Vale Indonesia Catat Produksi 16.922 MT Nikel pada Kuartal II 2023

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat produksi 16.922 metrik ton nikel dalam matte pada kuartal II 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Jul 2023, 20:47 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2023, 20:47 WIB
Vale Indonesia Catat Produksi 16.922 MT Nikel pada Kuartal II 2023
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat produksi naik 28 persen pada semester I 2023. (Foto: tangkapan layar/laman Vale Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten produsen nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat produksi 16.922 metrik ton nikel dalam matte pada kuartal II 2023.

Pada kuartal II 2023 dan semester I 2023, volume produksi nikel dalam matte INCO masing-masing lebih tinggi sekitar 35 persen dan 28 persen bila dibandingkan dengan realisasi produksi kuartal II 2022 dan semester I 2022. Hal ini terjadi lantaran INCO melaksanakan pembangunan fasilitas Furnace 4 pada tahun lalu.

Sebagai bagian dari strategi pemeliharaan, Vale Indonesia memulai proses shutdown di fasilitas Reduction Kiln 1 dan Furnace 1 pada Juni 2023. Tahap shutdown ini ditargetkan selesai pada Juli 2023.

Secara keseluruhan, berkat perbaikan atap Furnace 2 yang sukses pada kuartal I-2023 dan kegiatan operasional yang berjalan lancar, INCO mampu melampaui target volume produksi untuk kuartal II-2023.

CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy menyatakan, rasa bangga dan berterima kasih atas pencapaian kinerja perusahaan sejauh ini. 

"Kami sangat berharap seluruh karyawan di Perseroan dapat terus melanjutkan kerja kerasnya," ujar dia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/7/2023).

Manajemen INCO pernah menyebut target produksi nikel dalam matte perusahaan pada 2023 dapat mencapai 70.000 ton.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 18 Juli 2023, saham INCO berada di level Rp 6.425 per saham atau naik 0,39 persen dibandingkan hari sebelumnya. Namun, secara year to date (YtD) atau sejak awal tahun ini harga saham INCO telah menurun 9,51 persen.

 

 

Vale Indonesia Siap Kucurkan Dividen 2022 USD 60,12 Juta, Cek Jadwalnya

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 USD 60,12 juta. Dividen tersebut setara dengan USD 0,00605.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Rabu (17/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 5 Mei 2023.

Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak USD 200,40 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya USD 1,91 miliar serta total ekuitas senilai USD 2,35 miliar. 

Jadwal

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 15 Mei 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 16 Mei 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 17 Mei 2023
  • Ex dividen di pasar tunai: 19 Mei 2023
  • Recording date: 17 Mei 2023
  • Pembayaran dividen: 31 Mei 2023

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memutuskan membagikan 30 persen dari laba bersih tahun buku 2022 sebagai dividen sebesar USD 60,12 juta.

"Pemegang saham akan menerima sebesar USD 0,00605 untuk setiap satu saham yang dimilikinya dan akan dibayarkan oleh Perseroan pada tanggal 31 Mei 2023," kata Presiden Direktur Vale indonesia Febriany Eddy dalam keterangan resminya, Jumat, 5 Mei 2023.

Selanjutnya, pemegang saham menyetujui pengangkatan Abu Ashar dan Matt Cherevaty masing-masing sebagai Direktur Perseroan efektif sejak penutupan RUPST sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 2026.

 

Susunan Pengurus

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemegang saham juga menyetujui pengangkatan kembali Rudiantara sebagai Komisaris Independen Perseroan efektif sejak penutupan RUPST sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 2026.

Dengan demikian, berikut ini susunan terbaru dari manajemen Vale Indonesia:

Direksi

Presiden Direktur : Febriany Eddy

Wakil Presiden Direktur : Adriansyah Chaniago

Direktur : Bernardus Irmanto

Direktur : Vinicius Mendes Ferreira

Direktur : Abu Ashar

Direktur : Matt Cherevaty

Komisaris

Pesiden Komisaris : Deshnee Naidoo

Wakil Presiden Komisaris : Muhammad Rachmat Kaimuddin

Komisaris : Gustavo Garavaglia

Komisaris : Fabio Ferraz

Komisaris : Yusuke Niwa

Komisaris : M. Jasman Panjaitan

Komisaris : Farrah Carrim

Komisaris Independen : Raden Sukhyar

Komisaris Independen : Rudiantara

Komisaris Independen : Dwia Aries Tina Pulubuhu

"Kami akan memenuhi persyaratan peraturan yang berlaku sehubungan dengan perubahan direksi dan dewan komisaris perseroan tersebut," kata dia.

 

Realisasi Belanja Modal Semester I 2023

IHSG Ditutup Melemah ke Level 6.679
Pekerja tengah melintas di bawah layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Selasa (16/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menganggarkan belanja modal senilai USD 580 juta atau setara Rp 8,43 triliun pada 2023. Hingga kuartal I 2023, Vale Indonesia telah serap belanja modal USD 58 juta atau sekitar Rp 848,90 miliar (asumsi kurs Rp 14.636 per dolar AS).

Direktur PT Vale Indonesia Tbk Bernardus Irmanto menuturkan, belanja modal tersebut untuk pengembangan proyek smelter di Kecamatan Pomalaa, Sulawesi Tenggara dan Kecamatan Bahodopi, Sulawesi Tengah. Hingga kuartal I 2023, Vale Indonesia telah kucurkan belanja modal USD 58 juta.

“Dari 58 juta dolar AS itu, 25 juta dolar AS untuk belanja modal sustaining, dan sisanya untuk growth. Nanti di kuartal-kuartal selanjutnya akan naik, sehingga nanti diproyeksikan satu tahun penuh itu mencapai angka USD 580 juta,” tutur Irman dikutip dari Antara, ditulis Minggu (7/5/2023).

Presiden Direktur Vale Indonesia, Febiany Eddy menuturkan, harga nikel yang turun yang terjadi saat ini masih dalam batas wajar. Umumnya penurunan harga komoditas akan mempengaruhi harga sahamnya.

Dikutip dari data London Metal Exchange (LME), harga nikel menurun sepanjang 2023 berjalan dengan harga nikel LME menurun sekitar 29,80 persen dari posisi USD 31.150 per ton pada awal tahun.

“Kita masih berharap bahwa level harga nikel di atas USD 20.000 per ton. Itu masih wajar dengan memperhatikan kondisi pasar saat ini. Jadi mungkin kalau turun hanya turun sesaat, tidak trennya turun terus menerus dalam waktu yang lama,” tutur dia.

Selain itu, Vale Indonesia juga memutuskan akan membagikan dividen tunai senilai USD 60,12 juta. Dividen yang dibagikan itu 30 persen dari laba bersih perseroan pada 2022.

Febri mengatakan, pemegang saham akan menerima USD 0,006 atau setara Rp 94 per saham yang dimiliki dan akan dibayarkan oleh perseroan pada 31 Mei 2023.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya