IPO, Produsen Baby Huki Ikapharmindo Incar Dana Segar Rp 60,64 Miliar

Ikapharmindo Putramas akan melepas maksimal 336.932.500 saham biasa atas nama atau sebanyak-banyaknya persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Okt 2023, 13:38 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2023, 13:36 WIB
IPO, Produsen Baby Huki Ikapharmindo Incar Dana Segar Rp 60,64 Miliar
Produsen perlengkapan bayi merek Baby Huki, PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) bakal mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Produsen perlengkapan bayi merek Baby Huki, PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) bakal mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Mengutip laman e-ipo, Jumat (20/10/2023), Ikapharmindo Putramas akan melepas sebanyak-banyaknya 336.932.500 saham biasa atas nama atau sebanyak-banyaknya persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan.

Saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan rentang harga penawaran sebesar Rp160 sampai dengan Rp180 per saham. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana segar sebanyak Rp 60,64 miliar.

Ikapharmindo Putramas juga mengadakan Program Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 100.000 saham atau sebanyak 0,03 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum.

Dalam melancarkan aksinya, Perseroan menunjuk OCBC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian. 

Sementara itu, calon emiten dengan kode saham IKPM merencanakan dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan sebesar 50 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka mendukung pertumbuhan penambahan kapasitas produksi.

Kemudian, sebesar 50 persen akan digunakan untuk menambah kemampuan dan memperkuat dana kas perusahaan untuk membiayai kegiatan modal kerja perseroan, meliputi biaya kegiatan operasional pabrik, pembelian bahan baku dan pembayaran gaji, dan biaya promosi untuk menunjang perkembangan produk Perseroan, di pasar maupun e-commerce.

Setelah IPO, Perseroan berencana untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba bersih tahun buku yang bersangkutan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pembagian Dividen

Ilustrasi Dividen. Foto: Freepik
Ilustrasi Dividen. Foto: Freepik

Pembagian dividen itu dimulai dari tahun buku 2023, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Pembagian dividen oleh Perseroan ditentukan berdasarkan hasil RUPS Tahunan Perseroan dan juga kinerja serta rencana pengembangan bisnis Perseroan.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat membatasi hak pemegang saham publik dalam menerima dividen sepanjang pembagian dividen tersebut tidak melebihi 30 persen dari laba bersih Perseroan (sejalan dengan kebijakan dividen Perseroan) dan tidak terjadi pelanggaran financial covenant.

Indikasi Jadwal

Masa Penawaran Awal : 23-30 Oktober 2023

Tanggal Efektif : 31 Oktober 2023

Tanggal Penjatahan : 8 November 2023

Tanggal Distribusi Saham : 9 November 2023

Tanggal Pengembalian Uang Pesanan : 9 November 2023

Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 10 November 2023

 

 


27 Perusahaan Antre IPO di BEI, 11 Punya Aset Jumbo

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun sampai dengan 13 Oktober 2023, terdapat 73 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 73 emiten itu mencapai Rp 53,1 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. 

"Hingga saat ini, terdapat 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, ditulis Sabtu (14/10/2023). Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 11 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.

Kemudian 15 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 1 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar. Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

* 4 Perusahaan dari sektor basic materials

* 4 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

* 4 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

* 4 Perusahaan dari sektor energy

* 0 Perusahaan dari sektor financials

* 1 Perusahaan dari sektor healthcare

* 3 Perusahaan dari sektor industrials

* 4 Perusahaan dari sektor infrastructures

* 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate

* 3 Perusahaan dari sektor technology

* 0 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 


IPO, Kian Santang Tawarkan Harga Rp 115-Rp 122 per Saham

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) bakal mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Mengutip laman e-ipo, Senin (16/10/2023), Kian Santang Muliatama bakal melepas sebanyak-banyaknya 334.200.000 saham dengan nilai nominal Rp40. Jumlah saham yang dilepas itu mewakili 22,90 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.

Adapun saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp115 - Rp122 per saham. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana segar maksimal Rp 40,77 miliar.

Sebagai pemanis, secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 200.520.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak 17,82 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan. 

Setiap pemegang 5 saham baru Kian Santang Muliatama berhak memperoleh 3 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp40,

Seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp210 yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak tanggal Waran Seri I diterbitkan, sampai dengan 1 Hari Kerja sebelum ulang tahun ke-1 Pencatatan Waran yang berlaku mulai  7 Mei 2024 sampai dengan 6 November 2024. Total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp42,10 miliar. 

Dalam melancarkan aksinya, Perseroan menunjuk PT Erdikha Elit Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya