Intip Harga Saham AVIA Usai Diborong Taipan Hermanto Tanoko

PT Avia Avian Tbk (AVIA) menyebutkan PT Tancorp Global Sentosa membeli 80 juta saham AVIA bertaha pada 14-21 Februari 2023

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Feb 2023, 13:46 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2023, 13:46 WIB
Tancorp Global Sentosa Beli Saham AVIA
PT Avia Avian Tbk mengumumkan ada perubahan kepemilikan saham seiring PT Tancorp Global Sentosa beli saham AVIA pada pertengahan Februari 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Avia Avian Tbk (AVIA) mengumumkan adanya perubahan kepemilikan saham pengendali. Pada periode 14—21 Februari 2023, PT Tancorp Global Sentosa melakukan pembelian 80 juta saham AVIA senilai Rp 51,51 miliar.

Menyusul aksi tersebut, saham AVIA terpantau lesu. Melansir data RTI, saham AVIA ditutup turun pada sesi I perdagangan hari ini, Jumat 23 Februari 2023. Harga saham VIA terkoreksi 1,6 persen ke posisi 615. Saham AVIA dibuka pada posisi 630 dan bergerak pada rentang 610—630. Dalam sepekan, harga saham AVIA telah turun 3,91 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham AVIA terkoreksi 29,31 persen.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/2/2023), PT Tancorp Global Sentosa melakukan pembelian sebanyak sembilan kali selama periode 14—21 Februari 2023, dengan harga transaksi berkisar antara 635—645 per lembar. Rinciannya, pada 14 Februari dilakukan pembelian 10 juta saham AVIA seharga Rp 650 per lembar atau senilai Rp 6,5 miliar.

Kemudian pada 15 Februari dilakukan pembelian 12 juta saham avia dengan harga pembalian Rp 645 per lembar atau total senilai Rp 7,74 miliar. Pada 16 Februari 2023, dilakukan pembelian 12 juta lembar saham AVIA dengan harga Rp 645 per lembar atau senilai Rp 7,74 miliar. Lalu 500 ribu lembar dibeli pada harga Rp 640 per lembar atau senilai Rp 320 juta.

Serta 2 juta lembar saham dibeli dengan harga Rp 640 per lembar atau senilai Rp 1,6 miliar. Hari berikutnya, pada 17 Februari 2023 dilakukan pembelian 15 juta saham AVIA dengan harga Rp 645 per lembar atau senilai Rp 9,68 miliar.

Pada 20 Februari 2023 sebanyak 12,5 juta lembar saham dengan harga Rp 645 per lembar atau senilai Rp 7,94 miliar, dan pada 21 Februari 2023 dilakukan pembelian 15,5 juta saham AVIA dengan harga Rp 645 per lembar atau total sekitar Rp 9,99 miliar. Setelah transaksi, PT Tancorp Global Sentosa kini mengempit 15.904.162.377 lembar saham AVIA atau setara 25,67 persen dari sebelumnya sebanyak 15.824.162.377 lembar atau setara 25,55 persen.

 

Wadirut Avia Avian Ruslan Tanoko Beli Saham AVIA Rp 1,7 Miliar

Lobby Avian Innovation Center (AIC), pusat riset, pengembangan dan inovasi yang merupakan salah satu terbesar di Indonesia milik PT Avia Avian Tbk (AVIA) (Dok: PT Avia Avian Tbk)
Lobby Avian Innovation Center (AIC), pusat riset, pengembangan dan inovasi yang merupakan salah satu terbesar di Indonesia milik PT Avia Avian Tbk (AVIA) (Dok: PT Avia Avian Tbk)

Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) mengumumkan perubahan kepemilikan saham perseroan. Dalam pengumuman terbarunya, Wakil Direktur Utama (Wadirut) PT Avia Avian Tbk, Ruslan Tanoko membeli 13.209.300 lembar saham senilai Rp 1,7 miliar.

Pembelian saham dilakukan melalui PT Sensasi Istana Warna, perusahaan yang 99,99 persen saham-nya dimiliki Ruslan. Sehingga status kepemilikan saham tidak langsung.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 11 Januari 2023, transaksi berlangsung pada 5 Januari 2023 dengan harga per saham yang bervariasi. Rinciannya, sebanyak 600.000 lembar dibeli pada harga Rp 610 per saham, atau totalnya senilai Rp 366 juta.

Kemudian 1.008.100 lembar saham dibeli pada harga Rp 615 per lembar atau senilai Rp 619,98 juta. Kemudian sisanya sebanyak 1.141.900 lembar dibeli pada harga Rp 620 per lembar atau senilai Rp 707,98 juta. Sehingga total keseluruhan transaksi mencapai Rp 1,7 miliar.

Usai transaksi, Ruslan Tanoko kini mengapit 15.959.300 lembar saham AVIA atau setara 0,0258 persen dari sebelumnya 13.209.300 lembar atau 0,0214 persen.

Pada perdagangan, Rabu 11 Januari 2023, saham AVIA ditutup turun 10 poin atau 1,65 persen ke posisi 595.

Saham AVIA dibuka pada posisi 605 dan bergerak pada rentang 590—605. Kinerja saham AVIA terpantau dalam tren turun. Dalam sepekan, saham AVIA telah terkoreksi 4,03 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir (yoy), saham AVIA telah mengalami penurunan 34,62 persen.

 

Direktur Avia Avian Beli Saham AVIA Rp 101,50 Juta

Suasana warehouse PT Avia Avian Tbk (Dok: PT Avia Avian Tbk )
Suasana warehouse PT Avia Avian Tbk (Dok: PT Avia Avian Tbk )

Sebelumnya, Direktur PT Avia Avian Tbk (AVIA) Kurnia Hadi Sinanto menambah kepemilikan saham AVIA pada 15 November 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (18/11/2022), Kurnia Hadi Sinanto membeli 140.000 lermbar saham AVIA dengan harga Rp 725 per saham pada 15 November 2022. Dengan demikian, nilai pembelian saham itu Rp 101,50 juta.

“Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan langsung,”

Setelah transaksi, Kurnia genggam 475.000 lembar saham AVIA dari sebelumnya 335.000 saham.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 17 November 2022, saham AVIA naik 3,45 persen ke posisi Rp 750 per saham.

Saham Avia Avian dibuka naik lima poin ke posisi Rp 730 per saham. Saham AVIA berada di level tertinggi Rp 755 dan terendah Rp 725 per saham. Total frekuensi perdagangan 825. Total volume perdagangan 108.438 saham. Nilai transaksi Rp 8 miliar.

 

Dongkrak Harga Jual Imbas Kenaikan Harga Bahan Baku

PT Avia Avian (sumber: avianbrands.com)
PT Avia Avian (sumber: avianbrands.com)

Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA), produsen cat Avian menaikkan harga jual produk seiring kenaikan harga bahan baku. Dengan demikian, perseroan pun menargetkan volume penjualan tumbuh 1-5 persen dan penjualan 10-15 persen pada 2022.

PT Avia Avian Tbk telah menaikkan harga jual produk 6-12 persen pada semester I 2022. Langkah ini dilakukan perseroan untuk mengimbangi kenaikan harga bahan baku dan lainnya.

"Adjustment harga memang dibutuhkan, kami tak bisa tolak meski kondisi lemah. Memang dari dinamika kompetisi banyak perusahaan cat adjustment. Namun, hampir perusahaan alami tekanan dengan kenaikan harga bahan baku di mana kita harus lakukan kenaikan harga jual," ujar Wakil Direktur Utama PT Avia Avian Tbk, Ruslan Tanoko saat paparan publik live 2022, Senin, 12 September 2022 ditulis Selasa (13/9/2022).

Selain kenaikan harga bahan baku, tingkat inflasi juga mempengaruhi sehingga pengaruhi penjualan cat. Perseroan pun menargetkan penjualan tumbuh 10-15 persen dan volume 1-5 persen pada 2022. Perseroan pun belum akan mengubah target tersebut dan berupaya optimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai target.

Ruslan mengatakan, strategi mempertahankan penjualan di tengah tekanan pasar dengan mengandalkan pusat distribusi perseroan.

"Dari total sales yang diberikan pusat distribusi 87-88 persen, sisa 12-13 persen andalkan pusat distribusi pihak ketiga. Hal ini yang berbeda dengan perusahaan lain dan menjadi keunggulan melalui pusat distribusi. Tim penjualan jadi kita lebih motivasi dan dorong memiliki semangat juang tak putus asa meski kondisi berat," kata dia.

 

 

Pusat Distribusi

PT Avia Avian
PT Avia Avian (sumber: avianbrands.com)

PT Avia Avian Tbk memiliki 105 pusat distribusi yang dimiliki sendiri dan 34 pusat distribusi pihak ketiga. Pada 2022, perseroan berencana membuka delapan pusat distribusi baru, dan empat pusat distribusi sudah dibuka pada semester I 2022.

"Bakal buka empat distribusi pada semester II 2022. Oktober ada satu pembukaan, November dua, dan Desember satu sesuai target," kata Ruslan.

Ia mengatakan, perseroan memiliki target 140 pusat distribusi yang dimiliki sendiri pada 2026. Dengan ada tambahan pusat distribusi ini, perseroan mengharapkan meningkatkan penetrasi produk dan kualitas layanan, meningkatkan pengelolaan persediaan dan meminimalkan loss opportunity serta memaksimalkan 1- day delivery service kepada pelanggan.

 Terkait investasi pembukaan cabang menurut Ruslan tak besar. Belanja modal dikucurkan untuk pembelian armada truk pengiriman. "Pusat distribusi kebutuhan 3-6 truk. Di luar itu, ada kebutuhan infrastruktur IT system, kinerja di sistem operasional IT yang real time kalau dirupiahkan sekitar Rp 2 miliar satu pusat distribusi," kata dia.

Selain menambah pusat distribusi untuk dongkrak penjualan, perseroan juga akan meluncurkan produk baru. Peluncuran produk ini untuk menambah penguasaan pangsa pasar.

 

Infografis Tren Warna Cat Dinding Tahun 2023
Infografis Tren Warna Cat Dinding Tahun 2023. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya