Liputan6.com, Jakarta - Emiten properti dan real estate, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) akan fokus memperluas pembangunan apartemen dan kondotel baru, khususnya di Kalimantan Timur (Kaltim), yang diharapkan dapat selesai pada 2023-2030 guna mendorong pertumbuhan kinerja Wulandari Bangun Laksana.
Rencana pengembangan wilayah Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN), yakni sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, juga menjadi katalis positif bisnis BSBK pada masa mendatang.
Baca Juga
Hal ini lantaran Kawasan Balikpapan Superblock, yang dikelola perusahaan, hanya berlokasi 1 jam dari pusat IKN sehingga diproyeksikan kawasan tersebut akan menjadi salah satu daerah penunjang kawasan tempat tinggal masyarakat IKN.
Advertisement
Direktur Utama Wulandari Bangun Laksana Christopher Sumasto Tjia mengatakan, pengembangan properti seperti apartemen dan kondotel memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Sebab itu, perseroan berupaya menangkap peluang yang ada dengan melakukan perluasan pembangunan apartemen dan condotel baru.
“Kami juga terus melakukan pengelolaan Kawasan Balikpapan Superblock dengan efektif dengan melakukan tenant mix, mengadakan event dan program shopping untuk menarik minat pengunjung kawasan Balikpapan Superblock,” kata Christopher, dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (26/5/2023).
Saat ini, perseroan mengoperasikan apartemen, kondotel, penyewaan ruang usaha di Balikpapan Superblock. Tahun lalu, volume kunjungan masyarakat yang bertransaksi di kawasan itu mencapai 14 juta pengunjung, melesat 155 persen dari tahun sebelumnya 9,04 juta pengunjung.
Proyek Perseroan
Sebanyak dua proyek yang tengah diselesaikan di Kaltim yakni Metropolis Condotel dan The Sapphire Apartment. Metropolis dibangun di atas Mall Pentacity Shopping Venue, Balikpapan, dengan konsep one stop living, dengan jumlah kamar 181 kamar. Kondotel ini akan mulai beroperasi tahun ini melalui kerja sama dengan PT Panca Sutji Berkat sebagai operator.
Berikutnya adalah The Sapphire Apartment yang dibangun di kawasan Balikpapan Superblock, sekaligus melengkapi apartemen lainnya yaitu Ruby Tower dan Aeropolis. The Sapphire akan dibangun tahun ini di atas lahan seluas 5.225 m2 dan akan selesai pada akhir 2024.
Tahun lalu, di tengah pandemi COVID-19, perseroan masih bisa meraih laba bersih Rp 3,96 miliar, kendati turun dari tahun sebelumnya laba bersih Rp 1,25 triliun. Koreksi laba itu seiring dengan penurunan pendapatan lain-lain, yang merupakan penilaian kembali nilai properti investasi yang dilakukan pada 2021.
Sementara itu, pendapatan tahun lalu mencapai Rp 264,97 miliar, naik 11,29 persen dari tahun sebelumnya Rp 238,09 miliar, ditopang kenaikan pendapatan sewa sebesar 54,37 persen.
Advertisement
Target Pendapatan
Christopher mengatakan, perseroan menargetkan pendapatan tahun ini bisa menyentuh Rp 347,86 miliar, tumbuh 31 persen dari realisasi pendapatan tahun lalu dan bottom line atau laba bersih bisa menyentuh Rp 63,87 miliar.
Hingga kuartal I 2023, penjualan perusahaan naik 38 persen menjadi Rp 77,28 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 55,91 miliar. Kenaikan pendapatan itu membuat perseroan mampu membalikkan posisi rugi bersih Rp 1,98 miliar pada kuartal I 2022 menjadi laba bersih Rp 3,78 miliar.
“Pencapaian di tiga bulan pertama tahun ini sangat positif, penjualan kondotel Rp 9,73 miliar, melesat 292 persen dari Rp 2,48 miliar dan penjualan apartemen naik signifikan 368 persen menjadi Rp 2,60 miliar dari Rp 556 juta, sisanya disumbang pendapatan sewa, dan lainnya,” kata Direktur Keuangan BSBK Leonardus Sutarman.