PHE Disebut Bisa Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia

IPO PHE tidak akan menghilangkan kepemilikan negara atas perusahaan tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2023, 18:16 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 18:15 WIB
Pertamina Hulu Energi (PHE) North Sumatera Offshore (NSO) kembali menemukan hidrokarbon berupa gas dan kondensat melalui pengeboran sumur eksplorasi NSO-XLLL1ST di lepas pantai Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. (Dok Pertamina)
Pertamina Hulu Energi (PHE) North Sumatera Offshore (NSO) kembali menemukan hidrokarbon berupa gas dan kondensat melalui pengeboran sumur eksplorasi NSO-XLLL1ST di lepas pantai Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Rencana penjualan perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki prospek bagus bagi perkembangan perusahaan.

Pakar bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Nindyo Pramono mengatakan, PHE bisa sejajar dengan perusahaan migas milik asing seperti Chevron dan Petronas.

Bahkan, juga bisa sejajar dengan Singtel, perusahaan komunikasi terbesar Singapura. "Aksi pelepasan saham ke publik ini menandakan bahwa entitas bisnis perusahaan tersebut sudah lebih maju," katanya melansir Antara di Jakarta.

Dikatakannya begitu perusahaan maju dan go public maka membutuhkan struktur modal. Perusahaan ini memiliki manajemen bagus dan berkembang.

Sejumlah perusahaan BUMN nasional, tambahnya, juga mengalami kemajuan setelah melakukan aksi IPO, salah satunya PT Perusahaan Gas Negara Tbk, yang maju pesat setelah masuk bursa saham.

"Setelah go public, PGN mendapat kepercayaan bisa dapat kerjasama dengan perusahaan asing," katanya.

Perusahaan-perusahaan publik, lanjutnya, memang memiliki fundamental bisnis yang kuat, sebab sebelum menjual saham ke publik perusahaan tersebut harus melalui serangkaian kajian atau feasibility studies.

Selain itu, imbuh Nindyo, korporasi tersebut juga harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

 

Tak Hilangkan Milik Negara

Cadangan Migas
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, melalui PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil temukan cadangan migas dari pengeboran sumur eksplorasi GQX-1 di Perairan Utara Jawa.

Di sisi lain, Nindyo juga mengatakan bahwa publik juga tak perlu khawatir sebab, IPO PHE tidak akan menghilangkan kepemilikan negara atas perusahaan tersebut.

"Untuk melindungi kepentingan negara, Pemerintah selaku pemegang saham juga memiliki hak veto. Dengan demikian, hak negara terhadap perusahaan tersebut tidak hilang," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan, rencana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan IPO akan terlaksana tahun ini.

Namun demikian Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury belum dapat mengungkapkan waktu pasti PHE melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Untuk PHE kita menunggu timing (waktu) yang tepat," ujarnya saat ditemui Gedung DPR RI, Jakarta.

Menurut Pahala, penentuan waktu IPO yang tepat merupakan hal yang cukup penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Rencananya, PHE akan melepas sekitar 5-10 persen saham saat IPO.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya