Saham Nvidia Melonjak 24 Persen, Kapitalisasi Pasar Dekati Apple hingga Amazon

Laju wall street beragam pada perdagangan Kamis, 25 Mei 2023. Indeks Nasdaq cetak lonjakan terbesar seiring penguatan saham Nvidia. Kapitalisasi pasar saham Nvidia dekati USD 1 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mei 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2023, 06:30 WIB
Saham Nvidia Melonjak 24 Persen, Kapitalisasi Pasar Dekati Apple hingga Amazon
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 25 Mei 2023. Indeks S&P 500 dan Nasdaq melonjak seiring investor menyambut hasil kinerja keuangan kuartalan terbaru di Nvidia, (Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 25 Mei 2023. Indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq melonjak seiring investor menyambut hasil kinerja keuangan kuartalan terbaru di Nvidia, memicu reli saham teknologi.

Pergerakan wall street juga terjadi saat pembicaan plafon utang sahaAS tampaknya mengalami kemajua. Indeks Nasdaq melompat 1,71 persen ke posisi 12.698,09. Indeks S&P 500 bertambah 0,88 persen ke posisi 4.151,28. Indeks Dow Jones melemah 35,27 poin atau 0,11 persen ke posisi 32.764,65, dan ditutup di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Demikian dikutip dari laman CNBC, Jumat (26/5/2023).

Di sisi lain, saham Nvidia melonjak 24,4 persen dalam sehari setelah perusahaan membukukan panduan pendapatan lebih kuat dari perkiraan dan mengalahkan perkiraan untuk pendapatan dan laba pada kuartal terakhir. Lonjakan permintaan untuk chip Nvidia yang digunakan dalam kecerdasan buatan mendukung kinerja kuartalan.

Beberapa analis yang mengcover Nvidia menaikkan target harga saham seiring kinerja keuangan perseroan. Lonjakan saham Nvidia membuat produsen chip itu berada dalam jarak sangat dekat dengan kapitalisasi pasar USD 1 triliun di wall street. Dengan harga saham Nvidia ditutup naik 24,37 persen ke posisi USD 379,80, kapitalisasi pasar Nvidia tercatat USD 939,29 miliar.

Saham semikonduktor lain dan kecerdasan buatan mengikuti jejak Nvidia. Saham Advanced Micro Devices dan Taiwan Semiconductor masing-masing melonjak 11,1 persen dan 12 persen. ETF Semikonduktor VanEck melompat 8,6 persen untuk tutup ditutup pada level tertinggi 2023, dana mencapai tertinggi level baru dalam 52 minggu pada awal sesi perdagangan. Saham Alphabet dan Microsoft masing-masing 2,1 persen dan 3,9 persen.

“Poin makronya adalah bahwa inovasi dalam teknologi dapat mengalahkan angin sakal dari perlambatan ekonomi, dan suku bunga lebih tinggi. Teknologi khususnya dan saham pertumbuhan tidka mati,” ujar Co-Chief Investment Officer Certuity.

Kapitalisasi Pasar Nvidia Dekati USD 1 triliun

Dengan lonjakan yang menakjubkan pada perdagangan Kamis pekan ini, saham Nvidia segera mendapatkan tempat di klub wall street paling elit dalam semalam. Produsen chip Nvidia mencatatkan lonjakan harga saham 26 persen pada perdagangan Kamis, 25 Mei 2023 sehingga membawa kapitalisasi pasarnya tercatat di bawah USD 1 triliun, tepatnya sekitar USD 950 miliar menurut FactSet.

Nvidia akan menjadi perusahaan AS kelima yang mencatat kapitalisasi pasar USD 1 triliun bersama Apple pada 2018. Kemudian Microsoft, Alphabet dan Amazon.

“Kembali pada akhir 2021, kami mulai menerbitkan riset yang sarankan Nvidia akan menjadi perusahaan semikonduktor pertama dengan kapitalisasi pasar triliunan dolar AS,” ujar Analis Needgam Rajvindra Gill.

 

Kekhawatiran Pasar Tetap Ada

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Terlepas dari pergerakan saham pada Kamis pekan ini, kekhawatiran pasar tetap ada. “Perusahaan dan sektor tertentu mendorong pasar lebih tinggi, menutupi beberapa celah di bawah permukaan. Apa yang Anda lihat hari ini adalah perpanjangan dari tren yang ada semakin besar diperbesar dengan berita dari Nvidia ini,” ujar Co-Chief Invesment Officer Truist, Keith Lerner.

Ia menuturkan, hal yang dilihat pada Kamis pekan ini adalah perpanjangan dari tren yang ada semakin diperbesar dengan berita dari Nvidia ini. “Ini adalah kisah dua pasar, dan pemenang memperpanjang keunggulan dan yang kalah memperpanjang kerugian secara relatif,” kata dia.

Di tempat lain, negosiasi untuk menaikkan plafon utang Amerika Serikat berlanjut dengan tenggat waktu gagal bayar yang semakin dekat. Pembicaraan antara pemimpin kongres dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden berlanjut pada Kamis pekan ini, menurut laporan Reuters.

Laporan itu menyebutkan, kedua belah pihak hanya perlu sepakati pengeluaran USD 70 miliar. Ketidakpastian seputar utang AS menekan wall street pekan ini. Indeks Dow Jones dan S&P 500 berada di jalur koreksi masing-masing sekitar 2 persen dan 1 persen. Sedangkan indeks Nasdaq naik 0,3 persen.

Negoisasi Utang AS Jadi Perhatian

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Di sisi lain, Fitch Ratings menempatkan peringkat utang dalam mata uang asing jangka panjang AS AAA pada pengawasan negatif. Fitch mengatakan, negosiasi yang sedang berlangsung meningkatkan risiko pemerintah dapat melewatkan pembayaran pada beberapa kewajibannya. Fitch mengatakan masih mengharapkan resolusi sebelum X-date.

Managing Vice President of Investments and Product Management MissionSquare Retirement, Matthew Brenne menuturkan, dengan pemimpin politik dilaporkan membuat kemajuan dalam kesepakatan plafon utang AS, investor meremehkan risiko rintangan lain sebelum kesepakatan apapun dibuat secara resmi.

“Fokusnya ada pada kesepakatan, tapi ini bukan tentang kesepakatan. Ini tentang pemungutan suara,” ujar Brenner.

Ia menuturkan, meski asumsi dasar konsisten dengan sebagian besar pelaku pasar kalau kesepakatan akan diratifikasi, pihaknya melihat risiko masalah pemungutan suara lebih tinggi dari pada yang diberikan pasar saat ini.

Brenner menunjuk pada paket bailout 2008 yang awalnya ditolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagai analog historis dari risiko yang dihadapi pasar.

Penutupan Wall Street pada 24 Mei 2023

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 24 Mei 2023. Indeks Dow Jones jatuh untuk hari keempat berturut-turut karena anggota parlemen AS berjuang untuk mencapai kesepakatan tentang plafon utang negara meningkatkan kekhawatiran potensi gagal bayar.

Dikutip dari CNBC, Kamis (25/5/2023), indeks Dow Jones melemah 255,59 poin atau 0,77 persen ke posisi 32.799,92. Indeks S&P 500 merosot 0,73 persen ke posisi 4.115,24. Indeks Nasdaq terpangkas 0,61 persen ke posisi 12.484,16..

Ketua DPR Kevin McCarthy menuturkan, negosiator tetap berselisih dalam batas pengeluaran dan menyalahkan Demokrat karena terlambat negosiasi. McCarthy yakin tim negosiasi utang dapat membuat kemajuan pada Rabu pekan ini. “Saya hanya berpikir itu masuk akal. Masuk akal dan rasional jika kita membelanjakan lebih sedikit tahun depan daripada yang kita habiskan tahun ini. Setiap rumah tangga akan melakukan ini,” ujar dia.

Sebelumnya Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan anggota parlemen kalau potensi gagal bayar pada awal Juni sangat mungkin terjadi. Pada Rabu, 24 Mei 2023, ia sudah melihat beberapa tekanan di pasar keuangan karena kekhawatiran meningkat kalau Amerika Serikat alami potensi gagal bayar pertama kali dalam sejarah.

CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan menuturkan, pasar tetap dalam mode pullback karena kombinasi kondisi jenuh beli dan kekhawatiran yang meningkat akan hasil plafon utang yang tidak menguntungkan pada 1 Juni 2023 semakin dekat.

“Ketika rasa takut mengambil alih, investor cenderung menjual terlebih dahulu dan mengajukan pertanyaan kedua dan itulah yang bisa kita lihat,” ujar dia.

Saham di wall street bergerak di dekat posisi terendah bahkan ketika risalah yang dirilis dari pertemuan terbaru the Federal Reserve mengisyaratkan lebih banyak ketidakpastian apakah bank sentral harus menaikkan suku bunga lagi pada Juni 2023.

Risalah menunjukkan keputusan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada akhirnya akan bergantung pada rilis data yang akan datang.

Rilis laporan keuangan masih berlanjut. Saham Kohl’s dan Aberrombie and Fitch masing-masing naik 7,5 persen dan 31,1 persen setelah membukukan laba yang mengejutkan. Raksasa semikonduktor Nvidia mengunggah kinerja keuangan setelah penutupan perdagangan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya