Wall Street Semringah Berkat Lonjakan Saham Apple dan Bank Regional

Menjelang akhir pekan, Jumat, 5 Mei 2023 waktu setempat, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali menghijau terkerek saham bank regional dan lonjakan saham Apple.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Mei 2023, 07:04 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2023, 07:04 WIB
Wall Street Semringah Terdorong Saham Bank Regional dan Apple
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall stret kompak menguat didorong kenaikan saham bank regional dan Apple. (Dok Unsplash/ llyod blazek)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali menguat pada perdagangan Jumat, 5 Mei 2023. Wall street melesat didorong kenaikan saham bank regional dari posisi terendahnya.Selain itu, lonjakan saham Apple setelah membukukan laba kuartalan yang lebih baik dari prediksi turut mengangkat wall street.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 546,64 poin atau 1,65 persen ke posisi 33.674,38. Indeks S&P 500 menguat 1,85 persen ke posisi 4.136,25. Indeks Nasdaq menanjak 2,25 persen ke posisi 12.235,41. Demikian dikutip dari CNBC, Sabtu (6/5/2023).

Di tengah penguatan indeks acuan di wall street, selama sepekan, indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatat pekan terburuk sejak Maret. Indeks Dow Jones melemah 1,24 persen. Indeks S&P 500 tergelincir 0,8 persen. Indeks Nasdaq bertambah 0,07 persen.

Wall street menguat bahkan saat data tenaga kerja April 2023 lebih baik dari yang diharapkan. Ekonomi AS menambahkan 253.000 pekerjaan pada April. Wall street berharap 180.000 pekerjaan baru, menurut Dow Jones.

Di sisi lain, pada perdagangan Kamis malam, Apple mencatat kinerja positif baik pendapatan dan laba pada kuartal kedua tahun fiskal didorong penjualan iPhone. Saham Apple naik sekitar 4,7 persen.

Selain itu, penguatan saham bank regional yang didorong dari catatan JPMorgan yang meningkatkan Western Alliance, Zions Bancorp dan Comerica menjadi overweight.

JPMorgan mengatakan, tiga bank itu tampak “salah harga secara subtansial” sebagian karena short selling. SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) naik lebih dari 6 persen. Saham Pacwest menguat di tengah berita sedang mempertimbangkan opsi strategis termasuk penjualan. Pada pekan ini saham Pacwest melemah. Saham Western Alliance juga melompat 49,2 persen.


Saham Bank Regional Tertekan Pekan Ini

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Reaksi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Saham bank regional berada di bawah tekanan pekan ini karena pelaku pasar khawatir institusi lain dapat mengalami nasib sama seperti Sillicon Valley Bank dan Signature Bank. Dua bank tersebut runtuh pada Maret 2023.

Head of Investment Strategy SoFi, Liz Young tidak percaya kalau kejatuhan di sektor perbankan regional telah berakhir meski memantul pada perdagangan Jumat pekan ini.

“Ketika seluruh siklus berita dimulai, itu semacam dijelaskan sebagai keadaan unik untuk institusi tertentu. Kenyataannya likuiditas adalah tantangan universal,” ujar dia.

“Masalah awalnya adalah deposit yang berpindah sedang terjadi. Tapi sekarang tekanan itu tidak lagi harus penarikan deposit. Ini adalah tanda untuk memasarkan sekuritas di semua pembukuan mereka,” Young menambahkan.

Young menilai, siklus berita ini belum tentu berakhir. “Saya juga tidak berpikir itu berhenti karena memas dan kemudian mendingin begitu saja tanpa efek,” ujar dia.


Data Tenaga Kerja AS Tak Hentikan The Fed Kerek Suku Bunga

Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)
Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)

Sementara itu, Goldman Sachs menyebutkan data tenaga kerja AS tidak akan hentikan the Fed menaikkan menaikkan suku bunga.

Data ekonomi Aprik yang bervariasi dengan pertumbuhan pekerjaan yang solid dan kenaikan upah lebih tinggi dari perkiraan kemungkinan tidak akan halangi bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan Juni 2023.

Ekonom wall street berpikir pembuat kebijakan dapat melihat melalui laporan nonfarm payrolls dan alih-alih fokus pada kenaikan suku bunga selama 13 bulan dan konsekuensi dari masalah perbankan.

“Kami terus mengharapkan jeda pada pertemuan Juni karena kondisi kredit yang lebih ketat, tingkat suku bunga dana federal yang terbatas, dan pandangan ketua the Fed Jerome Powell bahwa pernyataan FOMC pada Mei merupakan perubahan yang berarti,” ujar Goldman.

Adapun pasar menunjukkan peluang 91,5 persen untuk suku bunga bertahan pada Juni. Lalu ada 8,5 persen kemungkinan kenaikan 25 basis poin, menurut CME Group. Pelaku pasar juga prediksi the Fed pangkas 0,75 persen dari kisaran target suku bunga the Fed saat ini sebesar 5 persen-5,25 persen pada akhir 2023.


Penutupan Wall Street pada 4 Mei 2023

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)
Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Kamis, 4 Mei 2023 seiring kekhawatiran dampak bank regional kembali hadir.

Dikutip dari laman CNBC, Jumat (5/5/2023),  pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones terpangkas 286,50 poin atau 0,86 persen menjadi 33.127,74. Indeks S&P 500 susut 0,72 persen ke posisi 4.061,22. Indeks Nasdaq tergelincir 0,49 persen ke posisi 11.966,40. Ini adalah koreksi indeks acuan dalam empat hari berturut-turut.

Indeks Dow Jones melemah 0,06 persen sepanjang 2023 pada perdagangan Kamis pekan ini. Saham Boeing, Dinesy, Goldman Sachs, dan American Express tergelincir sehingga membebani indeks Dow Jones.

Saham PacWest merosot lebih dari 50 persen. Penurunan terjadi setelah berita pada Rabu pekan ini kalau bank California itu telah menilai opsi strategis, termasuk kemungkinan penjualan. Hal itu menurut sumber kepada CNBC.

Adapun saham bank regional laku keras. SDPR S&P Regional Bank ETF (KRE) melemah lebih dari 5 persen. Saham Western Alliance anjlok 38 persen dan perdagangan saham dihentikan beberapa kali karena volatilitas. Sementara itu, saham Zions Bancorporation terpangkas 12 persen.

Investor juga mencerna kenaikan suku bunga 25 basis poin dan komentar dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve. Direktur Pelaksana UBS Wealth Management, Keith Apton menuturkan, volatilitas di sektor perbankan akan membantu misi the Fed untuk mendinginkan ekonomi.

“Saya pikir itu akan mengurus pekerjaan the Fed. Pemberi pinjaman daerah harus membatasi modal. Saya tidak berpikir uang akan mengalir melalui sistem dengan mudah di paruh tahun ini dan secara tidak langsung akan mendinginkan ekonomi, yang pada akhirnya akan melakukan tugas the Fed dengan menurunkan inflasi,” tutur Apton.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya