Liputan6.com, Jakarta - PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. pada periode tersebut, perseroan kembali mencatatkan kinerja yang sangat positif, di mana pendapatan WEHA meningkat sebesar 46% menjadi sebesar Rp 267 miliar dibandingkan tahun buku 2022 sebesar Rp 183 miliar.
"Ini merupakan pencapaian tertinggi Perseroan selama ini serta melampaui target yang dicanangkan sebelumnya sebesar Rp 260 miliar," kata Direktur Finance & Accounting PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk, Edgar Surjadi dalam keterangan resmi, Senin (25/3/2024).
Seperti diketahui perseroan mempunyai 3 lini usaha yaitu bus charter, Intercity shuttle dan logistik, serta open trip. ketiga lini usaha tersebut membukukan kinerja pendapatan yang positif. Pendapatan segmen bus charter meningkat dari Rp 84,1 miliar pada 2022 menjadi Rp 111,6 miliar pada 2023 atau meningkat sebesar 33%.
Advertisement
Pendapatan segmen intercity shuttle meningkat dari Rp 91,3 miliar pada 2022 menjadi Rp 144,8 miliar pada 2023 atau meningkat sebesar 59%. Untuk segmen open trip pada 2023 juga meningkat sebesar 38% menjadi Rp 10,3 miliar dibandingkan raihan pada 2022 sebesar Rp 7,5 miliar.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, beban pokok pendapatan pada 2023 naik menjadi Rp 159,4 miliar dari RP 105,33 miliar pada 2022. Meski begitu, perseroan berhasil membukukan laba bruto RP 107,72 miliar pada 2023, masih naik dibanding laba bruto pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 78,1 miliar.
Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban usaha Rp 61,59 miliar atau naik dari Rp 49,2 miliar pada 2022. Beban lain-lain bersih juga mengalami kenaikan menjadi Rp 5,4 miliar pada 2023 dibanding Rp 25,66 miliar pada 2022.
Aset Juga Naik
Setelah dikurangi beban pajak, perseroan berhasil mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 31,7 miliar. Laba itu meningkat sebesar 59% dibandingkan tahun sebelumnya, di mana laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 19,9 miliar.
"Laba tersebut juga merupakan pencapaian perseroan yang terbaik selama ini dan pencapaian ini melampaui target yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 30 miliar. EBITDA Perseroan juga meningkat sebesar 55%, dari Rp 55 miliar pada 2022 menjadi Rp 85 miliar pada 2023," ungkap Edgar.
Aset perseroan sampai dengan 30 Desember 2023 naik menjadi Rp 351,82 miliar dari Rp 291,61 miliar pada 2022. Liabilitas pada 2023 naik menjadi RP 123,68 miliar dari Rp 94,88 miliar pada 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp 228,14 miliar dari Rp 196,73 miliar pada 2022.
Advertisement
Upaya Genjot Kinerja
Pada lini usaha bus charter, perseroan terus melakukan peremajaan terhadap beberapa armada dan melakukan penambahan armada baru secara berkesinambungan agar pelanggan dapat merasakan kenyamanan saat menggunakan armada Perseroan. Titik berat lini usaha ini masih pada segmen Perusahaan untuk kegiatan corporate shuttle dan outing, segmen sekolah terutama untuk kegiatan field trip serta sektor Perorangan dimana adanya pent-up demand yang begitu besar yang didapatkan melalui peran sosial media.
"Selama tahun 2023 Perseroan melakukan penambahan 30 unit Armada baru," beber Edgar.
Pada lini usaha Intercity Shuttle selama tahun 2023, perseroan melakukan penambahan 50 unit armada dan menambah counter dan beberapa daerah baru, serta tetap mempertahankan rute-rute yang menjadi favorit bagi pelanggan. Bisnis paket pun ikut menyumbang utilisasi kendaraan per trip yang dijalankan di lini bis intercity shuttle dan logistik.
Sementara pada lini usaha open trip peningkatan pendapatan di tahun 2023 disebabkan adanya peningkatan permintaan dari sektor Corporate Outing, tren peningkatan pendapatan terjadi di periode Lebaran, libur anak sekolah dan libur natal dan tahun baru.
"Dengan hasil pencapaian 2023 kami optimis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut di tahun 2024," imbuh Edgar.