Produksi Batu Bara Bukit Asam Tumbuh 15% hingga Kuartal III 2023

Hingga kuartal III 2023, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat penjualan ekspor sebesar 11,2 juta ton atau naik 24 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 29 Nov 2023, 10:46 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2023, 10:44 WIB
Ilustrasi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (Foto: Grup MIND ID)
Anggota MIND ID, PT Bukit Asam (PTBA) meningkatkan produksi batu bara hingga 31,9 ton dalam sembilan bulan pertama 2023. (Foto: Grup MIND ID)

Liputan6.com, Jakarta - BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID meningkatkan kinerja operasional hingga kuartal III 2023. Anggota MIND ID, PT Bukit Asam (PTBA) meningkatkan produksi batu bara hingga 31,9 ton dalam sembilan bulan pertama 2023.

Alhasil, jumlah produksi tersebut meningkat hingga 15 persen dibandingkan 2022. Produksi batu bara PTBA meningkat seiring dengan peningkatan volume penjualan batu bara sebesar 15 persen menjadi 27,0 juta ton. 

Hingga kuartal III 2023, PT Bukit Asam Tbk mencatat penjualan ekspor sebesar 11,2 juta ton atau naik 24 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 51 persen.

Pada kuartal III 2023, PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,8 triliun. PTBA memperoleh pendapatan sebesar Rp27,7 triliun, sehingga total aset perusahaan per 30 September 2023 sebesar Rp36 triliun. 

Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan, sejalan dengan target perusahaan pada 2023, Grup MIND ID akan terus mengoptimalkan pencapaian kinerja perusahaan.

"Grup MIND ID akan terus mengoptimalkan pencapaian kinerja operasional dan melakukan efisiensi pada seluruh proses bisnis perusahaan," kata Heri Yusuf dalam keterangan resminya, Rabu (29/11/2023).

Selain berhasil meningkatkan produksi batu bara, PTBA juga terus mengerjakan proyek-proyek strategis untuk mendukung kinerja Perusahaan. Mulai 7 Oktober 2023, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 (2x660 MW) telah mencapai status Commercial Operation Date (COD) atau beroperasi secara komersial.

Menurut ia, pembangkit ini menerapkan teknologi Supercritical Steam Generator yang efisien dan ramah lingkungan. Bahkan, teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) juga digunakan untuk menekan emisi gas buang. 

Selain itu, teknologi FGD ini dapat mengurangi sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Tidak hanya itu, PT Bukit Asam Tbk dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menyepakati kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru – Keramasan pada 12 Oktober 2023 lalu. 

Hal ini sejalan dengan target Perusahaan untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api menjadi 52 juta ton per tahun pada 2024.

Bukit Asam Genjot Angkutan Batu Bara via Kereta Api

Kendaraan tambang PT Bukit Asam (PTBA) yang memiliki daya penggerak berupa listrik
Kendaraan tambang PT Bukit Asam (PTBA) yang memiliki daya penggerak berupa listrik

Sebelumnya diberitakan, emiten pertambangan BUMN, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen untuk terus mengoptimalkan volume angkutan kereta api guna mendukung target volume penjualan batu bara. 

SVP Project Management Bukit Asam Setiadi Wicaksono menuturkan, dalam rangka mengoptimalkan volume angkutan kereta api, PTBA berupaya untuk melakukan monetisasi terhadap kapasitas logistik. 

"Upaya pertama kami, untuk kapasitas logistik agar monetisasi cepat. Kami punya dua rute yakni Kertapati dan Tarahan. Kami bangun Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun, running 2024, ke arah Perajen lagi kajian dan selesai 2026," kata dia dalam acara Public Expose 2023, Senin (27/11/2023).

Selain itu, PTBA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menyepakati kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru – Keramasan pada 12 Oktober 2023 lalu. Hal ini sejalan dengan target Bukit Asam untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api menjadi 52 juta ton per tahun pada 2024. 

Sementara itu, angkutan batu bara jalur kereta api yang telah beroperasi ada dua, yakni Tanjung Enim ke Tarahan dan Tanjung Enim ke Kertapati. 

Untuk rute Tanjung Enim ke Tarahan memiliki kapasitas 25 juta ton per tahun dengan jarak 409,52 kilometer (km) dan telah mencapai status Commercial Operation Date (COD) alias beroperasi secara komersial sejak kuartal II 2021.

Sedangkan, untuk rute Tanjung Enim ke Kertapati memiliki kapasitas 7 juta ton per tahun dengan jarak 160,94 km dan beroperasi secara komersial sejak kuartal IV 2021.

 

Target Produksi Batu Bara

Tambang Batu Bara milik Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan
Tambang Batu Bara milik Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (dok: PTBA)

Sebelumnya diberitakan, emiten Holding BUMN pertambangan MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara menjadi 41 juta ton pada 2023. Ini mengingat, terdapat potensi permintaan batu bara hingga akhir tahun ini. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bukit Asam Farida Thamrin menuturkan, PTBA memiliki cadangan batu bara terbesar di Indonesia sekitar 3,02 miliar ton. Angka itu merupakan cadangan tertambang. Sedangkan, total sumber daya mencapai 5,85 miliar ton.

"Cadangan seluruh 5,85 miliar ton. Kalau misalnya produksi 30 juta per tahun, ini cadangan bisa 100 tahun. Berbagai hal kami lakukan untuk produksi lebih cepat,” ujar dia dalam Public Expose 2023, Senin (27/11/2023). 

Sementara itu, PTBA mencatatkan total produksi batu bara sebanyak 31,9 juta ton hingga kuartal III 2023. Angka itu tumbuh 15 persen dibandingkan periode yang sama 2022, yakni sebesar 27,7 juta ton. 

Dia melanjutkan, kenaikan produksi ini sejalan dengan peningkatan volume penjualan batu bara sebesar 15 persen menjadi 27,0 juta ton. Perusahaan pun terus meningkatkan porsi ekspor secara terukur tanpa mengabaikan kebutuhan dalam negeri. 

"Penjualan kami 27 juta ton sampai kuartal III 2023. Harga batu bara lagi turun, rata-rata tahun lalu 1,3 juta per ton, sekarang 1 juta per ton,” kata Farida. 

Hingga kuartal III 2023, Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 11,2 juta ton atau naik 24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 51 persen.

Dengan demikian, PTBA terus mengoptimalkan pencapaian kinerja operasional dan melakukan efisiensi pada seluruh proses bisnis perusahaan, sejalan dengan target hingga akhir 2023. 

 

Proyek Strategis

Bukit Asam
Bukit Asam

Per kuartal III 2023, PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,8 triliun. Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 27,7 triliun. Total aset perusahaan per 30 September 2023 sebesar Rp 36,0 triliun.

Proyek-proyek strategis terus berjalan untuk mendukung kinerja Perusahaan. Efektif mulai 7 Oktober 2023, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 (2x660 MW) telah mencapai status Commercial Operation Date (COD) alias beroperasi secara komersial.

Pembangkit ini menerapkan teknologi Supercritical Steam Generator yang efisien dan ramah lingkungan, juga teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang. Teknologi FGD ini dapat mengurangi sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Selain itu, PTBA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menyepakati kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru – Keramasan pada 12 Oktober 2023 lalu. Hal ini sejalan dengan target Perusahaan untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api menjadi 52 juta ton per tahun pada 2024. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya