BEI Sesuaikan Evaluasi Indeks Saham LQ45, IDX80 hingga IDX30

Penyesuaian indeks LQ45, IDX80, dan IDX30 dilakukan sebagai salah satu upaya BEI untuk mengikuti perkembangan pasar modal.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Mar 2024, 13:41 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2024, 13:41 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyesuaikan ketentuan evaluasi beberapa indeks saham yang akan berlaku sejak evaluasi April 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyesuaikan ketentuan evaluasi beberapa indeks saham yang akan berlaku sejak evaluasi April 2024.

Penyesuaian ini dilakukan sebagai salah satu upaya BEI untuk mengikuti perkembangan pasar modal dan memenuhi kebutuhan indeks yang lebih relevan dengan dinamika pasar saat ini.

Berdasarkan pengumuman BEI nomor Peng-00058/BEI.POP/03-2024 tanggal 27 Maret 2024 perihal Penyesuaian Kriteria Evaluasi Indeks IDX30, LQ45 dan IDX80, penyesuaian dilakukan terhadap Indeks IDX80, LQ45, dan IDX30. Demikian dikutip dari keterangan resmi, Kamis (28/3/2024).

Penyesuaian dilakukan atas dua ketentuan, yaitu terkait periode evaluasi dan kriteria universe dari indeks indeks tersebut. Pertama, evaluasi mayor yang sebelumnya hanya dilakukan 2 kali pada Januari dan Juli dengan periode efektif Februari dan Agustus akan dilakukan menjadi sebanyak 4 kali pada Januari, April, Juli, dan Oktober dengan periode efektif pada Februari, Mei, Agustus, dan November.

Dengan demikian pada April 2024 mendatang akan dilakukan evaluasi mayor atas indeks-indeks tersebut, menggantikan evaluasi minor yang berlaku berdasarkan ketentuan sebelumnya.

Kedua, kriteria universe Indeks IDX80. Sebelum dilakukan penyesuaian, kriteria universe untuk Indeks IDX80 yaitu saham-saham konstituen Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah tercatat lebih dari 6 bulan dan merupakan 150 saham dengan nilai transaksi tertinggi di pasar reguler selama 12 bulan terakhir.

Sesudah penyesuaian ini, terdapat penambahan kriteria universe Indeks IDX80, yaitu tidak pernah disuspensi dan selalu ditransaksikan setiap hari dalam 6 bulan terakhir, memiliki kapitalisasi pasar free float di atas batasan yang ditentukan oleh BEI, serta memiliki minimum rasio free float sebesar 10%.

 

Berlaku April 2024

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Penyesuaian ini akan berlaku pada evaluasi mayor April 2024 dan efektif pada hari bursa pertama Mei 2024, kecuali ketentuan mengenai minimum rasio free float yang akan berlaku pada evaluasi mayor Oktober 2024 dan efektif pada hari bursa pertama November 2024.

Melalui penyesuaian ketentuan evaluasi indeks yang dilakukan pada indeks-indeks tersebut, BEI berharap konstituen indeks yang terpilih dapat lebih sesuai dengan tujuan dan tema indeks, sekaligus menjadi sumber informasi bagi investor dalam mengambil keputusan investasinya.

Selain itu, diharapkan juga agar indeks yang ada di BEI dapat dijadikan acuan dalam penciptaan produk investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks maupun Exchange-Traded Fund (ETF).

Jumlah Emiten Makin Banyak, BEI Kaji Evaluasi Mayor Indeks LQ45 per 3 Bulan

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merombak konstituen indeks LQ45 yang berlaku efektif 1 Februari 2024-31 Juli 2024.

Sebelumnya, Bursa telah melakukan evaluasi mayor merupakan evaluasi konstituen dan penyesuaian jumlah saham untuk indeks dilakukan pada Januari dan efektif pada Februari. Selain itu dilakukan pada Juli dan efektif pada Agustus.

Mengingat banyaknya perusahaan tercatat di Bursa saat ini, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan pihaknya juga mengkaji evaluasi dilakukan pada periode yang lebih sering, misalnya per tiga bulan. Dia mengakui, Bursa sudah dua tahun ini tidak memperbarui prosedur dan manual penyaringan saham-saham yang berhak masuk ke indeks LQ45.

"Kami sangat terbuka kalau evaluasi mayor itu tidak dilakukan 6 bulan sekali, bisa kami lakukan lebih sering. Karena MSCI pun sekarang setiap 3 bulan evaluasi mayor. Jadi kalau mengikuti perkembangan, best practice di market, kami sangat terbuka," kata Jeffrey.

Sebagai informasi ada empat saham yang baru masuk indeks LQ45 terbaru. Saham itu antara lain PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).

Sedangkan empat saham yang keluar dari penghitungan indeks LQ45 antara lain PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).

 

Saham di Indeks LQ45

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar penghuni baru yang masuk indeks LQ45 yang berlaku efektif 1 Februari 2024-31 Juli 2024.

BEI telah melakukan evaluasi mayor untuk indeks LQ45. Adapun evaluasi mayor merupakan evaluasi konstituen dan penyesuaian jumlah saham untuk indeks dilakukan pada Januari dan efektif pada Februari. Selain itu dilakukan pada Juli dan efektif pada Agustus.

Pada daftar terbaru indeks LQ45, ada empat saham yang baru masuk indeks LQ45. Saham itu antara lain PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).

Sedangkan empat saham yang keluar dari penghitungan indeks LQ45 antara lain PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).

Berikut saham yang masuk indeks LQ45 yang efektif pada 1 Februari-31 Juli 2024:

1.PT Ace Hardware Tbk (ACES)

2.PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

3.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

4.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

5.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

6.PT Bank Jago Tbk (ARTO)

7.PT Astra International Tbk (ASII)

8.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

9.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

10.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

11.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

12.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

13.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

14.PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

15.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)

16. PT Charoen Pakphon Indonesia Tbk (CPIN)

17. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)

18.PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA)

19.PT XL Axiata Tbk (EXCL)

20.PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

 

 

Saham INCO-UNVR

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

24.PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

25.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

26.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP)

27.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

28.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

29.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

30.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

31.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

32.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

33.PT Medco Energi International Tbk (MEDC)

34.PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)

35.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

36.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

37.PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

38.PT Mitra Pack Tbk (PTMP)

39.PT Industri Farmasi Jamu dan Sido Muncul Tbk (SIDO)

40.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

41.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

42.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)

43.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

44.PT United Tractors Tbk (UNTR)

45.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya