Liputan6.com, Jakarta Alibaba pada Rabu, 7 Februari 2024 merilis hasil keuangan untuk kuartal keempat 2023. Alibaba mencatatkan pendapatan sebesar USD 36,6 miliar atau setara Rp 572,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.653 per dolar AS).
Dilansir dari CNBC, Kamis (8/2/2024), pendapatan Alibaba meleset dari ekspektasi, hanya tumbuh sebesar 5% dari tahun ke tahun, mencatat perlambatan dibandingkan kuartal sebelumnya karena pertumbuhan bisnis e-commerce Tiongkok dan divisi komputasi awan tetap lambat.
Baca Juga
Sementara itu, laba bersih Alibaba pada kuartal Desember turun 69% YoY menjadi sekitar USD 2 miliar atau setara Rp 31,3 triliun.
Advertisement
Perusahaan mengatakan hal ini terutama disebabkan oleh perubahan mark-to-market pada investasi ekuitasnya dan penurunan pendapatan operasional karena penurunan nilai terkait layanan streaming video Youku dan jaringan supermarket Sun Art.
Perusahaan juga mengatakan dalam sebuah pernyataan peningkatan pembelian kembali menunjukkan kepercayaan terhadap prospek bisnis dan arus kas perusahaan.Â
Saham Alibaba jatuh pada Rabu, karena target perusahaan tersebut meleset dari ekspektasi pasar pada kuartal Desember.
Bahkan ketika mereka mengumumkan akan meningkatkan jumlah program pembelian kembali sahamnya sebesar USD 25 miliar atau setara Rp 391,3 triliun.
Alibaba mengatakan peningkatan sebesar USD 25 miliar ditambahkan ke program pembelian kembali sahamnya hingga akhir Maret 2027, sehingga total dana yang tersedia berdasarkan rencana tersebut menjadi USD 35,3 miliar atau setara Rp 552,5 triliun.