Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan dividen tunai tahun buku 2022 dengan nilai total Rp 12,6 triliun atau Rp 1.094 per lembar saham.
Besaran itu merupakan seluruh atau 100 persen laba perseroan tahun buku 2022. Pembagian dividen dijadwalkan pada Jumat 14 Juli 2023. Dividen tunai dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 27 Juni 2023 atau recording date.
Baca Juga
"Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2022 yang digelar pada 15 Juni 2023, PTBA membagikan 100 persen laba bersih perseroan tahun buku 2022 sebagai dividen," kata Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk, Apollonius Andwie dalam keterangan resmi, Jumat (14/7/2023).
Advertisement
Bersamaan dengan jadwal tersebut, saham PTBA naik 0,73 persen ke posisi 2.760 jelang penutupan sesi I. Saham PTBA dibuka pada posisi 2.740 dan bergerak pada rentang 2.740-2.780. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saat berita ini ditulis tercatat sebanyak 3.581 kali. Volume saham PTBA yang ditransaksikan yakni sebanyak 7,82 juta lembar senilai Rp 21,64 miliar.
Dalam sepekan, harga saham PTBA terkoreksi 0,36 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham PTBA terkoreksi 32,77 persen. Sepanjang 2022, PTBA mencatatkan kinerja positif dari segi operasional maupun keuangan. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 12,6 triliun atau 159 persen dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 7,9 triliun.
Pencapaian itu didukung dengan pendapatan sebesar Rp 42,6 triliun atau 146 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 29,3 triliun. Total aset perusahaan per 31 Desember 2022 sebesar Rp 45,4 triliun, atau 126 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 36,1 triliun.
Dari sisi produksi batu bara PTBA pada tahun 2022 mencapai 37,1 juta ton, meningkat 24 persen dibanding tahun 2021 yakni sebesar 30,0 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA di tahun 2022 sebanyak 31,7 juta ton, tumbuh 12 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar 28,4 juta ton. Â
Â
Â
Bukit Asam Tebar Dividen Rp 1.094 per Saham, Simak Jadwalnya
Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membagikan dividen sebesar Rp 12,56 triliun untuk tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 1.094 per lembar saham.Â
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (20/6/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 15 Juni 2023.
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 12,56 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 13,73 triliun serta total ekuitas senilai Rp 28,91 triliun.
JadwalCum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 23 Juni 2023Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 26 Juni 2023Cum dividen di pasar tunai: 27 Juni 2023Ex dividen di pasar tunai: 28 Juni 2023Recording date: 27 Juni 2023Pembayaran dividen: 14 Juli 2023Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 12,6 triliun atau 100 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bukit Asam pada Kamis, 15 Juni 2023.
Dalam RUPS ini, para pemegang saham juga menyetujui usulan perubahan susunan pengurus perseroan. RUPS PTBA mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Agus Suhartono sebagai Komisaris Utama dan Devi Pradnya Paramita sebagai Komisaris.Â
RUPST juga menyetujui pengangkatan Irwandy Arif sebagai Komisaris Utama, Kurnia Toha sebagai Komisaris Independen, dan Rahmat Hidayat Pulungan sebagai Komisaris Independen. Seiring dengan disetujuinya perubahan tersebut, maka susunan pengurus perseroan menjadi sebagai berikut.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Irwandy Arif
Komisaris Independen : Kurnia Toha
Komisaris Independen : Rahmat Hidayat Pulungan
Komisaris Independen : Andi Pahril Pawi
Komisaris : E Piterdono HZ
Komisaris : Carlo Brix Tewu
Dewan Direktur
Direktur Utama : Arsal Ismail
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Farida Thamrin
Direktur Pengembangan Usaha : Rafli Yandra
Direktur Operasi dan Produksi : Suhedi
Direktur Sumber Daya Manusia : Suherman
Advertisement
Genjot Ekspansi, Bukit Asam Serap Belanja Modal 20 Persen hingga Kuartal I 2023
Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 6,4 triliun pada 2023. Dana tersebut telah diserap sekitar 20 persen hingga kuartal I 2023.
"Sudah terserap 20 an persen sudah kita realisasikan baik rutin maupun pengembangan," kata Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail dalam paparan publik, Kamis (15/6/2023).
Arsal Ismail mengatakan, pihaknya akan konsisten melakukan ekspansi meski terdapat sejumlah tantangan. Salah satunya ekspansi di bidang energi baru terbarukan (EBT).
"Ekspansi kami nanti lebih banyak di kembangkan EBT dan tambah kapasitas eksisting produksi yang ada sekarang. Pada 2022 produksi kami 37 juta metrik ton (MT), 2023 kami memproyeksikan 41 juta MT," kata dia.
Jika dilihat dari sisi pegembangan, pada 2023 akan mulai dilakukan penjajakan kerja sama dengan kereta api.
"Pengembangan angkutan dengan kereta api yang kami targetkan 2024 nanti akan ada penambahan produksi 20 juta MT. Kami memulai kajian, Insya Allah kuartal IV kami mulai bisa kerjakan fisiknya," ujar dia.
Di samping itu, ia menyebut, dari sisi yang lain untuk pengembangan PLTS, perseroan sudah melakukan kerja sama dengan Jasa Marga dalam mengembangkan EBT untuk jalan tol.
"Kami sudah menyelesaikan yang di Bali dan sekarang proses ke Timur lagi di daerah Balikpapan, Samarinda, Manado dan akan kami kembangkan jalan tol Jasa Marga," imbuhnya.
Tak hanya itu, perseroan juga melakukan ekspansi hilirisasi guna mendukung program pemerintah dengan meneken MOU dengan perusahaan Prancis untuk alihkan hidrogen.
Â
Belanja Modal 2023
Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 6,4 triliun pada 2023. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk investasi.
"Belanja modal untuk 2022 target investasi Rp 2,9 triliun. Tetapi, kami ada sedikit peningkatan belanja. Ini di beberapa area meliputi investasi rutin perushaaan anak dan investasi yang sifatnya pengembangan, pada 2023 target investasi Rp 6,4 triliun," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Farida Thamrin dalam konferensi pers, Kamis (9/3/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengatakan, pihaknya akan melakukan ekspansi secara selektif.
"PTBA tetap mau ekspansi tapi selektif karena kita sendiri memiliki resources yang kurang lebih sampai sekarang lebih dari 5 miliar metrik ton (MT) dan yang sudah mineable reservenya atau terukur kurang lebih 3 miliar ton," kata Arsal.
Selain itu, Bukit Asam juga tengah mendukung program pemerintah dalam menggenjot hilirisasi. "Kami fokus dengan eksisting, yang eksisting ini untuk bagaimana dengan yang ada kita optimalkan enggak hanya jual batu bara tapi dukung program pemerintah hilirisasi," ujar dia.
Di samping itu, Bukit Asam juga mulai melakukan diversifikasi, salah satunya terjun ke energi baru terbarukan (EBT).
"Kemudian folus lain kami juga harus sesuaikan karena net zero emission tidak bisa dihindari maka kami mulai diversifikasi peluasan enggam ke fosil tapi ke EBT termasuk hilirisasi. Ekspansi ini kami tetap selektif ketika nanti ada penugasan atau kesemptan yang diberikan pemerintah kami juga tenunya akan masuk ke sana," ujar dia.
"Bukit Asam menggunakan yang sudah ada dan jika memiliki kesempatan akan ekspansi tapi tentunya dengan kajian dan analisa dan lakukan eksplorasi,"Â ia menambahkan.
Â
Advertisement