Wall Street Melejit Terdorong Kesepakatan Plafon Utang dan Data Pekerjaan AS

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melejit pada perdagangan Jumat, 2 Juni 2023 setelah pengesahan plafon utang AS dan data pekerjaan.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jun 2023, 07:14 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2023, 07:14 WIB
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak melesat pada perdagangan Jumat, 2 Juni 2023. Indeks Dow Jones mencatat kinerja terbaik sejak Januari (Unsplash/Aditya Vyas)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak melesat pada perdagangan Jumat, 2 Juni 2023. Indeks Dow Jones mencatat kinerja terbaik sejak Januari seiring pelaku pasar menyambut baik data pekerjaan yang kuat dan pengesahan plafon utang yang mencegah gagal bayar utang.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (3/6/2023), indeks Dow Jones melonjak 701,19 poin atau 2,12 persen ke posisi 33.762,76. Indeks S&P 500 mendaki 1,45 persen ke posisi 4.282,37. Indeks Nasdaq melesat 1,07 persen ke posisi 13.240,77 mencapai level tertinggi sejak April 2022 selama sesi tersebut.

Dengan kenaikan wall street pada Jumat pekan ini, indeks S&P 500 dan Nasdaq menyelesaikan kinerja sepekan yang singkat dengan masing-masing naik 1,8 persen dan 2 persen.

Indeks Dow Jones juga bertambah 2 persen pada pekan ini. Indeks Nasdaq membukukan kenaikan selama enam minggu berturut-turut, yang tidak terlihat sejak 2020.

Data nonfarm payrolls tumbuh lebih dari yang diharapkan pada Mei dengan naik 339.000. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi kenaikan 190.000 relatif sederhana. Kenaikan tersebut menandai 29 bulan berturut-turut pertumbuhan data pekerjaan yang positif.

Baru-baru ini, data ketenagakerjaan yang kuat telah menekan saham dengan anggapan akan membuat the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga.

Namun, data ekonomi pada Jumat juga menunjukkan pendapatan per jam rata-rata naik kurang dari perkiraan ekonom dari tahun ke tahun, sementara tingkat pengangguran lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Chief Equity Strategist US Bank Wealth Management, Terry Sandven menuturkan, dua poin data tersebut telah memberi investor harapan kalau the Fed dapat hentikan kebijakan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini.

“Jelas di sisi bullish, ada tanda-tanda inflasi mulai berkurang, spekulasi the Fed sementara hentikan kenaikan suku bunga, meningkatkan kemungkinan soft landing,” ujar dia.

Sentimen Plafon Utang Mereda di Pasar

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Meredanya kekhawatiran seputar plafon utang Amerika Serikat juga membantu sentimen di pasar. Senat mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk menaikkan plafon utang Kamis malam, mengirimkan RUU ke meja Presiden AS Joe Biden.

Itu terjadi setelah DPR mengesahkan the Fiscal Responsibility Act pada Rabu pekan ini, hanya beberapa hari sebelum batas waktu 5 Juni yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Di sisi lain, saham Lululemon melonjak lebih dari 11 persen seiring kinerja hasil yang kuat dan peningkatan panduan. Sementara saham MongoDB melonjak 28 persen karena prediksi.

Indeks saham kapitalisasi kecil Russell 2000 melonjak 3,56 persen pada Jumat pekan ini. Indeks saham tersebut mencatat reli terbaik dalam satu hari sejak 10 November 2022 dan naik di atas rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya sejak 8 Maret.

Pada 2023, indeks Russell sudah melonjak 3,96 persen, jauh di belakang kenaikan indeks S&P 500 juga melambung 11,5 persen. Namun, angin sedang bergeser. Pada pekan ini,  indeks Russell naik 3,3 persen, dan indeks S&P 500 bertambah 1,8 persen.

 

Penutupan Wall Street 1 Juni 2023

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 1 Juni 2023. Hal ini setelah DPR AS meloloskan tagihan plafon utang dan menuju Senat sebagai langkah penting untuk hindari gagal bayar utang AS.

Dikutip dari CNBC, Jumat (2/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 153,3 poin atau 0,47 persen ke posisi 33.061,57. Indeks Dow Jones menanjak meski saham Salesforce turun 4,7 persen setelah rilis laporan laba.

Indeks S&P 500 menguat 0,99 persen ke posisi 4.221,02. Indeks Nasdaq naik 1,28 persen ke posisi 13.100,98. Indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq ditutup ke level tertinggi sejak Agustus 2022.

Adapun the Fiscal Responsibility Ac disahkan dengan suara 314-117 dengan dukungan bipartisan pada Rabu malam, 31 Mei 2023. Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumuer menuturkan, Senat akan tetap bersidang sampai Rancangan Undang-Undang (RUU) dikirim ke meja Presiden AS Joe Biden.

“Kapan saja katalis negatif besar atau potensi negatif besar dihapus, itu membantu menghilangkan beberapa ketidakpastian dari pasar. Tapi pada saat yang sama, pasar saham setidaknya benar-benar melihat cerita ini,” ujar Investment Strategy Analyst Baird Ross Mayfield.

Investor Awasi Data Ekonomi AS

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Di luar “pertempuran” plafon utang, investor juga menantikan pertemuan kebijakan the Federal Reserve (the Fed) pada 13-14 Juni sebagai katalis pasar.

Presiden the Fed Philadelphia Patrick Harker menuturkan, bank sentral hampir dapat hentikan kenaikan suku bunga. Namun, ia menuturkan, pada awal pekan, laporan gaji pada Jumat, 2 Juni 2023 dapat mengubah dampak bagaimana dia akan memberikan suara pada pertemuan the Fed ke depan.

Data dari ADP menunjukkan penggajian swasta tumbuh lebih dari perkiraan ekonom pada Mei 2023, sementara jumlah klaim pengangguran yang diajukan pekan lalu lebih kecil dari perkiraan ekonom.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya