Laba Barito Renewables Energy Melonjak 17,88 Persen pada 2023

Sepanjang 2023, Barito Renewables Energy membukukan beban depresiasi dan amortisasi sebesar USD 73,96 juta, beban kompensasi dan tunjangan karyawan USD 40,18 juta, serta beban konsultan dan teknisi USD 19,88 juta.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Mar 2024, 17:59 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2024, 17:59 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Barito Renewables Energy berhasil membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2023 sebesar USD 107,42 juta atau sekitar Rp 1,69 triliun (kurs Rp 15.712, per USD). Laba ini naik 17,88 persen dari laba tahun buku 2022 yang tercatat sebesar USD 91,13 juta

Raihan laba BREN itu sejalan dengan pendapatan yang juga tumbuh positif. Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2024), perseroan membukukan pendapatan USD 594,94 juta pada 2023. Pendapatan itu naik 4,42 persen dari pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar USD 569,78 juta.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban depresiasi dan amortisasi sebesar USD 73,96 juta, beban kompensasi dan tunjangan karyawan USD 40,18 juta, serta beban konsultan dan teknisi USD 19,88 juta.

Bersamaan dengan itu, tunjangan produksi kepada Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) tercatat sebesar USD 18,23 juta, beban keuangan USD 136,49 juta, kerugian kurs mata uang asing USD 2,86 juta, pendapatan bunga USD 11,4 juta, dan pendapatan lain-lain USD 23,32 juta.

Aset perseroan sampai dengan akhir Desember 2023 naik menjadi USD 3,51 miliar dari USD 3,39 miliar pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi USD 2,86 miliar dari USD 2,96 miliar pada 2022. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Desember 2023 naik menjadi USD 650,34 juta dari USD 435 juta pada 2022. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Menelisik Prospek Saham BREN, Bagaimana Rekomendasinya?

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pergerakan harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) saat ini terbilang fluktuatif. Lantas, bagaimana prospek saham BREN? 

Head of Investment Information Mirae Asset Martha Christina menuturkan, pergerakan saham BREN saat ini fluktuatif. Selain itu, terdapat peluang perseroan masuk dalam beberapa indeks pada Februari ini, di antaranya adalah MSCI Indonesia dan LQ45. 

"Untuk prospek saham EBT di tahun ini tetap menarik, jikalau ditopang berita aksi korporasi atau penambahan kapasitas yang signifikan, yang akan mempengaruhi pertumbuhan kinerjanya," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (11/1/2024). 

Ia melanjutkan, jika tahun ini minim aksi korporasi, saham ini menjadi kurang menarik, karena valuasinya yang sudah tinggi, sehingga penguatannya terbatas.

"Imbauannya untuk investor yang sudah memiliki, profit taking di saham ini menjelang pengumuman rebalancing indeks di Februari. Untuk trading sementara dihindari, karena tekanan turun cukup kuat," imbuhnya. 

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer mengatakan, harga saham BREN terus melambung usai menggelar IPO pada 2 Oktober 2023. Akan tetapi, hingga awal tahun ini secara performa saham Barito Renewables Energysudah mulai melemah 27,96% secara year to date. 

"Pergerakan harga saham BREN kami lihat sudah mulai membentuk pola inverted hammer dengan resistance di Rp 8.125 dan membentuk pola bearish marubozu pada sesi awal perdagangan pekan ini, hal ini juga didorong oleh volume penjualan yang tinggi. Sentimen ini kami nilai akan membuat pelemahan lanjutan pada saham BREN hingga mencapai level support Rp 6.950," kata Miftahul. 

Dengan demikian, ia menyarankan sell on strength (SoS) pada saham BREN dengan level support Rp 6.950 per saham dan resistance Rp 7.775 per saham. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya