di 6.970 dengan support di 6.810,” kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya