Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada penutupan perdagangan saham Rabu, (18/10/2023). Analis menilai koreksi IHSG seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun menjadi 4,83 persen dan penjualan ritel AS tumbuh 0,7 persen MoM.
Sentimen itu meningkatkan kekhawatiran investor akan sikap hawkish bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) ke depan.
Baca Juga
“Ditambah dengan ada rilis data GDP China yang turun ke 4,9 persen YoY pada kuartal III 2023 ini membuat pergerakan bursa Asia terkoreksi. Hal itu yang kami perkirakan menjadi pemberat IHSG,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Dikutip dari data RTI, IHSG melemah terbatas 0,17 persen ke posisi 6.927,90. Indeks LQ45 melemah 0,77 persen ke posisi 925,41. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.968,25 dan terendah 6.908,28. Sebanyak 321 saham melemah sehingga menekan IHSG. 209 saham menguat dan 220 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.522.671 kali dengan volume perdagangan 30,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.728.
Adapun transaksi saham mencapai Rp 17 triliun didorong transaksi saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) di pasar negosiasi yang signifikan. Tercatat transaksi saham SMMT mencapai Rp 3,4 triliun. Total frekuensi perdagangan saham SMMT sebanyak empat kali di pasar negosiasi. Saham SMMT sudah melambung 14,98 persen ke posisi Rp 1.305 per saham. Total volume perdagangan 26.350.305 saham.
Dari sektor saham (IDX-IC), sektor saham infrastruktur memimpin penguatan dengan naik 1,99 persen. Sektor saham energi melambung 0,32 persen, sektor saham basic mendaki 0,60 persen.
Selain itu, sektor saham kesehatan bertambah 0,56 persen dan sektor saham infratruktur meroket 1,9 persen, serta sektor saham transportasi naik 0,27 persen.
Sedangkan sektor saham industri turun 0,28 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,30 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,65 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan merosot 0,53 persen, sektor saham properti susut 0,18 persen dan sektor saham teknologi terpangkas 0,47 persen.
Top Gainers-Losers pada 18 Oktober 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham ICON melambung 34,55 persen
- Saham MARI melambung 34,18 persen
- Saham HADE melambung 25 persen
- Saham MPXL melambung 24,55 persen
- Saham PEGE melambung 24,37 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham ICON merosot 21,87 persen
- Saham HATM merosot 20,96 persen
- Saham SGER merosot 18,25 persen
- Saham SINI merosot 15,35 persen
- Saham BESS merosot 12,96 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BREN tercatat Rp 1,2 triliun
- Saham ASII tercatat Rp 1 triliun
- Saham BBRI tercatat Rp 931,6 miliar
- Saham BBCA tercatat Rp 629,9 miliar
- Saham BMRI tercatat 540,1 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham GTRA tercatat 121.563 kali
- Saham BREN tercatat 115.702 kali
- Saham GOTO tercatat 39.356 kali
- Saham STRK tercatat 37.564 kali
- Saham BBCA tercatat Rp 31.212 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 18 Oktober 2023
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu sore, 18 Oktober 2023 setelah data ekonomi China menunjukkan pertumbuhan lebih kuat dari perkiraan.
Dikutip dari CNBC, China membukukan pertumbuhan ekonomi 4,9 persen pada kuartal Juli-September dibandingkan tahun sebelumnya, menurut rilis dari Biro Statistik Nasional pada Rabu pekan ini. Ekonom prediksi ekonomi China tumbuh 4,4 persen.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini juga membukukan penjualan ritel lebih dari perkiraan pada September 2023 dan tingkat pengangguran perkotaan yang turun ke level terendah dalam hampir dua tahun pada bulan lalu.
Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 0,15 persen pada jam terakhir perdagangannya. Indeks acuan CSI 300 China melemah 0,79 persen ke posisi 3.610,58, yang merupakan level terendah dalam hampir satu tahun.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,3 persen ke posisi 7.077,60 jelang angka pengangguran pada Kamis pekan ini. Indeks Nikkei 225 hampir mendatar ke posisi 32.042,25. Indeks Topix naik 0,14 persen ke posisi 2.295,34. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 persen ke posisi 2.462,6. Indeks Kosdaq melemah 1,4 persen ke posisi 808,89.
Indeks Taiex di Taiwan susut 1,21 persen seiring saham Taiwan Semicondutor Manufacturing Corp turun 2 persen. Hal ini terjadi setelah AS mengumumkan pembatasan baru pada ekspor chip kecerdasan buatan ke China.