Oleh-Oleh dari Kenya, Pertamina Geothermal Energy Siap Optimalkan Panas Bumi di Indonesia

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mendapatkan banyak informasi bagaimana potensi panas bumi dikelola secara efisien di Kenya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Agu 2023, 20:46 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2023, 20:46 WIB
Oleh-Oleh dari Kenya, Pertamina Geothermal Energy Siap Optimalkan Panas Bumi di Indonesia
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengunjungi Lapangan Olkaria I, yakni lokasi pembangkit listrik panas bumi tertua di Kenya. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengunjungi Lapangan Olkaria I, yakni lokasi pembangkit listrik panas bumi tertua di Kenya. Kunjungan ini melengkapi rangkaian agenda Pertamina Geothermal Energy di Kenya.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi mengatakan banyak hal yang dapat menginspirasi Pertamina Geothermal Energy untuk terus mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia.

"Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi lanjutan (technology advancement) yang sudah diimplementasikan oleh KenGen dan Marubeni dalam operasional PLTP di Olkaria I," kata dia dalam keterangan resmi, Senin (28/8/2023).  

Marubeni merupakan perusahaan asal Jepang yang menjadi main contractor EPCC (Engineering Procurement Construction and Commissioning) untuk Olkaria I Unit 6. Selain di Kenya, Marubeni juga terlibat dalam EPCC Lumut Balai Unit I milik Pertamina Geothermal Energy.  

Dalam penggunaan teknologi, PLTP tertua Kenya ini memiliki teknologi yang terintegrasi dari berbagai original equipment manufacturer (OEM) di dalam satu komplek. Lapangan Olkaria menerapkan teknologi GWGU (Geothermal Wellhead Generating Unit) di salah satu Unit dengan kapasitas 88,5 MW.

Teknologi ini memungkinkan uap dari kepala sumur langsung masuk ke fasilitas produksi tanpa perlu menunggu kumulasi hingga kapasitas tertentu yang bertujuan membuat produksi listrik menjadi lebih cepat sehingga dapat monetisasi sumur-sumur yang telah dibor. PLTP ini juga memanfaatkan air hasil proses pemisahan uap (brine water) yang sudah diproses yang kemudian akan diinjeksi kembali ke reservoir.  

Diharapkan dengan dilakukannya kunjungan ini baik Pertamina Geothermal Energy maupun KenGen mendapatkan manfaat dari sharing knowledge yang dilakukan terutama dalam penerapan teknologi yang efisien serta dapat berkolaborasi di masa mendatang. Selain lapangan Olkaria, PGE juga turut mengunjungi Lapangan Longonot, Lapangan Menengai, Akiira Geothermal Project, serta Lapangan Suswa.  

"Kami mendapatkan banyak informasi bagaimana  potensi panas bumi dikelola secara efisien di Kenya. Optimalisasi potensi yang didukung dengan teknologi dan pengelolaan bisnis yang semakin efisien ini penting  untuk membawa PGE meraih target menjadi 1 GW company dalam dua tahun ke depan," ujar Julfi.

 

 


Ekspansi Global, Pertamina Geothermal Energy Bidik Pasar Kenya

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE)
Langkah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dinilai sangat positif bagi perusahaan.

Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) siap memasuki arena bisnis panas bumi global. Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi mengatakan ekspansi pasar internasional ini sebagai bagian dari ambisi perseroan menjadi world class green energy company.

Saat ini beberapa negara sudah menjadi target pasar perseroan, mulai dari Afrika, Eropa, maupun Asia. Julfi menambahkan ekspansi ke luar negeri ini akan menambah rencana pengembangan bisnis Pertamina Geothermal Energy, sembari tetap berfokus dalam memaksimalkan potensi panas bumi di dalam negeri.

"Kami akan tetap memenuhi komitmen kami menjadi 1 GW company dalam dua tahun mendatang," ujar Julfi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (19/8/2023).

Sebagai tahap awal, Julfi mengatakan pihaknya bakal menjajaki pengembangan bisnis dengan Kenya yang berada di Benua Afrika. Alasan menjajaki bisnis dengan Kenya karena negara yang berada di bagian timur Afrika itu memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil.

"Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan keamanan yang terus membaik tentunya menjadi peluang bisnis positif bagi Pertamina Geothermal Energy dalam melakukan ekspansi bisnis secara global," imbuh Julfi.

 

 

 

 

 


Ambisi Kenya

Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan enam PLTP dengan total kapasitas sebesar 672 Mega Watt (MW). (Dok Pertamina)
Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan enam PLTP dengan total kapasitas sebesar 672 Mega Watt (MW). (Dok Pertamina)

Kenya merupakan yang terdepan di Afrika dalam pengembangan panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 865 MW dan berada di posisi ke-7 dalam peringkat global. Pada tahun 2030, Kenya menargetkan memiliki 5.530 MW total kapasitas terpasang. Saat ini Kenya memiliki total potensi panas bumi sebesar 7 GW.

Ambisi Kenya

Dengan target sebesar itu, Kenya berambisi untuk menjadikan panas bumi sebagai sumber energi bersih terbesar di negara mereka pada tahun 2030. Selain itu, Pemerintah Kenya juga memiliki kebijakan untuk meningkatkan jumlah tenaga panas bumi secara signifikan karena bersifat alami, mampu memenuhi beban listrik dasar (baseload), ramah lingkungan, dan hemat biaya.

Selain Kenya, beberapa negara yang kini tengah dibidik Pertamina Geothermal Energy untuk pengembangan bisnis dan kerja sama adalah Turki dan Jerman. Menurut Renewables 2022 Global Status Report, di Turki panas bumi menyumbang 3 persen dari kebutuhan listrik nasional. "Dengan semua potensi dan peluang di pasar global tersebut, kami berharap dapat menjadi tambahan kontribusi bagi devisa negara," ujar Julfi.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya